Breaking News:

Tips dan Trik

5 Cara Mengobati HIV Dengan Terapi Antiretroviral, Obat TBC, Dijamin Sembuh!

Lima cara mengobati HIV dengan terapi antiretroviral, obat TBC, layanan obat secara daring, obat dolutegravir dan lamivudin, dijamin sembuh.

YouTube RS Cinta Kasih Tzu Chi
Lima cara mengobati HIV dengan terapi antiretroviral, obat TBC, layanan obat secara daring, obat dolutegravir dan lamivudin, dijamin sembuh. 

TRIBUNTRENDS.COM - Lima cara mengobati HIV dengan terapi antiretroviral, obat TBC, layanan obat secara daring, obat dolutegravir dan lamivudin, dijamin sembuh.

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4.

Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah penyakit jangka panjang akibat virus yang menyerang atau melemahan sistem kekebalan tubuh.

Dilansir dari laman AyoSehatKemkes, gejala HIV yang umum muncul pada tahap awal, seperti:

  • Sakit kepala
  • Kelelahan kronis
  • Sariawan
  • Radang tenggorokan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Nyeri otot
  • Muncul ruam
  • Berkeringat di malam hari
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.

Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome). AIDS adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah sehingga tubuh menjadi rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit serius.

Untuk meningkatkan upaya penanganan HIV/AIDS di Indonesia, PB IDI mengeluarkan sepuluh rekomendasi berikut. Rekomendasi PB IDI terkait penanganan HIV/AIDS Dilansir dari Antara, Kamis (30/11/2023), anggota Dewan Pertimbangan PB IDI PB , menyampaikan sepuluh rekomendasi penanganan HIV/AIDS, yaitu:

1. Terapi antiretroviral setiap tiga bulan

terapi antiretroviral untuk mengobati HIV
terapi antiretroviral untuk mengobati HIV (Pos Belitung - Tribunnews.com)

Rekomendasi pertama adalah pelaksanaan terapi antiretroviral (ARV) rutin setiap tiga bulan yang ditanggung BPJS. Untuk diketahui, terapi antiretroviral adalah pengobatan yang bertujuan untuk:

  • Mengurangi risiko penularan HIV
  • Menghambat perburukan infeksi oportunistik
  • Meningkatkan kualitas hidup penderita HIV
  • Menurunkan jumlah virus dalam darah sampai tidak terdeteksi.

Zubairi mengatakan, yang sebelumnya Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) perlu berobat ke layanan kesehatan seminggu hingga sebulan sekali, bisa dilakukan hanya tiga bulan sekali bila jumlah virus telah mencapai jumlah minimal dan terkendali.

2. Layanan obat secara daring
Rekomendasi PB IDI untuk menangani HIV/AIDS selanjutnya adalah layanan pengobatan daring tanpa tatap muka atau telemedisin. Layanan daring untuk penderita HIV/AIDS ini juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

3. Memberikan dua kombinasi obat untuk mengatasi HIV/AIDS

obat lamivudin untuk mengobati HIV
obat lamivudin untuk mengobati HIV (Tribunnews.com)

Sebelumnya orang dengan HIV/AIDS (ODHA) mendapat tiga kombinasi obat selama terapi. Kini, obat yang diberikan menjadi dua kombinasi, yaitu dolutegravir dan lamivudin.

Zubairi menjelaskan, kombinasi obat ini terbukti bekerja lebih baik untuk mengobati HIV/AIDS dari kombinasi sebelumnya yang dapat berisiko pemburukan fungsi ginjal. Kombinasi dua obat ARV ini, juga telah ditetapkan sebagai landasan obat HIV/AIDS di berbagai negara.

4. Penyediaan obat TBC

obat TBC untuk mengobati HIV
obat TBC untuk mengobati HIV (Tribun-bali.com - Tribunnews.com)

Pengidap HIV/AIDS memiliki imunitas yang rendah sehingga mudah tertular penyakit, salah satunya tuberkulosis (TBC).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
cara mengobatiHIVterapi antiretroviral
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved