Breaking News:

Berita Viral

Sosok Sopyah, Wanita Indramayu Terpaksa Nyamar Jadi Lelaki Demi Jadi Kuli, Pernah Tak Makan 3 Hari

Mengenal sosok Sopyah Supriatin (22), perempuan di Indramayu yang terpaksa berpenampilan seperti laki-laki demi bisa bekerja, pernah tak makan 3 hari.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/ist
Sopyah Supriatin (22), perempuan di Indramayu yang terpaksa berpenampilan seperti laki-laki demi bisa bekerja. 

TRIBUNTRENDS.COM - Mengenal sosok Sopyah Supriatin (22), perempuan di Indramayu yang terpaksa berpenampilan seperti laki-laki demi bisa bekerja.

Untuk memuluskan penyamaran, Sopyah rela memotong pendek rambutnya bak laki-laki.

Imbas penyamarannya itu, Sopyah pun mendapatkan pekerjaan, yakni sebagai buruh bangunan.

Semua ini dilakukan semata-mata untuk menghidupi adiknya, Samsul Ramadan (15).

Baca juga: Menyamar Jadi Petugas Bank dan Polisi, Pelaku Coba Tipu Nenek Renta, Korban Hampir Kehilangan Rp 3 M

Sopyah dan Samsul pun sudah didatangi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu dan Pemerintah Kecamatan Indramayu pada Selasa (16/5/2024).

Dalam pertemuan tersebut, pihak pemerintah menjanjikan Samsul Ramadan bisa kembali bersekolah ketika memasuki tahun ajaran baru.

Sementara, Sopyah memilih modal usaha agar dirinya bisa memiliki penghasilan sehari-hari yang cukup untuk dirinya dan sang adik.

Sopyah pun memahami, butuh proses bagi pemerintah untuk merealisasikan janji tersebut.

Oleh karena itu, Sopyah pun tetap berupaya mencari pundi-pundi rupiah selama menanti kelanjutan dari pemerintah.

Belakangan ini, Sopyah menjadi tukang ojek.

"Lumayan nganter-nganter jadi ojek," ujar Sopyah saat ditemui di kediamannya, Minggu (19/5/2024).

"Kalau bangunan sekarang lagi sepi, jadi apa saja pak yang dikerjakan," lanjutnya.

Sopyah Supriatin (22) dan adiknya, Samsul Ramadan (15) kakak beradik di Indramayu
Sopyah Supriatin (22) dan adiknya, Samsul Ramadan (15) kakak beradik di Indramayu yang memiliki kisah hidup memilukan. Sopyah rela berpenampilan seperti laki-laki demi bekerja sebagai buruh bangunan.

Ingin Punya Usaha Tempat Cuci Motor

Sopyah menuturkan, dirinya bercita-cita ingin berwirausaha jika memiliki modal.

Ia ingin membuka usaha tempat cuci motor.

Alasannya pun sederhana, Sopyah ingin memiliki pemasukan setiap harinya.

"Kalau sekarang enggak tentu, kadang-kadang dapat uang," ujar dia.

Baca juga: Kisah Gadis Indramayu, Nyamar Jadi Laki-laki Demi Jadi Kuli, Terpaksa Dilakukan Demi Hidupi Adiknya

Sopyah mengaku, jika dirata-rata uang yang didapatnya hanya cukup untuk makan saja.

Sebagai anak perempuan, Sopyah juga tidak menampik soal kerasnya hidup yang harus ia lalui.

Adiknya, Samsul juga merasakan hal yang sama. Kata Sopyah, adiknya selalu ingin pergi ke tempat ayah mereka dengan harapan bisa hidup seperti anak-anak lainnya.

"Bapak lagi di Kalimantan, di sana juga sama susah, makanya saya bilang sudah di sini saja, sabar dulu," terang Sopyah.

Sopyah (22) warga Jalan Samsu Blok Bong, Kelurahan Lemah Mekar, Indramayu
Sopyah (22) warga Jalan Samsu Blok Bong, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Minggu (19/5/2024)

Sosok Sopyah

Sopyah Supriatin tinggal berdua bersama adiknya, Samsul Ramadan di sebuah rumah sederhana di atas tanah pemerintah di Jalan Samsu Blok Bong, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Sopyah rela melakukan apapun demi bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan untuk membiayai sang adik.

Sopyah sendiri sudah putus sekolah sejak beberapa tahun lalu.

Kini, Samsul Ramadan pun terpaksa putus sekolah karena terkendala oleh biaya.

Padahal, Samsul adalah sosok murid yang berprestasi.

Belum lama ini, Samsul ia sukses merebut trofi juara 2 dalam ajang Wall Climbing Competition (WCC) bersama Mahameru Climbing Club (MCC) Indramayu yang diadakan oleh Mahasiswa Kehutanan Pecinta Alam (Mahakupala) Universitas Kuningan.

Sopyah dan Samsul masih memiliki seorang ayah yang merantau ke luar kota menjadi buruh serabutan.

Kendati demikian, penghasilan dari sang ayah belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kakak-beradik ini.

Sementara itu, ibu Sopyah dan Samsul meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Selama ditinggal orang tuanya, Sopyah mengaku, tetangga kerap memberikan bantuan makanan.

Namun, Sopyah Supriatin bertekad untuk tidak membebani siapapun dan mencari penghasilan dengan keringatnya untuk menyambung hidup.

Apapun Sopyah Supriatin lakukan ketika bekerja, mulai dari mengangkut semen, mengaduk semen, dan lainnya.

Jika bekerja, Sopyah bisa membawa upah hingga Rp120 ribu dalam satu hari.

Namun, pekerjaan tersebut tidak datang setiap hari.

Dalam beberapa hari terakhir ini, Sopyah menganggur karena tidak ada panggilan bekerja.

Ketika tidak bekerja, Sopyah Supriatin dan adiknya terkadang sampai tidak makan karena tidak memiliki uang.

Keduanya pun pernah tidak makan hingga tiga hari lamanya.

Disdikbud Indramayu Turun Tangan

Beruntung, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu dan Pemerintah Kecamatan Indramayu bertindak cepat dengan mendatangi rumah keduanya.

Mereka turut membawa sejumlah bantuan untuk Sopyah dan Samsul.

Baca juga: Tamu Tak Diundang, Pria di Bandung Nyamar di Acara Syukuran, Gasak Uang dan Perhiasan Tuan Rumah

"Alhamdulillah saya bersama teman-teman Disdikbud bersama juga Pak Camat sudah mengunjungi kediaman Sopyah bersama Samsul," ujar Kepala Disdikbud Indramayu, Caridin, kepada Tribuncirebon.com, Kamis (16/5/2024).

Sopyah Supriatin, wanita di Indramayu yang terpaksa menyamar jadi laki-laki
Sopyah Supriatin, wanita di Indramayu yang terpaksa menyamar jadi laki-laki demi mendapatkan pekerjaan sebagai buruh bangunan.

Caridin menyampaikan, pihaknya sudah berbicara dari hati ke hati dengan kakak-beradik tersebut. 

Mereka mengaku sangat ingin melanjutkan sekolah.

Samsul Ramadan sekarang pun sudah kembali bersekolah lagi.

Ia pindah dari SMPN 4 Sindang ke SMPN 3 Sindang untuk melanjutkan pendidikan.

Sementara Sopyah Supriatin, ia juga punya keinginan yang sama untuk sekolah.

Baca juga: Menyamar Jadi Satpam, Perampok Ini Sukses Tipu Staf Bank, Gasak Uang Rp 3 Miliar: Lenyap Begitu Saja

Hanya saja, sebagai kakak, ia mengaku tidak bisa melakukan keinginan tersebut karena etap harus jadi tulang punggung menghidupi adiknya.

Faktor usia pun menjadi alasan bagi Sopyah, sehingga tidak memungkinkan untuknya kembali bersekolah.

"Sehingga inginnya itu ia membuka usaha saja. Insya Allah untuk Sopyah kita fasilitasi untuk ikut kejar paket B dan nanti diteruskan ke kejar paket C," ujar dia.

Caridin menyampaikan, pihaknya juga akan memfasilitasi dan memenuhi kebutuhan sekolah untuk Samsul, mulai dari seragam hingga peralatan sekolah lainnya.

Disdikbud Indramayu juga akan mengupayakan agar Samsul mendapat beasiswa.

Mengingat, Samsul merupakan salah satu siswa yang berprestasi di bidang olahraga panjat tebing.

"Untuk alasan keduanya tidak melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi," ujar dia.

***

(TribunTrends/TribunJabar)

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
Sopyah SupriatinIndramayukuliburuh
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved