Berita Viral
Bayi 11 Bulan Pakai Alat Bantu Napas Dibonceng Pakai Motor, Ayah Kini Dapat Bantuan, Diberi Mobil
Viral ayah bonceng anaknya yang pakai alat bantu pernapasan, terharu kini dapat bantuan mobil, untuk periksakan anak.
Penulis: ninda iswara
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Viral seorang bayi yang memakai alat bantu napas dibonceng oleh ayahnya.
Bayi tersebut tampak memakai alat bantu napas yang terpasang di hidungnya.
Kisahnya viral setelah seseorang merekam dan mengunggah di akun media sosialnya.
Kala itu ayah dari si bayi tampak memboncengkan sang istri dan putranya tersebut.
Tak pelak, kisahnya pun membuat banyak orang terharu hingga ingin memberikan bantuan.
Baca juga: Kisah Eko, Penjual Pentol di Magetan Rawat Anaknya yang Rapuh Tulang, Belum Dapat Bantuan Pengobatan
Kali ini terkuak bahwa bayi berusia 11 bulan tersebut mengidap penyakit paru-paru kronis.
Doa dikabulkan, ayah bayi tersebut kini menerima bantuan tak terduga.
Pria bernama Mohd Azlan Ishak ini tak menyangka akan mendapatkan mobil gratis.
Seorang pengusaha otomotif, Daniel Firdaus, memberikan hadiah mobil second untuk Mohd Azlan.
Mobil tersebut diberikan agar Mohd Azlan bisa membawa putranya berobat ke rumah sakit.
Kabar ini dibagikan oleh Daniel Firdaus di akun Facebook miliknya.
“Alhamdulillah selesai proses penyerahan mobil Persona kepada En Lan serta istri. Kami berharap mobil tersebut dapat membantu mengurangkan beban yang dihadapi anaknya yang menghidap paru-paru kronis. Allahu, besar ujian Encik Lan, tapi Encik Lan tetap kuat,” tulis Daniel Firdaus.
Azlan sendiri sebelumnya pernah mengunjungi dealer mobil milik Daniel Firdaus.
Baca juga: Nasib Baik Adit Bocah Kediri Putus Sekolah karena Rawat Orangtua Stroke, Dapat Bantuan hingga Kuliah

Kala itu pria berusia 36 tahun tersebut memang sedang mencari mobil second dengan harga berkisar RM1000 hingga RM2000 (sekitar Rp 3,4 juta hingga Rp 6,8 juta).
Namun ternyata Daniel Firdaus justru mempersilahkan Azlan memilih mobil yang ia butuhkan tanpa harus membayarnya.
Sontak saja, Azlan dan sang istri menangis terharu mendapat hadiah tersebut.
Tangis Azlan tak terbendung ketika mendapat mobil dari Daniel Firdaus.
Beribu ucapan terima kasih ia sampaikan kepada Daniel Firadus yang telah bersedia memberikan bantuan kepada keluarganya.
Azlan juga berdoa semoga Daniel Firdaus selalu dimurahkan rezeki hingga dimudahkan urusannya.
Senyum bahagia Azlan mendapatkan bantuan mobil untuk mengantar putranya berobat ini ternyata menyentuh hati netizen.
Tak sedikit yang juga ikut terharu hingga memberikan doa untuk kesembuhan anak Azlan, Mohd Aariz Zafran Mohd Azlan yang baru berusia 11 bulan tersebut.
Baca juga: Nasib Bocah Lumpuh yang Tinggal di Gubuk Reyot, Dapat Bantuan dari Mensos Risma, Rumah Dibangun

Azlan sendiri bekerja sebagai karyawan di toko alat pancing di Kuala Kedah.
Ia hanya mendapat bayaran sebesar RM50 (sekitar Rp 170 ribu) dalam satu hari.
Aariz yang mengidap penyakit paru-paru kronis ini harus memakai alat bantu pernapasan sejak usia 2 bulan.
Jika tidak memakai alat tersebut, Aariz akan kesulitan bernapas hingga wajahnya membiru.
Azlan sendiri membawa sang putra berobat ke rumah sakit dengan memboncengkannya naik motor karena tidak mampu membayar ongkos taksi online.
Mujur Bocah Nganjuk Jadi Pemulung Sepulang Sekolah, Dapat Bantuan, Polres Nganjuk Bantu Jadi Polisi
Nasib baik seorang bocah berusia 11 tahun asal Nganjuk yang banting tulang demi membantu kedua orang tuanya.
Adapun bocah tersebut bernama Muhammad Ilun Zainul Huda.
Warga Desa Gejagan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur itu harus banting tulang di usianya yang masih belia.
Ilun yang masih duduk di kelas tiga SDN 2 Gejagan itu setiap harinya mencari rongsokan dan barang bekas untuk membantu kedua orang tuanya.
Baca juga: Ya Allah, 7 Kali Operasi Tak Sembuh, Usus Pemulung di Garut Jabar Bocor, 10 Tahun Ditutupi Kresek
Baru-baru ini Ilun mendapatkan bantuan sosial dari jajaran Kepolisian Resor (Polres) Nganjuk.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nganjuk, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad mengatakan, usai mendengar kisah Ilun hatinya tergerak mengulurkan tangan, terlebih Ilun disebut-sebut ingin menjadi polisi.
“Dari situ kami tergerak untuk mendukung cita-cita Ilun yang ingin menjadi polisi,” ujar Muhammad kepada wartawan di Nganjuk, Senin (6/5/2024).
“Akan tetapi, bahwa kenyataannya keluarga Ilun kesulitan dalam pembiayaan sekolah serta biaya sehari-hari, untuk itu kami berupaya membantu melalui program ‘Polisi Peduli Polres Nganjuk’,” lanjutnya.

Muhammad menerangkan, bantuan sosial dari Polres Nganjuk untuk keluarga Ilun terbagi menjadi dua, yakni bantuan sosial jangka pendek dan jangka panjang.
Bantuan jangka pendek berupa bantuan sosial kemanusiaan dalam wujud pemberian paket sembako, dengan harapan dapat meringankan beban ekonomi keluarga Ilun.
“Sedangkan untuk jangka panjangnya, kami mengupayakan agar Ilun bisa mendapat beasiswa dan memenuhi kebutuhan sekolah Ilun seperti alat tulis dan seragam sekolah,” beber Muhammad.
Baca juga: Kisah Ilun, Bocah Nganjuk Jadi Pemulung Sepulang Sekolah untuk Bantu Orang Tua, Cita-citanya Mulia
Menurut Muhammad, jajaran Polres Nganjuk telah melakukan berbagai upaya untuk membantu Ilun.
Salah satunya berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, melalui UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Anak Nganjuk.
Tidak hanya itu, Muhammad juga berencana membimbing Ilun agar bisa mendapat pelatihan yang menunjang postur tubuh, seperti pelatihan fisik, karate dan pelatihan lain yang relevan dengan cita-cita Ilun menjadi polisi.
"Semua ini dilakukan dengan tujuan memberikan dukungan maksimal, agar Ilun dapat menggapai mimpinya dengan baik."
"Tentunya hal ini bisa dilakukan setelah Ilun telah memenuhi syarat usia yang ditentukan,” jelas Muhammad.
Untuk diketahui, Ilun merupakan anak pasangan Muhammad Nur Huda (38) dan Binti Astutik (34), warga Desa Gejagan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Setiap harinya dia mencari rongsokan dan barang bekas untuk membantu kedua orang tuanya.
Baca juga: Susah Bayar Kontrakan, Pasutri Tidur di Gerobak Pemulung, Kini Dapat Rumah Besar dari Mensos Risma
Dalam sehari, ia bisa memperoleh penghasilan antara Rp 12.000 hingga Rp 50.000.
“Kadang Rp 12.000, kadang Rp 15.000, paling besar Rp 50.000," ujar Ilun, Kamis (2/5/2024).
Ilun merupakan anak dari pasangan Muhammad Nur Huda (38) dan Binti Astutik (34).
Ia sudah melakoni aktivitas mencari rongsokan sejak menempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) hingga kini duduk di bangku kelas tiga SDN 2 Gejagan.
Kendati hasil yang didapat tidak seberapa, kata Ilun, tapi ia merasa senang karena dapat membantu kedua orangtuanya yang juga bekerja sebagai pemulung.
"Saya senang karena dapat membantu orangtua.
Saya ingin kelak dapat membanggakan kedua orangtua," ucap bocah yang bercita-cita menjadi polisi itu.

Sementara ibu kandung Ilun, Binti Astutik, membenarkan bila anaknya memulung sepulang sekolah.
Aktivitas itu dilakukan bersama dengan dirinya.
Menurut Binti, ia sebenarnya terpaksa mengajak anaknya memulung dari siang hingga malam hari.
Baca juga: Nestapa Yayat Pemulung di Garut, 7 Kali Operasi Usus Bocor Tak Juga Sembuh, Perut Ditutupi Kresek
Akan tetapi dirinya tak memiliki banyak pilihan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Sebenarnya saya ingin buka usaha mi ayam, namun modalnya belum ada," tutur Binti.
Binti melanjutkan, ia mengaku tidak malu mengajak anaknya untuk mengais rezeki.
Justru ia merasa bangga karena dapat melatih mental dan kemandirian anaknya.
"Saya enggak malu cari rongsokan, karena ini melatih mental dan kemandirian Ilun," pungkasnya.

Dapat bansos PKH
Kepala Desa Gejagan, Dedy Nawan Mardiaz Krisna, membenarkan bahwa Ilun kerap membantu sang ibu mencari rongsokan.
“Memang pekerjaan ibunya memulung, kadang anaknya (Ilun) ikut,” jelas Dedy.
Baca juga: Ibu Sudah Meninggal, Bocah di Papua Datangi Rumah Suster, Tubuhn Gemetar, Tahan Tangis: Saya Lapar
Dedy menegaskan, keluarga pasangan Muhammad Nur Huda (38) dan Binti Astutik (34) mendapatkan berbagai bantuan sosial dari pemerintah, salah satunya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
“PKH sudah dapat, terus bantuan rumah tangga miskin untuk siswa SD dapat, dapat semuanya kok.
Untuk bapaknya (Ilun) di rumah ya serabutan,” bebernya.
Menurut Dedy, ia sebenarnya sudah berkali-kali meminta Binti untuk tak mengajak anaknya mencari rongsokan. Namun permintaan itu tak diindahkan oleh Binti.
Binti, kata Dedy, beralasan tetap mengajak anaknya mencari rongsokan karena di rumah tidak ada yang menjaga anaknya tersebut.
(TribunTrends/Ninda/Kompas)
Sumber: TribunTrends.com
Sakit Hati Ditinggal Suami, Wanita di Lubuklinggau Bakar Rumahnya yang Ternyata Sudah Dibeli Orang |
![]() |
---|
Viral Sosok Siswa Pamerkan Porsi Semangka 'Setipis Tisu' di MBG, Langsung Banjir Komentar |
![]() |
---|
Dari Antar Pesanan ke Maut: Kronologi Ojol Terlindas Rantis, Roda Besi Brimob Hentikan Napas Affan |
![]() |
---|
Roda Besi Brimob Renggut Nyawa Ojol, Teriakan Berubah Tangisan, Kapolri Tunduk Meminta Maaf |
![]() |
---|
Malam Mencekam di Jakarta, Ojol Terlindas Rantis Brimob saat Demo, Video Amatir Viral di Medsos |
![]() |
---|