Breaking News:

Lebaran 2024

Penyebab Pelabuhan Merak Macet 18 Km, 7.300 Mobil Pemudik Nekat Datang Padahal Tak Punya Tiket

Banyak pemudik di Pelabuhan Merak belum membeli tiket penyebrangan saat hendak berangkat. Akibatnya, antrean mengular hingga 18 kilometer.

Editor: Amir M
Dok. Kementerian Perhubungan
Kepadatan kendaraan saat arus mudik di Pelabuhan Merak, Minggu (7/4/2024). 

TRIBUNTRENDS.COM - Pelabuhan Merak macet parah pada arus mudik Lebaran 2024.

Penyebabnya terungkap, ternyata 7.300 mobil pemudik nekat datang padahal tak punya tiket.

Berikut ini rangkuman lengkapnya.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat sebanyak 7.300 mobil tetap nekat ke Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten meski tidak memiliki tiket pada Minggu (7/4/2024).

Kondisi tersebut pun membuat terjadinya penumpukan kendaraan di area Pelabuhan Merak.

"Ada 28 persen pengguna jasa atau 7.300 unit roda empat yang datang belum bertiket dan tetap mengarah ke pelabuhan," ujar Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam keterangannya, Senin (8/4/2024).

Padahal tiket penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung sudah habis terjual hingga keberangkatan 9 April 2024.

ASDP tidak melakukan penambahan tiket, sehingga masyarakat yang menyeberang adalah yang memang sudah memiliki tiket saat datang ke pelabuhan.

Alhasil, kata Shelvy, masyarakat yang datang ke pelabuhan namun tidak memiliki tiket pada akhirnya membeli tiket untuk keberangkatan dua hari kemudian.

Selain itu, kendaraan yang tidak bertiket juga diarahkan ke area penampungan atau buffer zone untuk disarankan membeli tiket dengan rute Pelabuhan Ciwandan, Cilegon ke Pelabuhan Bakauheni.

"Untuk diskresi tadi malam (kendaraan tidak bertiket) langsung diarahkan ke Ciwandan," jelas dia.

Sebelumnya, Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan, tiket ferry telah habis terjual untuk semua golongan kendaraan baik layanan ekspress maupun reguler hingga 9 April 2024.

Ia pun menekankan masyarakat untuk membeli tiket ferry sejak jauh hari melalui aplikasi Ferizy atau mitra penjualan resmi ASDP. Selain itu, pastikan sudah memiliki tiket H-1 keberangkatan dan datang ke pelabuhan sesuai jadwal yang terteda pada tiket.

"Tiket ferry sudah dapat dibeli sejak H-60, pastikan anda beli tiket di aplikasi Ferizy, dan segera reservasi tiket pulang supaya tidak kehabisan kuota," ucapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (7/4/2024).

Baca juga: Kesalnya Dazen Vrilla Hendak Mudik Malah Terjebak Macet di Betung, 12 Jam Tak Gerak: Jalannya Rusak

Foto udara kendaraan calon pemudik menunggu antrean di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (7/4/2024) dini hari. Pada puncak arus mudik lebaran 2024, ribuan kendaraan roda empat sudah memadati Pelabuhan Merak untuk menyeberang menuju Pelabuhan Bakauheni.
Foto udara kendaraan calon pemudik menunggu antrean di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (7/4/2024) dini hari. Pada puncak arus mudik lebaran 2024, ribuan kendaraan roda empat sudah memadati Pelabuhan Merak untuk menyeberang menuju Pelabuhan Bakauheni. (ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga)

Menhub Lapor Presiden Butuh Dermaga Tambahan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, perlu dermaga tambahan untuk mengurai kemacetan belasan kilometer di Pelabuhan Merak, Banten.

Ia mengungkapkan, jalan menuju Pelabuhan Merak menjadi satu dari tiga jalur darat yang membutuhkan penanganan khusus.

Dua jalur lainnya adalah Cipali dan Ketapang.

Selain penambahan dermaga, kapal-kapal yang ditempatkan di Pelabuhan Merak harus lebih besar.

"Di Merak, satu diharuskan memiliki kapal yang lebih besar dan lebih cepat.

Kedua memang harus ada tambahan dermaga," kata Budi Karya usai meninjau Stasiun Pasar Senen bersama Presiden Jokowi, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2024).

Budi menuturkan, kapal-kapal kecil 15 knot hingga 500 knot masih kurang maksimal untuk mengangkut pergerakan orang di masa mudik Lebaran.

Ia bilang, butuh kapal besar dengan kecepatan 1.000 knot hingga di atas 20.000 knot.

Terkait dua hal ini, pihaknya sudah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo.

"Kami sudah bahas dan lapor Pak Presiden. "Pak, ini butuh dermaga, Pak Presiden,". Kapal juga harus ditambah," ucapnya.

Adapun kemacetan belasan kilometer di Merak terjadi lantaran ketidaktaatan masyarakat pengguna jalan.

Mereka kata Budi, belum membeli tiket penyebrangan saat hendak berangkat.

Akibatnya, antrean mengular hingga 18 kilometer.

Sedangkan jalur udara, rel, dan laut bisa ditangani dengan baik.

Budi mengungkapkan, tidak terjadi penumpukan di stasiun kereta api karena tidak sudah diperoleh masyarakat melalui daring dan luring dengan jumlah yang ditentukan. 

Tercatat, ada sekitar 4,2 juta penumpang yang mudik menggunakan kereta api.

Baca juga: Banjir Doa, 2 Pria Ini Mudik dari Kediri ke Brebes Hanya Naik Sepeda Onthel, Tempuh Jarak 436 KM

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai meninjau Stasiun Pasar Senen bersama Presiden Jokowi, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2024).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai meninjau Stasiun Pasar Senen bersama Presiden Jokowi, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2024). (KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA)

"Penjualan tiket mudik sampai saat ini masih 99,98 persen, masih ada 2 persen lagi. (Stasiun Pasar) Senen dan (Stasiun Surabaya) Pasar Turi adalah yang terbanyak. Secara umum kereta api berjalan dengan baik, Insya Allah tidak ada longsoran di titik-titik," tuturnya.

Sementara di sektor transportasi udara, pihaknya mengarahkan untuk memaksimalkan armada agar tidak terjadi penumpukan.

"Dengan 420 pesawat, kita bisa meningkatkan jumlah penumpang. Artinya perjalanannya bertambah. Kita menambah, membuka lapangan terbang lebih sore dan lebih malam," jelasnya.

(KOMPAS.com/ Yohana Artha Uly/Fika Nurul Ulya)

Diolah dari artikel di KOMPAS.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
mudikLebaran 2024Pelabuhan MerakCilegonBantenmacet
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved