Breaking News:

Berita Viral

Siapa Sangka Penjual Gorengan Ini Ternyata Punya Gelar Mentereng, Baru Lulus S3 Februari Lalu

Tak akan ada yang menyangka jika penjual gorengan ini ternyata seorang dengan gelar tak main-main.

Editor: Galuh Palupi
Tribun Jabar/Istimewa
Penjual gorengan ini ternyata baru saja lulus S3 dan jadi Doktor 

TRIBUNTRENDS.COM - Tak akan ada yang menyangka jika penjual gorengan ini ternyata seorang dengan gelar tak main-main.

Daryaman (40) namanya, sehari-hari menjadi penjual gorengan berbagai macam seperti gehu, bala-bala, tempe, juga nasi timbel.

Ia membuka lapak gorengan di Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Daryaman berdagang mulai pukul 20.00 WIB.

Namun di balik rutinitasnya sebagai penjual gorengan, Daryaman ternyata punya profesi lain yang tak sembarangan.

Siapa yang sangka, Daryaman ternyata juga merupakan seorang dosen di Universitas Islam Darussalam Ciamis dengan gelar S3 atau Doktor.

Baca juga: Panik Bayinya Tak Ada di Rumah, Ayah di Lubuklinggau Lapor Polisi, Ternyata Dibuang Istri ke Sumur

Siapa yang sangka, penjual gorengan yang berpenampilan sederhana ini ternyata juga merupakan seorang dosen dengan gelar Doktor atau S3
Siapa yang sangka, penjual gorengan yang berpenampilan sederhana ini ternyata juga merupakan seorang dosen dengan gelar Doktor atau S3 (Tribun Jabar)

Gelar Doktor atau S3 ini baru dia raih awal Februari 2024 lalu setelah menempuh pendidikan S3 Ilmu Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.

Sebelum mendapat gelar Doktor, dia mengaku bahwa dia sudah menjadi penjual gorengan sejak awal untuk membiayai kuliahnya.

Daryaman mengaku, dirinya sudah berjualan gorengan sejak tahun 2012 silam dan setiap hari ia menabung untuk kebutuhan biaya pendidikannya sejak S1 hingga lulus S3.

"Saya jualan sejak tahun 2012 ya dan setiap hari saya harus menyisihkan sebanyak Rp 30 ribu dari hasil jualan saya untuk ditabung karena biaya kuliah saya bayar sendiri, jadi saya dan istri harus pandai membagi uang hasil jualan ini agar cukup untuk segala kebutuhan," kata Daryaman belum lama ini.

Dari hasil jerih payahnya itu, dirinya bisa membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras, serta doa, mimpi setinggi apapun bisa diraih.

Keberhasilannya meraih pendidikan tingginya itu diakui Daryaman karena terinspirasi dari para gurunya atau pengasuh di Universitas Islam Darussalam.

Ilustrasi gorengan
Ilustrasi gorengan (ISTIMEWA)

Di mana mereka yang selalu memotivasi Daryaman dan mendukung kebaikan apapun yang ingin diraih oleh Daryaman.

Tak hanya itu, dukungan dari sang istri tercintanya juga menjadikan Daryaman lebih tekun dan giat lagi dalam memperjuangkan cita-citanya.

"Saya menyadari bahwa saya memang orang yang sederhana, oleh karena itu saya berpikir bagaimana menempuh pendidikan secara mandiri. Alhamdulillah dengan kemandirian saya, bisa menyisihkan sebagian uang dari hasil berjualan gorengan ini untuk melanjutkan pendidikan saya," tambahnya.

Baca juga: Viral Pasutri Bongkar Gas Elpiji 3 Kg Ternyata Isinya Cair Seperti Air, Ini Penjelasan Pertamina

Sebelumnya, Daryaman telah menempuh pendidikan S1 dan S2 di Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis yang saat ini diketahui merupakan seorang dosen Ilmu Kewiraushaan.

Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2, Daryaman bercita-cita untuk melanjutkan pendidikannya ke S3.

Berkat ketekunan yang ia miliki, Daryaman kembali menyisihkan uang Rp 30.000 dari berjualan gorengan, sehingga pada 2020 ia memutuskan untuk mendaftar masuk program S3 di UIN Bandung.

Penjual gorengan ini ternyata baru saja lulus S3 dan jadi Doktor
Penjual gorengan ini ternyata baru saja lulus S3 dan jadi Doktor (Tribun Jabar/Istimewa)

"Pada waktu itu atas dorongan dari pengasuh dan rektor UID Ciamis untuk memperkuat SDM di UID, akhirnya saya direstui untuk melanjutkan program S3 saya. Alhamdulillah, pada 6 Februari 2024, saya telah melakukan sidang terbuka dan meraih gelar doktor dari UIN Bandung dengan biaya mandiri," ujarnya.

Gorengan yang dijual Daryaman dengan harga Rp 500 per satuannya itu bisa meraup omzet Rp 5.000.000 hingga Rp 10 juta per bulannya.

Baca juga: Pernikahan Viral, Pengantin Pria Undang 5 Mantan Pacar, Foto Bersama di Pelaminan: Istriku Gak Marah

Bahkan menurutnya, pada malam takbiran, Daryaman bisa menghabiskan 20 kilogram adonan dari biasanya yang hanya 10 kilogram.

Di tengah kesibukannya menjadi seorang dosen, Daryaman mengaku akan tetap berjualan gorengan meski harus mengorbankan waktu istirahatnya.

"Paling saya tidur dalam sehari itu paling lama empat jam, karena harus membagi waktu antara mengajar, peran sebagai ayah dan kepala keluarga, juga mencari nafkah dengan jualan gorengan, tidak apa-apa disyukuri saja," tandasnya sambil tersenyum. (Tribun Trends/Tribun Bogor)

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
DaryamanCiamisJawa Barat
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved