Khazanah Islam
Sering Disebut Sunah Rasul, Benarkah Hubungan Suami Istri Istimewa Hari Jumat? Ini Kata Adi Hidayat
Benarkah hubungan suami istri di hari Jumat lebih istimewa dibanding dengan hari-hari yang lainnya? Ini jawaban Ustaz Adi Hidayat.
Penulis: Sinta Manila
Editor: Sinta Manila
TRIBUNTRENDS.COM - Benarkah hubungan suami istri di hari Jumat lebih istimewa dibanding dengan hari-hari yang lainnya?
Apakah suami istri yang bercinta di malam Jumat hukumnya sunah Rasul?
Karena hari Jumat diistimewakan oleh kaum muslimin, apakah hubungan istri termasuk amalan yang sebaiknya dilakukan di hari Jumat?
Baca juga: Bagaimana Hukum Puasa Bagi Musafir? Ini Kata Ustaz Adi Hidayat, Beserta Penjelasan Bayar Utang Puasa
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan hukum suami istri yang berhubungan di hari Jumat.
Muncul pemahaman bahwa hubungan suami istri di hari Jumat menjadi bagian dari sunah Rasul.
Untun mengerti kebenarannya, berikut penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat.
Melansir dari YouTube Adi Hidayat, DAI kondang itu menukil hadist Nabi apa saja amalan yang sunah dilakukan di hari Jumat.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa Nabi Muhammad tidak pernah sekalipun menentukan secara khusus malam Jumat untuk waktu berhubungan antar suami dan istri.
Nabi Muhammad tidak pernah menentukan hari-hari tertentu atau malam-malam tertentu untuk bersetubuh atau berhubungan suami istri.
Untuk bisa mengetahui kedudukan hukum agama kita harus mendapatkan penjelasan dari ahli hukum Islam.

وليس في السنة استحباب الجماع في ليال معينة كالاثنين أو الجمعة، ومن العلماء من استحب الجماع يوم الجمعة.
Artinya, “Di dalam sunah tidak ada anjuran berhubungan seksual suami-istri di malam-malam tertentu, antara lain malam Senin atau malam Jumat. Tetapi ada segelintir ulama menyatakan anjuran hubungan seksual di malam Jumat,” (Lihat Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, cetakan kedua, 1985 M/1305, Beirut, Darul Fikr, juz 3 halaman 556).
Keterangan Syekh Wahbah Az-Zuhayli di atas menyebutkan bahwa sunah Rasulullah tidak menganjurkan hubungan suami-istri secara khusus di malam Jumat.
Jika ada anjuran seperti itu mungkin saja datangnya dari segelintir ulama.
Pendapat mereka didasarkan pada hadits Rasulullah SAW, "Siapa saja yang mandi di hari Jumat, maka..."
Mandi dalam hal ini ditafsirkan sebagai kegiatan setelah berhubungan.
Dari sini kemudian sebagian ulama itu menafsirkan kesunahan hubungan badan suami-istri malam Jumat.
Tetapi sekali lagi kesunahan itu didasarkan pada tafsiran/interpretasi ulama.
Bukan dari anjuran Rasulullah secara verbal.
Syekh Wahbah sendiri tidak menyangkal bahwa hubungan intim suami-istri mengandung pahala.
Hanya saja tidak ada kesunahan melakukannya secara prioritas di malam Jumat.
Artinya, hubungan intim itu boleh dilakukan di hari apa saja tanpa mengistimewakan hari atau waktu-waktu tertentu.
(TribunTrends.com/MNL)
Sumber: TribunTrends.com
Gampang! Tata Cara Mencuci Bersih Pakaian Agar Suci Terhindar dari Najis Saat Pakai Mesin Cuci |
![]() |
---|
Kapan Waktu Salat Zuhur yang Tepat untuk Perempuan yang Tak Salat Jumat? Ini Kata Buya Yahya |
![]() |
---|
Hukum Baca Ayat Surah Alquran Tak Berurutan saat Salat, Apakah Membatalkan? Ini Kata UAS |
![]() |
---|
Harta Halal atau Haram Bisa Mempengaruhi Psikologi dan Kecerdasan Anak? Buya Yahya Beri Penjelasan |
![]() |
---|
1 Hal Krusial yang Seharusnya Jangan Diucap Pasangan Suami Istri, Buya Yahya Beri Tips Nikah Bahagia |
![]() |
---|