Breaking News:

Berita Viral

Gagal Ikut Bukber Karena Kerja, Gadis Tangerang Nangis Dapat Kejutan dari Sahabat, Dibawakan Makanan

Saat gadis di Tangerang gagal ikut bukber karena harus bekerja, justru dapat kejutan haru dari para sahabat, dibawakan makanan.

Editor: jonisetiawan
Tiktok
Gadis di Tangerang gagal ikut bukber karena bekerja, justru dapat kejutan haru dari para sahabat. 

TRIBUNTRENDS.COM - Berbuka puasa bersama menjadi salah satu momen yang dinantikan saat bulan Ramadhan.

Sebab saat buka puasa bersama bisa bertemu dengan orang tersayang seperti keluarga, sahabat, atau pasangan.

Namun terkadang kondisi dan situasi membuat sebagian orang harus merelakan momen bahagia bersama keluarga dan para sahabat itu terlewat.

Seperti yang dialami seorang gadis asal Tangerang ini.

Dia terpaksa absen momen bukber para sahabat lantan harus bekerja dan mencari nafkah.

Baca juga: Bukber Bareng Surya Paloh, Anies Baswedan Bawakan Sirsak Jumbo, Ternyata Titipan Orang Spesial

Namun siapa sangka, di saat dirinya tidak bisa hadir, dia justru mendapat kejutan dari saabatnya.

Momen tersebut viral seperti yang diunggah oleh akun TikTok @ndyalsmna1 Selasa (26/3/2024).

Saat sedang asik bekerja, gadis itu tiba-tiba didatangi oleh para sahabatnya yang seharusnya buka bersama.

“Pulang bukber sempetin nyamperin temen ke tempat kerjanya buat nyemangatin dan ngasi makan, semangat sel,” tulis pengunggah video.

Kedatangan para sahabat yang muncul untuk memberi kejutan dan semangat itu pun sontak membuat sang gadis terharu.

Dengan wajah kaget, gadis itu menutup mulutnya dan berusaha menahan air mata.

Para sahabat yang melihat tangisan gadis itu pun langsung beramai-ramai memeluknya.

Gadis di Tangerang absen ikut bukber, justru dapat kejutan haru dari para sahabat.
Gadis di Tangerang absen ikut bukber, justru dapat kejutan haru dari para sahabat.

Bukti persahabatan yang nyata itu pun sontak membuat warganet ikut merasa tersentuh.

“@Nadaa: percaya lah pertemanan seperti ini ada disaat remaja, setelah menikah jarang banget bisa kaya gini,”

“@esase_: NAHHHH GINIII Bukan yg bahas GAJI sedangkan temen lainnya setengah mati nyari kerjaan,”

“@Pi-key: seru bgt trend kaya gini, ini biar temen kitatuh ga minder tau soalnya kadang ada yang ga sengaja ketemu eh malu sama kerjaannya padahal kerja apa aja asal halal dan cukup,”

“@DoniMarceleno: NANGIS GAK KALIAN? NANGIS KAN?”

“@Fuluuuuu: Contohnya menjadi temen yg seperti ini wahai circleku, ojo bikin circle lagi didlm circle. Heh,”

Komentar sejumlah warganet dalam unggahan video tersebut.

Arti Bukber

Inilah arti kata Bukber yang viral di TikTok, kata ini muncul di media sosial, sering digunakan gen z.

Kata ini juga dijumpai di berbagai media sosial lainnya seperti di Instagram, Facebook hingga Twitter. 

Lalu apa arti dari kata viral Bukber ini? Simak penjelasannya.

Baca juga: Apa Arti Danger Sign Viral di TikTok? Istilah Hits Seliweran FYP, Jadi Bahasa Gaul Anak Muda

Bukber alias buka bersama jadi agenda banyak orang saat bulan puasa.

Mereka bakal bertemu keluarga, teman lama, atau kerabat kerja untuk menikmati hidangan bersama saat azan magrib berkumandang.
Buka puasa bersama seolah sudah menjadi tradisi sebagian besar orang Indonesia.

Rasanya tak lengkap melewati hari-hari di bulan Ramadan, terutama saat akhir pekan, tanpa mengadakan atau menghadiri acara bukber.

Acara ini juga bisa menjadi ajang reuni atau temu kangen dengan keluarga, teman, atau kerabat yang sudah lama tidak berjumpa. Poin plusnya, suasana bakal terasa lebih hangat karena bisa berbincang sambil berbuka puasa.

Lantas apa arti kata bukber sebenarnya?

Simak ulasan TribunJatim.com yang dilansir dari berbagai sumber.

Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati mengungkapkan bahwa tradisi bukber di Indonesia merupakan wujud pertemuan antara budaya ketimuran dengan ajaran Islam. Seperti diketahui, dalam Islam ada hadis yang berbunyi:

"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga."

Menurut Devie, ajaran Islam ini kemudian bertemu dengan budaya ketimuran yang kolektif dimana orang Indonesia memang senang kumpul-kumpul dari dulu, bahkan sebelum Islam masuk ke Indonesia.

"Terlepas dari adanya bulan suci Ramadan atau tidak, kita melihat masyarakat kita ketika sudah berdiskusi panjang di media sosial, lalu 'yuk ketemuan yuk'. Itu menunjukkan ciri dari masyarakat komunal," kata Devie.

Sementara itu pandangan Islam mengenai tradisi bukber juga pernah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadis berikut:

Baca juga: Lahir Hari Jumat Bulan Ramadhan, Badak Putih di Taman Safari Bogor Diberi Nama Ramadani Jumat Agung

Ilustrasi buka bersama
Ilustrasi buka bersama (Freepik)

"Para sahabat Nabi Muhammad SAW bertanya, 'Mengapa makan tidak kenyang?' Kemudian, Nabi balik bertanya, 'Apa kalian makan sendiri?' Para sahabat menjawab, 'iya',". Kemudian Rasulullah SAW menjawab lagi, "Makanlah kalian bersama-sama dan bacalah basmalah, maka Allah akan memberikan berkah kepada kalian semua," (HR Abu Dawud).

Rasulullah SAW diketahui memiliki kebiasaan tidak pernah makan sendirian.

Beliau menyebutkan bahwa sebaik-baiknya makan adalah ketika makan dengan banyak tangan. Hal ini berarti beliau menganjurkan makan bersama.

Tentu saja bukber yang dianjurkan dalam Islam adalah yang berisi hal-hal positif seperti tidak membicarakan keburukan orang lain, sebagai ajang pamer dan sombong, atau menjadi alasan meninggalkan salat magrib.

Ada banyak pilihan tempat makan untuk bukber.

Pastikan memilih tempat makan yang halal dan memiliki fasilitas musala atau area salat agar memudahkan muslim salat magrib.

Mengenai menunya, kamu bisa pilih sesuai selera.

Lantas, faktor apa saja yang membuat anak muda begitu antusias dengan tradisi makan bersama di bulan Ramadan 2023?

Yuk, simak jawabannya!

1. Tradisi Sekali Setahun
 
Banyak anak muda tak ingin melewatkan bukber. Pasalnya, tradisi ini hanya dilakukan setahun sekali.

Karena itu, tradisi bukber perlu dimaknai sebaik-baiknya.

Hal itu diungkapkan oleh koresponden UNM.com bernama Jane yang merupakan salah satu mahasiswa Universitas Negeri Makassar.

"Ini momen yang sudah lama ditunggu jadi perlu diperhatikan karena tidak setiap bulan bisa adakan bukber," kata Jane.

2. Ingin Menjalin Silaturahmi
 
Sebagian orang meyakini jika silaturahmi mendatangkan rezeki.

Entrepreneur sekaligus public speaker, Chandra Putra Negara juga berpendapat jika silaturahmi mendatangkan banyak hal positif.

"Hubungan silaturahmi itu sesuatu yang mendatangkan rezeki. Dari kita membangun silaturahmi tentunya kita akan mendengarkan informasi, membangun hubungan pertemanan, saling berbagi hal positif," kata Chandra Putra Negara.

Baca juga: Apa Arti Imsak, Istilah Viral di TikTok? Kata Populer Kerap Dipakai Warganet Saat Bulan Ramadhan

Ilustrasi buka bersama
Ilustrasi buka bersama (Kompasiana)

3. Menghilangkan Stres
 
Aktivitas sosial di bulan Ramadan ternyata memiliki dampak positif bagi kesehatan mental.

Pendapat itu disampaikan oleh eks Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama.

"Hubungan sosial dalam Ramadan dapat memberi dampak positif kesehatan mental, termasuk pada masa pandemi Covid-19. Punya efek positif memperbaiki mood serta membantu menangani stres, kegelisahan dan depresi,” kata Tjandra Yoga Aditama.

4. Bentuk Eksistensi Diri
 
Bukber biasanya menjadi ajang untuk meningkatkan eksistensi diri.

Pasalnya, anak muda cenderung tak ingin ketinggalan tren yang sedang ramai. Paw Research Center mendukung pendapat tersebut.

"Anak muda kerap melakukan sebuah aktivitas demi menunjang eksistensi diri yang tidak jarang ikut-ikutan atau adopting hal yang sedang tren dan akhirnya menjadi budaya," bunyi penelitian dari Paw Research Center.

5. Keinginan Berinteraksi Secara Langsung

Sebagian masyarakat percaya bahwa bertatap muka secara langsung dapat meningkatkan kualitas hubungan.

Karena itu, anak muda lebih suka berkumpul dan bercengkerama secara fisik.

Pandangan itu didukung oleh peneliti Linda E. Weinberger, Ph.D dari Psychology Today.

"Meskipun kita hidup di era komunikasi multi-mode (misalnya, e-mail, Facetime, panggilan telepon, media sosial, teks), tidak ada pengganti untuk kehadiran fisik dan waktu yang lama untuk dihabiskan bersama. Kesempatan untuk terlibat dalam percakapan yang tidak dibatasi waktu mendorong komunikasi yang lebih dalam," kata Linda E. Weinberger, Ph.D.

***

(TribunTrends/Banjarmasinpost)

Tags:
makananbuka puasabukberTangerang
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved