Kisah Pria 'War Takjil' dengan Ibu-ibu, Ternyata Musuhnya Menlu Retno Marsudi

TRIBUNTRENDS.COM - War takjil memang tengah jadi tren di bulan Ramadhan tahun ini.

Semua kalangan masyarakat dari laki-laki perempuan hingga tua muda berebut membeli takjil jelang buka puasa.

Tak hanya umat Muslim, mereka yang beragama non Islam juga turut berburu takjil.

Baru-baru ini viral kisah seorang pria war takjil dengan ibu-ibu.

Tak disangka ternyata ibu-ibu tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Melalui akun X (Twitter) @BanyuSadewa, dia menceritakan momen saat war takjil dengan Retno Marsudi.

Baca juga: Momen Langka, Tahanan Rutan Salatiga Dapat Kesempatan Buka Puasa Bersama Keluarga, Lepas Rindu

Kala itu, dia sedang berada di toko Sari-Sari untuk membeli takjil.

Toko tersebut memang  menjual berbagai macam kue tradisional.

Saat berada di toko tersebut, dia hendak mengambil kue nogosari.

Namun ternyata, ada seorang ibu-ibu yang juga berniat mengambil nogosari yang sama dengannya.

"Pas lagi War Takjil di Sari-Sari ada ibu-ibu sebelah gw mau ngambil nogosari, gw jg mau ngambil, Udah ngambilnya? Udah bu, monggo," tulis pemilik akun.

Dia pun kaget begitu mengetahui ibu-ibu di sebelahnya ternyata Retno Marsudi.

"Gak taunya yg ngomong sebelah gw itu Bu Retno Marsudi dong.

Emang laen nih kalo war takjil nya di Sari-Sari, kesenggolnya ama Mentri," ungkapnya.

Cuitan akun tersebut mengundang berbagai macam komentar dari netizen.

"Persaingan war takjil.semakin berat, hingga mentri turun tangan," tulis akun @rchwnt1.

"Pernah sebelahan dengan Ibu Retno di Sari2 Sarinah juga, sepertinya Beliau suka dengan kue2 disana," tulis akun @navie_rose.

Istri Merana Suami Jatah Rp300 Ribu Seminggu, Tak Sanggup Masak Buka & Sahur untuk 7 Orang: Tolong

Betapa sedihnya seorang wanita yang punya suami perhitungan untuk belanja kebutuhan keluarga.

Wanita Malaysia yang tak diketahui identitasnya ini mencurahkan isi hatinya di laman sebuah grup Kisah Rumah Tangga.

Perempuan tersebut mengaku merasa malu pada ibunya setiap kali mengingat sikap suaminya.

Yang lebih menyedihkan lagi, ia sedang sakit dan tidak bisa berdiri.

Ia pun sangat membutuhkan bantuan ibunya untuk memasak hidangan buka puasa dan sahur sepanjang bulan Ramadhan.

Baca juga: 5 Tahun Tak Sembuh, Kulitnya Melepuh, Aktor Depresi Takut Anak Istri Jijik, Kini Meninggal Dunia

"Saya ingin menanyakan pendapat Anda tentang makanan dan minuman. Tolong beri saran.

Singkat cerita, saya adalah pasien kronis.

Saya tidak bisa memasak apa pun karena saya tidak tahan berdiri lama.

Bulan Ramadhan ini saya berdiskusi dengan suami tentang berbuka dan sahur di rumah ibu saya.

Alhamdulillah suami mengizinkan," ujar wanita tersebut seperti dikutip dari mstar.com pada Sabtu (23/3/2024).

“Tapi saya tidak suka dengan sikap (kikir) suami saya.

Dia memberi jatah terlalu sedikit.

Suatu minggu suami saya ingin memberi Rp300 ribu untuk ibu saya membeli lauk mentah,” ujarnya.

Melihat sikap suaminya, sang istri pun merasa malu.

Ia merasa suaminya terlalu perhitungan soal nafkah istri dan anak-anaknya.

Dalam pesan yang sama, perempuan ini juga mempertanyakan tindakan suaminya yang memberikan uang lebih kepada mertuanya.

Baca juga: Kasus Selingkuh Viral Lagi, Istri Sah Curhat Rumah Tangga Diganggu, Tak Habis Pikir Pelakornya Guru

“Suami saya membandingkan ibu saya dengan ayahnya.

Suami saya mengatakan kepada saya bahwa Rp300 ribu cukup untuk memberi makan tujuh orang selama seminggu.

Suaminya saya bukannya tidak mampu, dia sebenarnya mampu."

Alhasil karena merasa tak enak hati dengan ibu sendiri, wanita tersebut pun terpaksa mengeluarkan uang tabungan.

Ternyata anak-anak kerap minta makan ini itu saat puasa.

“Kalau anak-anak saya puasa, mereka pasti minta neneknya masak macam-macam.

Lalu suami saya membandingkannya dengan ayahnya.

'Cukuplah' katanya pada saya.

Saya terpaksa mengeluarkan uang tabungan untuk ibu saya agar kami bisa makan," lanjut wanita tersebut.

"Suami juga memberi uang makan pada ayahnya.

'Cukuplah' katanya. Itu pun dia beri tiga bulan sekali tapi jumlahnya Rp6,6 juta.

Tapi saya dan anak-anak tak makan di rumah ayah mentua," katanya lagi.

Usai pernyataannya diunggah di Facebook itu, banyak netizen yang memberikan pendapatnya.

Baca juga: Suami Tiba-tiba Ingin Buat Tato, Istri Curiga tapi Izinkan, Fakta Terkuak, Pernikahan 19 Tahun Bubar

Banyak yang menyarankan agar wanita ini tak meminta ibunya untuk masak.

"Kasihan ibumu kalau masak untuk sembilan hingga 10 orang.

Masak dirumah sendiri.

Atur kompor supaya bisa masak sambil duduk," ujar seorang netizen.

"Kamu tidak boleh menyulitkan ayah dan ibu. Mereka sudah tua.

Sebaiknya kamu meringankan pekerjaan ibu dan ayah.

Tetaplah di rumah dan suruh suamimu membeli semua kebutuhan.

Anaknya banyak, jadi mintalah bantuannya untuk mengerjakan pekerjaan rumah," ujar yang lain.

“Untung aku tidak harus buka puasa di rumah ibuku. Kasihan dia yang harus masak banyak.

Suruh suami saja buat masak lauknya.

Suruh ketujuh anak masak nasi saja. Jangan bilang tak ada yang bisa masak nasi," ujar warganet lain.

Bagaimana menurutmu, Tribunners?

(TribunTrends.com/Tiara/ Suli Hanna)