Potret Raffi Ahmad, Nagita, Syahnaz & Nisya Pakai Topi dan Masker saat Tawaf, Bolehkah? Ini Kata MUI

TRIBUNTRENDS.COM - Raffi Ahmad dan Nagita Slavina mengajak serta keluarga mereka untuk menjalankan ibadah haji.

Sesampainya di Mekkah, Raffi Ahmad beserta keluarganya termasuk Nagita Slavina, Syahnaz Sadiqah dan Nisya Ahmad melakukan tawaf.

Di foto yang beredar, tampak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sekeluarga mengenakan pakaian ihram.

Namun, netizen justru salah fokus dengan penampilan Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Syahnaz Sadiqah dan Nisya Ahmad.

Baca juga: Biaya Haji Raffi Ahmad Ditaksir Sampai Rp 7 M, Travel Ungkap No Endorse, Suami Nagita Bayar Sendiri

Di foto yang beredar, tampak Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Syahnaz Sadiqah dan Nisya Ahmad tawaf mengenakan topi dan masker.

Lantas, hal ini membuat netizen bertanya-tanya bolehkah memakai topi dan masker saat tawaf.

Sebelumnya, Raffi Ahmad terlihat mengenakan baju ihram sambil membawa sebuah tas dan menggunakan masker yang menutup mulut dan hidungnya.

Praktis, penampilan suami Nagita Slavina mengenakan masker ketika tawaf ini menuai sorotan.

Penyebabnya, ada yang menganggapnya tidak diperbolehkan.

Sementara, Lewat akun Instagram pribadinya, Nisya Ahmad juga mengabadikan momen bersama Syahnaz Sadiqah dan Nagita Slavina kala berada di Tanah Suci.

"Alhamdulillah telah selesai umrah rangkaian haji hari ini," ujar Nisya Ahmad.

Selama menunaikan ibadah haji, penampilan Nagita Slavina santer dikritik karena mengenakan aksesori yang dianggap merusak rukun haji.

Beberapa aksesori yang dipakai menantu Amy Qanita tersebut di antaranya adalah kacamata, topi, masker, hingga tas.

Begitu juga yang dikenakan Syahnaz Sadiqah tak kalah kontroversial.

Syahnaz Sadiqah lebih banyak membawa aksesoris saat ibadah haji daripada Nagita Slavina.

Syahnaz Sadiqah terpantau mengenakan masker, topi, kacamata hitam, earphone, hingga tas kulit saat tawaf mengelilingi Ka'bah.

Larangan Saat Berpakaian Ihram, Pakai Topi Termasuk?

Berihram merupakan salah satu rukun haji. Rukun haji adalah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan amalan lain, walapun dengan dam. Jika rukun ini ditinggalkan, ibadah haji seseorang tidak sah.

Anggota Media Center Widi Dwinanda mengatakan, memahami tentang ketentuan dalam ihram sangat penting bagi jemaah, termasuk larangan-larangan berihram. Ia menyebut sejumlah larangan berihram yang harus jadi perhatian jemaah, yaitu memakai baju berjahit yang membentuk anggota badan (untuk laki-laki).

“Kemudian, menutup kedua telapak tangan dengan kaos tangan (untuk perempuan). Memotong kuku, mencukur rambut dan bulu badan serta bercumbu atau bersetubuh,” terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (29/05/2024).

Selanjutnya, ujar Widi, jemaah dilarang mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor. Menutup mata dengan cadar (bagi perempuan), memburu dan menganiaya atau membunuh binatang dengan cara apa pun, kecuali binatang yang membahayakan.

“Larangan lainnya, adalah menikah, menikahkan, atau meminang perempuan untuk dinikahi,” sebut dia.

Jemaah yang telah berihram, ia melanjutkan, dilarang menutup kepala yang melekat seperti topi atau peci dan sorban (untuk laki-laki).

Juga dilarang memakai wangi-wangian (kecuali yang sudah dipakai di badan sebelum niat haji/umrah).

“Dan memakai kaos kaki atau sepatu yang menutupi mata kaki dan tumit (bagi laki-laki),” ucapnya.

“PPIH mengimbau kepada jemaah, di sela waktu menunggu puncak haji mendatang agar kembali membaca dan mengaji manasik hajinya melalui buku manasik haji,” sambungnya.

Menurutnya, Kementerian Agama telah menyediakan buku panduan manasik haji, buku panduan manasik haji bagi lansia, serta video manasik haji yang dapat dilihat di aplikasi Pusaka Kementerian Agama yang dapat diunduh di Play Store dan App Store.

“Jemaah juga dapat melakukan konsultasi ibadah kepada para pembimbing ibadah kloter dan pembimbing ibadah yang ada di setiap sektor,” pungkasnya.

Bolehkah Pakai Masker? Ini Kata Anggota MUI

Mengutip tayangan Youtube Official MUI TV, Dr KH Abdul Halim Sholeh, anggota MUI mengatakan ada perbedaan cara berpakaian antara laki-laki dan perempuan ketika ihram.

Perempuan perempuan tidak boleh menutup wajah dan telapak tangan ketika ihram.

Karena, kedua bagian tubuh itu pula yang bukan merupakan aurat ketika sholat.

Sementara itu, laki-laki justru tidak boleh mengenakan penutup kepala, termasuk peci.

Baca juga: 9 Artis Ini Sudah Berhaji di Usia Muda, Putri Isnari Baru 19 Tahun, Raffi dan Nagita Segera Nyusul

"Jadi, jamaah haji pakai peci itu seluruh ulama sepakat itu nggak boleh," kata Abdul Halim.

Meski begitu, berdasarkan mazhab Syafi'i, laki-laki yang sedang menjalankan ihram diperbolehkan mengenakan masker yang menutupi hidung dan mulut.

"Kalau laki-laki menurut mazhab syafi'i itu diperbolehkan pakai masker," ujar Abdul Halim.

Berbeda dengan perempuan yang memang tidak boleh menutupi wajahnya ketika ihram.

Pemakaian masker boleh digunakan bila ada situasi yang membahayakan, seperti cuaca ekstrem yang membahayakan kesehatan atau adanya penularan virus ketika ibadah haji.

Tribuntrends/BanjarmasinPost.co.id