Breaking News:

Berita Viral

Kisah Sabiq, Penyandang Disabilitas Pilih Jadi Guru Ngaji di Salatiga, Ratusan Anak Jadi Muridnya

Mengenal sosok Ahmad Sabiqul Umam alias Sabiq, penyandang disabilitas yang memilih jadi guru ngaji di Salatiga, ratusan anak jadi muridnya.

Editor: jonisetiawan
Kompas
Momen Sabiq, penyandang disabilitas tekun mengajar mengaji anak-anak di kampungnya. 

"Lalu saya itu pernah keserempet motor, karena itu akhirnya membuka TPA di rumah. 

Murid yang ikut belajar mengaji ada 100-an anak, belajar hafalan dan baca tulis Al Quran serta fikih, mulai pukul 15.30 hingga 17.00 WIB," kata Sabiq.

Memasuki bulan Ramadhan, lanjutnya, jam belajar mengaji juga ditambah.

Semula jadwal Senin sampai Kamis, menjadi Senin sampai Sabtu.

"Harapannya anak-anak ini menjadi anak-anak yang soleh dan solehah, serta memiliki pondasi pemahaman terhadap agama yang baik," pungkasnya.

Kisah Lain: Dulunya Pemain Gaple, Pria Ini Kini Jadi Marbut Masjid Al-Jabr

Dulunya pemain gaple, Tamin (65) memutuskan tobat dan kini menjadi salah satu marbut di Masjid Al-Jabr.

Baru-baru ini, warga Pondok Labu itu bercerita mengenai sepenggal perjalanan hidupnya.

Dikatakan kini dirinya sudah menjadi marbut sejak 16 tahun terakhir.

Masjid Al-Jabr yang berlokasi di Jalan Bango II, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, itu telah menjadi “rumah kedua” Tamin.

Kendati demikian, Tamin mengaku sempat berprofesi sebagai kondektur bus milik Perusahaan Umum (Perum) Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).

Baca juga: Banjir Tak Halangi Warga Jambi Salat Tarawih, Berangkat ke Masjid Naik Perahu

Dalam momen-momen tertentu, ia kerap bermain kartu bersama teman-temannya dengan taruhan uang. 

Alhasil, kegiatan ini menjadi kebiasaan lalu terbawa ke lingkungan lain.

“Waktu saya masih punya anak tiga, bandelnya saya itu bukan bandel yang enggak benar, bukan bandel yang begitu. Saya tuh main gaple, main remi, itu bandelnya,” kata Tamin saat ditemui Kompas.com di Masjid Al-Jabr, Senin (18/3/2024).

“(Main gaple dan remi itu) asal ada saja yang begadang,” imbuh dia.

Usai beberapa lama melakoni permainan gaple dan remi, kegiatan itu rupanya membuat Tamin berpikir tentang kematian.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
disabilitasguru ngajiSalatiga
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved