Breaking News:

Kecelakaan Maut SMK Depok di Subang

Rela Jadi Kuli Pasir Demi Bayar Rp 800 Ribu Acara Perpisahan, 2 Siswa SMK Tewas Kecelakaan di Subang

2 siswa SMK Lingga Kencana sempat kerja kuli pasir demi bayar Rp 800 ribu ikut acara perpisahan. Kini malah berujung tragis tewas kecelakaan.

Editor: Monalisa
Kolase TribunJabar/ Deanza Falevi/X
Beredar foto diduga para siswa SMK Lingga Kencana Depok korban kecelakaan bus di Ciater, Subang, pose samping bus 

TRIBUNTRENDS.COM - Dua siswa SMK Lingga Kencana yang tewas dalam kecelakaan di Subang sempat kerja jadi kuli pasir.

Mereka adalah Mahesya Putra dan Dimas.

Kedua siswa SMK Lingga Kencana, Depok ini ternyata sempat kerja jadi kuli pasir demi mendapat uang Rp 800 ribu untuk ikut acara perpisahan sekolahnya.

Baca juga: Sebelum Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus saat Berhenti di Rumah Makan: Aman atau Tidak?

Mobil derek berusaha mengevakuasi bus yang terlibat kecelakaan di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).
Mobil derek berusaha mengevakuasi bus yang terlibat kecelakaan di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). (Antara via Kompas)

Namun siapa sangka, perjuangan keduanya berakhir tragis.

Rombongan siswa SMK Lingga Kencana mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).

Mahesya Putra dan Dimas rupanya menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan itu.

Mahesya Putra dan delapan temannya di SMK Lingga Kencana meninggal dunia di TKP kecelakaan maut tersebut.

Kabar wafatnya Mahesya Putra sontak membuat keluarga, kerabat serta tetangganya di Jalan Parungbingung, Kecamatan Pancoranmas, Depok, Jawa Barat terkejut.

Termasuk orang tua dari teman Mahesya, Dimas Aditya yang anaknya juga jadi korban tewas dalam kecelakaan tersebut.

Mariah, Bude Dimas Aditya mengurai perjuangan berat ponakannya dan Mahesya Putra demi bisa ikut acara perpisahan.

Ternyata Dimas dan Mahesya sempat berjuang keras demi bisa mendapatkan uang untuk bisa ikut perpisahan SMK Lingga Kencana.

Diketahui Mariah, Dimas dan Mahesya sampai rela jadi kuli angkut pasir sejak beberapa hari lalu.

Baca juga: Postingan Terakhir Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan di Subang, Bahas Kematian: Mati Besok

"Sebelumnya dia (Dimas) kan mau wisuda, dia tuh jadi kuli pasir sama temannya (Mahesya).

Dia tuh juga cari uang jajan apa saja sama buat nambahin berangka ke acara wisuda di Bandung," ujar Mariah dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Depok, Minggu (12/5/2024).

Cita-cita Mulia Almarhum

Tak cuma Mariah, ibu kandung Mahesya Putra, Rosdiana juga mengurai kepiluan yang sama.

Sembari menahan tangis, Rosdiana mengaku langsung lemas saat tahu anaknya kecelakaan.

"Dari pertama informasi dari grup wali murid yang minta tolong anak kita kecelakaan, saya langsung panik, lemas banget katanya bisnya kecelakaan rem blong," ungkap Rosdiana dilansir TribunnewsBogor.com dari wawancara Youtube tvonenews.

Terakhir komunikasi dengan almarhum, Rosdiana masih tenang karena Mahesya mengaku sedang makan di restoran kawasan Subang.

Tak disangka satu jam lebih setelah mengabari ibunya, Mahesya terlibat dalam kecelakaan maut.

Tangis ibu Mahesya tahu anaknya jadi korban tewas di Subang
Tangis ibu Mahesya tahu anaknya jadi korban tewas di Subang (YouTube TvOne)

"Komunikasi terakhir saya WA ke dia 'Aa udah jalan pulang?'.

Katanya 'belum bu, masih makan, nanti jalan pulang', itu jam 5 sore, itu masih di Subang baru jalan-jalan," imbuh Rosdiana.

Pilu ditinggal anak sulungnya untuk selamanya, Rosdiana mengenang sosok Mahesya Putra.

Diakui Rosdiana, sulung dari empat bersaudara itu punya cita-cita mulia ketika kelak besar.

Ternyata Mahesya Putra berambisi untuk membahagiakan adik dan ibunya.

Baca juga: Cerita Sopir Bus yang Bawa Siswa SMK Lingga Kencana, Hilang Kendali saat Rem Blong, Kondisi Terkini

Karenanya Mahesya pun berencana untuk bekerja setelah lulus kuliah tapi sambil kerja.

"Dia udah bilang ke saya katanya dia mau kerja, sambil kerja sekalian kuliah.

Kata dia pengin bahagiain ibu dan adik-adiknya," kata Rosdiana sembari menahan tangis.

Tak cuma itu, Mahesya juga punya cita-cita tinggi tentang hobinya.

Punya prestasi cemerlang di bidang futsal, Mahesya nyatanya ingin jadi pemain futsal ternama.

Namun sayang cita-citanya itu kandas.

Beredar foto diduga para siswa SMK Lingga Kencana Depok korban kecelakaan bus di Ciater, Subang, pose samping bus
Beredar foto diduga para siswa SMK Lingga Kencana Depok korban kecelakaan bus di Ciater, Subang, pose samping bus (Kolase TribunJabar/ Deanza Falevi/X)

"Dia cita-citanya pengin jadi pemain futsal, dari setiap kegiatan apapun bola dia selalu ikutin," ujar Rosdiana.

Sosok Mahesya memang dikenal sayang keluarga terutama adik-adiknya.

Bahkan sebelum berangkat, Mahesya sempat mengurai janjinya bahwa ia akan membelikan oleh-oleh untuk tiga adiknya.

"Saya bilang ke dia enggak bisa kasih ongkos banyak, dia bilang 'cukup gak ya bu', dia (Mahesya) mau belikan oleh-oleh buat adiknya," pungkas Rosdiana.

Kini, jenazah Mahesya Putra masih berada di rumah sakit kawasan Kabupaten Subang.

TribunTrends.com/TribunnewsBogor.com

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
kecelakaanSubangSMK Lingga Kencanasiswa
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved