Breaking News:

Arti Istilah Viral

Apa Arti Law of Attraction, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Kerap Dipakai Warganet di Media Sosial

Arti istilah viral Law of Attraction yang kerap dipakai netizen di berbagai media sosial seperti Facebook, TikTok, Instagram

TribunTrends.com
Arti istilah viral Law of Attraction 

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah arti kata Law of Attraction yang viral di TikTok, kata ini muncul di media sosial, sering digunakan gen z.

Kata ini juga dijumpai di berbagai media sosial lainnya seperti di Instagram, Facebook hingga Twitter. 

Lalu apa arti dari kata viral Law of Attraction ini? Simak penjelasannya.

Baca juga: Apa Arti Logo Tesla Istilah Viral TikTok? Sering Muncul di Kolom Komen, Jangan Sembarangan Pakai!

Law of Attraction telah menjadi salah satu konsep yang paling populer dalam dunia pengembangan diri dan psikologi positif. Konsep ini menekankan bahwa apa yang kita pikirkan dan rasa akan menarik energi serupa dalam kehidupan kita.

Konsep ini berakar dari prinsip bahwa alam semesta memiliki energi yang saling terkait dan saling berinteraksi. Law of Attraction mengajarkan bahwa pikiran kita adalah bentuk energi yang memiliki kekuatan magnetik.

Pikiran positif akan menghasilkan energi positif, sedangkan pikiran negatif akan menghasilkan energi negatif.

Dengan demikian, pikiran positif akan menarik hal-hal positif dalam kehidupan seseorang, sementara pikiran negatif akan menarik hal-hal negatif.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menerapkan Law of Attraction di kehidupan sehari-hari :

1. Visualisasi

Ini adalah proses membayangkan dengan jelas apa yang diinginkan seseorang dalam hidup mereka. Bayangkan dengan jelas apa yang kamu inginkan dalam hidup dan rasakan emosi yang terkait dengan pencapaian tersebut.

Visualisasi membantu memprogram pikiran bawah sadar untuk fokus pada tujuan dan aspirasi, sehingga memudahkan seseorang untuk menarik realitas yang diinginkan ke dalam kehidupan mereka.

2. Percaya dan Yakin

Percaya dan keyakinan juga merupakan elemen kunci dalam penerapan Law of Attraction. Tanpa kepercayaan bahwa apa yang diinginkan mungkin terjadi, energi positif yang dihasilkan oleh pikiran positif mungkin akan terhalang atau bahkan dibatalkan oleh keraguan dan ketidakpercayaan.

Oleh karena itu, membangun keyakinan dan kepercayaan diri adalah langkah penting dalam proses manifestasi melalui Law of Attraction.

3. Afirmasi Positif

Setelah memvisualisasikan dan meyakini di dalam pikiran tentang hal-hal yang positif maka saatnya untuk mengucapkan dan mendengarkan sesuatu yang positif. Hal ini dilakukan untuk menarik seluruh energi positif sehingga energi negatif tidak mempengaruhi diri.

4. Let it Flow

Setelah melakukan keseluruhan nya maka jangan membebankan pikiran dengan “apakah hal yang diinginkan akan terjadi” dan biarkan semesta bekerja.

Manfaat melakukan Law of Attraction bagi seseorang antara lain :

1. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional

Dengan fokus pada hal-hal positif, seseorang akan merasa lebih bahagia, tenang, dan puas dengan kehidupan Anda.

2. Pencapaian Tujuan

Dengan keyakinan dan visualisasi yang kuat, seseorang yang melakukan Law of Attraction akan lebih mungkin mencapai tujuan-tujuan dalam kehidupan, baik itu dalam karier, hubungan, atau kesejahteraan pribadi.

3. Hubungan yang Lebih Baik

Menarik energi positif akan mempengaruhi interaksi dengan orang lain, sehingga membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis.

4. Kualitas Hidup yang Meningkat

Dengan menerapkan Law of Attraction, tentu akan memandu diri seseorang ke arah kehidupan yang lebih positif, makna, dan memuaskan.

Secara keseluruhan, Law of Attraction adalah sebuah pandangan hidup yang memandang dunia sebagai refleksi dari pikiran, perasaan, dan keyakinan seseorang.

Meskipun kontroversial dan seringkali diperdebatkan dalam komunitas ilmiah, banyak individu yang merasa bahwa penerapan prinsip-prinsip Law of Attraction telah membantu mereka mencapai tujuan dan impian mereka dengan lebih efektif.

Apa Arti Politik Dumping, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Kerap Dipakai Warganet di Media Sosial

Politik dumping merupakan salah satu istilah yang kerap digunakan dalam konteks perdagangan internasional.

Lantas, apa ati kata politik dumping?

Secara singkat, politik dumping artinya menjual barang di luar negeri lebih murah dibanding dalam negeri.

Kegiatan ini tentunya dilakukan karena memiliki sejumlah tujuan.

Penjelasan Apa yang Dimaksud Politik Dumping dan Jenis-Jenisnya

Kebijakan menjual hasil produksi di luar negeri lebih rendah dari di dalam negeri dinamakan kebijakan politik dumping.

Nama lain dari politik dumping adalah kebijakan diskriminasi harga. 

Apa itu kebijakan politik dumping? 

Dikutip dari buku BPSC Modul Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI Kelas VI: Buku Pendamping Siswa Cerdas Modul Ilmu Pengetahuan Sosial + Kunci Jawaban, Hasanah (2021), politik dumping adalah politik atau kebijakan yang dilakukan dengan cara menetapkan harga jual produk di luar negeri lebih murah daripada harga normal atau harga jual di dalam negeri.
 
Politik dumping memiliki beberapa jenis.

Pengertian politik dumping

Menurut Hardiyono, dkk dalam buku Pengantar Bisnis Internasional (2023), politik dumping adalah tindakan yang merugikan negara lain, terutama jika dilakukan secara sengaja.

Mengapa? Karena kebijakan ini memuat konsep diskriminasi harga, di mana suatu negara menjual komoditasnya dengan harga lebih murah di negara lain.

Dikutip dari situs Investopedia, politik dumping terjadi ketika suatu negara mengekspor barang dengan harga lebih murah dibanding dalam negeri.

Salah satu keuntungan terbesar dari kebijakan ini, yaitu negara mendapat keuntungan lebih besar di luar negeri.

Meski begitu, hal ini tidak adil bahkan cenderung curang. Karena bentuk persaingannya tidak sehat dan merugikan salah pihak.

Untuk mengatasi hal ini, biasanya pemerintah suatu negara akan menerapkan kebijakan tarif dan kuota (pembatasan impor).

Kesimpulannya, pengertian politik dumping adalah kebijakan diskriminasi harga, di mana suatu barang dijual dengan harga yang lebih murah di negara lainnya.

Contoh politik dumping

Agar lebih memahaminya, berikut contoh politik dumping: 

Negara A adalah produsen beras. Mereka mengekspor komoditasnya ke negara Z yang juga merupakan produsen beras.

A menjual dan mengekspor beras dengan harga yang lebih murah ke negara Z. Akibatnya, produsen beras negara Z mengalami kebangkrutan karena produknya tidak laku.

Jika berhasil, suatu saat nanti, negara A akan menaikkan kembali harga normal berasnya di negara Z.

Berikut jenis-jenis politik dumping.
 
1. Sporadic Dumping

Jenis politik dumping yang pertama adalah sporadic dumping.

Sporadic dumping merupakan tindakan diskriminasi harga yang dilakukan dalam jangka waktu pendek. Tindakan ini dilakukan untuk menghabiskan stok produk yang ada.
 
2. Persistent Dumping

Persistent dumping merupakan tindakan atau kegiatan yang memberikan harga lebih murah daripada harga di dalam negeri secara terus menerus.

Tindakan ini dilakukan untuk menguasai pasar dalam jangka yang panjang.
 
3. Predatory Dumping

Predatory dumping adalah tindakan yang memangsa pesaing usaha dengan memberlakukan harga yang lebih murah.

Setelah menguasai pasar, maka pelaku predatory dumping akan menaikkan harga produk sesuai dengan keinginan.
  
4. Reverse Dumping

Reverse dumping adalah istilah untuk mendiskriminasi harga yang dilakukan pada produk bersifat inelastis di luar negeri.

Kata reverse tersebut merujuk pada pemberlakuan harga tinggi untuk pasar luar negeri, sebaliknya harga rendah untuk pasar lokal.

Tujuan Politik Dumping

Politik dumping diberlakukan karena memiliki sejumlah tujuan. Berikut penjelasan tujuan dari tindakan ini.
 
1. Invasi Pasar

Tujuan pertama melakukan politik dumping adalah invasi pasar. Invasi pasar dilakukan oleh suatu negara dengan cara merebut konsumen. Konsumen didapatkan dengan menawarkan harga yang murah. Invasi pasar ini dapat menimbulkan persaingan tidak sehat dengan para produsen loka.
 
2. Memperoleh Keuntungan

Tujuan selanjutnya adalah memperoleh keuntungan. Hal tersebut karena sisa stok dari penjualan dapat diubah menjadi uang dengan cepat.

3. Mengurangi Stok Produk

Produk yang menumpuk dapat membuat produsen rugi. Akhirnya produsen melakukan politik dumping untuk memonopoli negara-negara terkait. 
 
Apa yang dimaksud politik dumping?

Politik dumping adalah tindakan memonopoli pasar dengan memberikan harga ekspor lebih murah.

Semoga dapat menambah wawasan seputar ekonomi khusunya materi perdagangan ya.

(TribunTrends.com/TribunJatim.com)

Tags:
arti istilah viralLaw of AttractionTikTok
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved