Breaking News:

Keluarga Cendana

31 Tahun Jadi Presiden, Soeharto Sempat Ingin Pensiun, Ditekan Partai hingga Duka Ditinggal Ibu Tien

Kisah Soeharto jadi Presiden Indonesia selama 31 tahun, pernah kelelahan dan ingin pensiun tapi batal karena tekanan Partai.

|
Hendranto, Pat via Kompas.com
Kisah Soeharto jadi Presiden Indonesia selama 31 tahun, pernah kelelahan dan ingin pensiun tapi batal karena tekanan Partai. 

Soeharto saat itu mengungkapkan bahwa ingin pensiun sebagai presiden.

Ia merasa kelelahan dan istri tercintanya, Ibu Tien, juga meminta supaya Soeharto lengser dari jabatannya.

Meski pada saat itu desakan muncul dari berbagai pihak termasuk kolega dan keluarha Soeharto tetap dicalonkan kembali sebagai presiden.

Hal tersebut disebabkan karena Soeharto didesak oleh Dewan Pembina Golkar yang melakukan penjaringan aspirasi rakyat tahun 1997.

Menurut sspirasi tersebut sebanyak 92 persen responden berkeinginan Soeharto tetap menjadi presiden.

Pada saat yang sama Soeharto juga terlihat dari kesehatannya yang menurun.

Ia sering mengalami gangguan pencernaan, jantung, dan ginjal. 

Kemudian juga mengalami stres akibat kematian istrinya, Ibu Tien, pada tahun 1996.

Arsip foto Soeharto dan Ibu Tien
Arsip foto Soeharto dan Ibu Tien (Instagram @cendana.archives)

Ia merasa kehilangan sosok pendamping dan penyeimbangnya.

Kelelahan Soeharto akhirnya berujung pada pengunduran dirinya pada tanggal 21 Mei 1998.

Baca juga: Awal Perjodohan Soeharto & Ibu Tien, Ada Peran Bibi, Beda Status Sosial, Cinta hingga Akhir Hayat

Kemudian mengumumkan keputusannya itu di Istana Merdeka, di tengah gelombang demonstrasi dan kerusuhan yang menuntut reformasi. 

Beliau mengatakan bahwa keputusannya mengundurkan diri demi kepentingan bangsa dan negara.

Kelelahan Soeharto menjadi presiden Indonesia adalah sebuah kisah yang menarik untuk dikaji.

Ia menunjukkan bahwa memimpin sebuah negara yang besar dan kompleks seperti Indonesia bukanlah hal yang mudah.

Juga menunjukkan bahwa setiap pemimpin memiliki keterbatasan dan kelemahan yang harus diakui dan diatasi.

Halaman
1234
Sumber: Intisari
Tags:
Soehartopresiden
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved