Barbie Kumalasari Duga Harvey Moeis Pakai Cara Licik Sembunyikan Aset, Harap Sandra Dewi Diperiksa

TRIBUNTRENDS.COM - Kasus mega korupsi yang dilakukan oleh Harvey Moeis juga disoroti oleh Barbie Kumalasari.

Barbie Kumalasari mengomentari kasus korupsi timah dengan jumlah triliunan yang diduga dilakukan oleh Harvey Moeis ini.

Mantan istri Galih Ginanjar ini menduga kalau Harvey Moeis telah menyembunyikan asetnya.

Ia juga berharap Sandra Dewi ikut diperiksa lantaran dicurigai ikut menikmati uang hasil korupsi Harvey Moeis.

Menurutnya, sebagai istri, Sandra Dewi bisa terlibat kasus tersebut karena turut menikmati uang haram hasil korupsi.

Baca juga: Harvey Moeis Dimiskinkan? Dugaan Sandra Dewi Terlibat, Otto Hasibuan: Kalau Banyak Uang Mana Miskin

"Kalau menurut kacamata aku sih, (Sandra Dewi) bisa ikut (terlibat). Karena ikut menikmati gitu lho."

Dia juga menyindir gaya hedon Sandra Dewi yang kerap belanja sana-sini hingga membeli private jet.

"Secara sadar tahu atau enggak tahu, tapi dia sudah menikmati. Belanja ini itu, beli private jet," kata Barbie Kumalasari di kanal YouTube Seleb On Cam, dikutip Selasa (2/4/2024).

Dikutip dari kanal YouTube Seleb On Cam, Barbie Kumalasari juga menyebut pemeriksaan Sandra Dewi ini bisa menjadi contoh yang baik untuk ke depannya.

"Kalau enggak begitu nanti semua orang enak banget. Oh bini gue enggak kena kok, simpan aja aset gue di bini," ujarnya.

Perempuan yang berprofesi sebagai pengacara ini juga yakin Harvey Moeis dkk juga sudah memindahkan harta mereka ke luar negeri.

Ya, cara tersebut menurutnya adalah trik pintar untuk menyembunyikan aset mereka.

"Mereka biasanya pintar. Misalnya ada duit di rumah sekian puluh miliar, mereka biasanya asetnya dilempar ke bank luar negeri, sudah pasti.

Jadi mau diambil negara juga tawa-tawa aja, biasanya mereka sudah jago memperhitungkan," ucap Barbie Kumalasari.

Baca juga: Harvey Moeis Seminggu Ditahan, Sandra Dewi Belum Temui Suami, Kapan Bisa Dijenguk? Ini Kata Kejagung

"Apalagi (kasus korupsi timah) ini sudah lama, di atas lima tahun. Karena susah melacak aset di luar negeri, apalagi kalau pakai nama orang lain."