7 Pekerjaan dan Jurusan Kuliah yang Cocok untuk Pemilik Kepribadian Ambivert, Apa Kamu Termasuk?

TRIBUNTRENDS.COM -  7 pekerjaan dan jurusan kuliah yang cocok untuk pemilik kepribadian Ambivert, apa kamu termasuk?

Banyak lulusan SMA (Sekolah Menegah Atas) yang hendak meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi.

Supaya tidak salah dalam memilih, ada jurusan kuliah yang tepat untuk lulusan SMA yang dapat dicoba.

Memilih jurusan kuliah, profesi, bisa dicocokkan dengan kepribadian yang dimiliki. Apalagi jika kamu seorang ambivert ada beragam jurusan kuliah dan profesi yang bisa dipilih.

Ambivert sendiri merupakan kepribadian gabungan dari ekstrovert dan introvert.

Seseorang yang memiliki kepribadian ambivert bita dengan mudah berbaur seperti seorang ekstrovert, tetapi juga senang untuk menyendiri dan ada fase dimana ia tak berbicara banyak seperti introvert.

Karena memiliki dua kepribadian gabungan, maka jurusan kuliah dan profesi yang cocok bisa jadi ideal dari sisi extrovert atau sisi introvert.

Dilansir dari laman Gramedia, contoh jurusan yang cocok bagi ambivert salah satunya adalah psikologi. Alasannya, karena seorang ambivert bisa menjadi pendengar yang baik. Karena sifat itulah, maka saat kuliah bisa memilih jurusan Psikologi.

Kepribadian ambivert juga memiliki kemampuan manajemen yang baik. Sehingga, seseorang yang memiliki kepribadian ini bisa memilih jurusan manajemen dan kelak saat bekerja bisa menjadi manajer juga.

Baca juga: 7 Jurusan Kuliah Dengan Prospek Kerja Terjamin untuk Siswa SMA Lulusan IPS, Pilihan Kamu Ada?

Lalu, adakah jurusan kuliah dan profesi yang cocok untuk kepribadian ambivert? Cek selengkapnya.

Berikut ini merupakan tanda-tanda yang umumnya ditunjukkan oleh seorang ambivert.

1. Dapat bersosialisasi sekaligus penyendiri

Salah satu tanda dari kepribadian ambivert ialah pandai dalam bersosialiasi tetapi juga suka menyendiri pada situasi tertentu. Karena itu, mereka dikenal luwes di lingkungan sosial. 

2. Pendengar sekaligus pembicara yang baik

Orang dengan kepribadian ambivert bisa menjadi pendengar sekaligus sebagai pembicara yang baik. Apabila dirinya perlu untuk mengemukakan pendapat, ia tak akan malu untuk mengutarakannya.