Breaking News:

12 Fakta Memilukan Bus SMK Depok di Subang: 11 Meninggal, 4 Terjepit Badan Bus, Orangtua Histeris

12 fakta memilukan kecelakaan maut Bus SMK Depok di Subang: 11 meninggal, 4 orang terjepit badan bus, orangtua menangus histeris

|
Editor: Agung Santoso
Tribun Network
12 fakta memilukan kecelakaan maut Bus SMK Depok di Subang: 11 meninggal, 4 orang terjepit badan bus, orangtua menangus histeris 

TRIBUNTRENDS.COM - 12 fakta memilukan kecelakaan maut Bus SMK Depok di Subang: 11 meninggal, 4 orang terjepit badan bus, orangtua menangus histeris

Memang sangat memilukan terjadinya kecelakaan maut menimpa bus rombongan SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, di Lembah Sarimas, Jalan Raya Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam.

Komplek Sekolah SMK Dwi Lingga Kencana di Depok dibanjiri tangis para orangtua yang menunggu kepastian nasib putra putri mereka. Wakil Wali Kota Depok ikut sibuk menenangkan tangis pilu dan jerit tangis orangtua siswa.

Bus yang mengangkut puluhan siswa SMK untuk kegiatan perpisahan itu terlibat kecelakaan beberapa kendaraan dan menewaskan sembilan orang, di antaranya bergelimpangan di jalan.

"Untuk sementara penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. Belum ada info apakah sopir ngantuk apa remnya blong," ujar Kasat Lantas Polres Subang AKP Undang Syarif Hidayat saat diwawancara Kompas TV.

Berikut 10 fakta kecelakaan bus rombongan SMK Depok di Subang:

1. Libatkan 5 Kendaraan

Kepolisian melansir, kecelakaan maut ini melibatkan lima kendaraan.

Yaitu, bus pariwisata Trans Putera Fajar, Daihatsu Feroza dan tiga sepeda motor.

2. Kronologi: Bus Oleng Tabrak Feroza dan Timpa 3 Motor

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan, kecelakaan maut bermula saat bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD-7524-OG datang dari arah Selatan arah Lembang Bandung menuju Utara, Subang, pukul 18.45 WIB.

Pada saat jalan menurun di Lembah Sarimas, bus tersebut oleng ke kanan dan menabrak kendaraan Daihatsu Feroza dari arah berlawanan.

Setelahnya, bus tersebut terguling dan menimpa menabrak tiga sepeda motor yang parkir di bahu jalan di depan Masjid As Sa-dah.

"Kendaraan yang terlibat, Kendaraan Bus Trans Putera Fajar (nomor polisi) AD-7524-OG, kendaraan sepeda motor Honda Vario dan kendaraan jenis R2," ujar Jules Abraham Abast, mengutip TribunJabar.id.

3. Angkut Rombongan Siswa SMK Depok Perpisahan

AKP Undang Syarif Hidayat mengatakan, bus tersebut mengangkut rombongan siswa SMK SMK Lingga Kencana, asal Kota Depok, Jawa Barat.

Para siswa tersebut tengah menggelar acara perpisahan.

"Betul (sedang acara perpisahan), ini tertera di spanduk ada di busnya. Ini perpisahan SMK Lingga Kencana Depok," kata Kasat Lantas Polres Subang, AKP Undang Syarif Hidayat dalam siaran YouTube Breaking News Kompas TV.

4. Wawalkot Depok Langsung Datangi Sekolah

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono langsung mendatangi SMK Lingga Kencana Depok setelah menerima kabar kecelakaan bus dari sekolah tersebut.

Ia juga membenarkan rombongan siswa SMK itu tengah menggelar acara perpisahan di Subang.

Ia mengatakan, Pemkot Depok berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang untuk penanganan korban.

5. Sebanyak 11 Orang Tewas

Dirut RSUD Subang Ahmad Nasuhi menyebutkan, sembilan orang tewas dalam kejadian ini.

Melansir TribunJabar.id, dari 9 korban tewas, 4 di antaranya adalah perempuan, dan 5 lainnya laki-laki.

Sementara itu, dilaporkan 20 orang mengalami luka ringan dan dibawa ke Puskesmas Jalancagak, Subang.

"Berdasarkan informasi dari Dinkes Kabupaten Subang, 9 jenazah akan dibawa ke RSUD Subang," ungkapnya.

Ahmad menjelaskan, korban luka ringan dilarikan ke puskesmas yang terdekat dari TKP.

Sedangkan, korban luka berat dirawat di tiga rumah sakit, yaitu RS PTPN VII, RS Hamori, dan RSUD Subang.

Terpisah, Kadinkes Kabupaten Subang, Maxi menyebut jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus tersebut bertambah menjadi 11 orang.  

Sebanyak 10 siswa SMK dan seorang pemotor.

6. Korban Tergeletak di Jalan

Bus Pariwisata mengalami kecelakaan maut di Lembah Sarimas, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. 9 Orang dikabarkan tewas.
Bus Pariwisata mengalami kecelakaan maut di Lembah Sarimas, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. 9 Orang dikabarkan tewas. (ist)

Dari amatan TribunJabar.id, para korban terlihat diletakkan di tepi jalan sebelum dibawa ke rumah sakit.

Hingga berita ini ditayangkan, belum diketahui penyebab kecelakaan maut tersebut.

7. Empat Orang Terjepit di Badan Bus

Selain sembilan korban tewas, kepolisian juga melaporkan adanya empat korban yang terjepit di badan bus yang terguling.

Dihubungi terpisah, Kasat Lantas Polres Subang, AKP Undang Syarif Hidayat mengatakan, 4 korban tewas di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Empat orang meninggal dunia di TKP, tergencet," ujarnya.

8. Sopir Bus Selamat

Sementara yang mengalami luka berat maupun luka ringan semuanya dilarikan ke RSUD Ciereng Subang.

Sebanyak 23 orang korban yang dirawat di Puskesmas Palasari, Subang.

Dari 23 orang tersebut, tiga di antaranya warga Dago, Kota Bandung.

Mereka adalah Yanti, 42 tahun, Ajka dan Arif yang masing-masing berusia 8 dan 6 tahun.

Kemudian, untuk kondisi sopir diketahui selamat tetapi mengalami luka berat.

"Untuk sopir bus mengalami luka berat dan sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat," kata Kadishub Subang Asep Setia Permana dikutip dari TribunJabar.

9. Daftar 23 Korban di Puskesmas Palasari Subang 

Terdapat 23 korban kecelakaan bus maut ini yang ditangani Puskesmas Palasari, Subang, Jawa Barat.

Mereka yakni Moh Edi Gunawan 18 tahun, Depok; Haikal 18 tahun, Depok; Muhamad Amiludin 19 tahun, Depok; Moh Dwi Prasetio 18 tahun, Depok; dan Sapitri 18 tahun, Depok.

Lalu, Saeful Fahri 17 tahun, Depok; Arinopa 18 tahun, Depok; Ega Rahmadani 18t tahun, Depok; Nilam 30 tahun Cipunagara; Kurdiman 30 tahun, Cipunagara; Abdul Hamid 17 tahun, Depok; dan Pipi 18 tahun, Depok.

Kemudian Moh Rapi 19 tahun, Depok; Dikri Mujaki 17 tahun, Depok; Johan 17 tahun, Depok; Adawiah 45 tahun, Bojong Gede; H Ade 56 tahun, Lembang; Yanti 42 tahun, Dago; Ajka 8 tahun, Dago; Arif 6 tahun, Dago; dan Zulfikar 19 tahun, Depok; Nindi 19 tahun, Rujuk Ciereng Depok; dan Julian 17 tahun, Rujuk Ciereng Depok.

10. Tiga Rumah Sakit Siap Tangani Korban

Sebanyak tiga rumah sakit di Subang, Jawa Barat siap menangani korban kecelakaan bus terguling yang terjadi di Ciater, Subang, Sabtu (11/5/2024).

Ketiga rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang, RS Perkebunan, dan RS Hamori.

“Kami siap untuk bekerja sama dan membantu para korban. Mudah-mudahan tidak banyak yang meninggal atau luka berat. Kami siap kalau ada terjadi sesuatu karena kita sudah koordinasi tiga rumah sakit di Subang untuk menangani itu,”’ kata Direktur RSUD Subang Ahmad Nasuhi, dikutip dari Breaking News Kompas TV.

“Kebetulan juga situasi di IGD kami lagi crowded, banyak pasien juga, termasuk mungkin juga dua rumah sakit yang lain.”

11. Bus Tak Berizin dan Uji Berkala Kedaluwarsa

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melansir bus pariwisata yang terlibat kecelakaan di Subang adalah tak berizin dan status uji layak bus itu telah kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023.

Saat ini, Ditjen Hubdat Kemenhub telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan investigasi  kecelakaan bus tersebut

12. Orang Tua Berdatangan ke Sekolah Tunggu Kabar Anak

Keluarga korban dan kerabat siswa-siswi SMK Lingga Kencana, Depok, berdatangan di lokasi sekolah untuk mencari kabar usai bus yang ditumpangi para siswa sekolah tersebut terbalik di Subang, Jawa Barat Sabtu (11/5) malam.

Menurut laporan jurnalis Kompas TV Hidayatul Mulyadi di SMK Lingga Kencana Depok, para kerabat korban mendapatkan informasi yang sangat terbatas karena di lokasi sekolah sendiri hanya ada penjaga. 

Keluarga, para orang tua dilaporkan panik dan kebingungan dalam mencari informasi tentang keadaan anak mereka. Pasalnya, informasi yang tersedia masih terbatas. Banyak para orang tua yang mencari informasi melalui siaran televisi. 

Abdul Somad, salah seorang orang tua murid, mengaku masih menunggu informasi tentang keberadaan anaknya yang bernama Meta. Ia menuturkan sempat berkomunikasi dengan anaknya pada sore hari. 

"Komunikasi terakhir (dengan anak saya), saya WA, Meta ada di mana? 'Saya masih di Lembang, Pak, mau pulang.' Itu kira-kira jam 5-an (sore)," tuturnya pada jurnalis Kompas TV Hidayatul Mulyadi.

"Sampai sekarang belum ada (kabar lagi)," imbuhnya. (Tribun Trends/ Tribunnews/Kompas.com/TribunJabar.id/Kompas Tv)

Tags:
SubangDepokSMKkecelakaan
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved