Breaking News:

Hiburan Berujung Maut, Bocah 5 Tahun Tewas Terlindas Bus saat Berburu Klakson Telolet: Ya Allah

Seorang bocah berusia 5 tahun tewas terlindas bus saat berburu klakson telolet di Jalan Raya Merak, Kota Cilegon, Banten

Editor: jonisetiawan
Kompas
Anak-anak kecil membawa papan bertuliskan Om telolet saat didekat terminal Jombor, Sleman. 

TRIBUNTRENDS.COM - Lagi ramai fenomena klakson telolet atau basuri pada bus di Indonesia.

Tren tersebut makin ramai dengan lantunan nada yang lebih beragam.

Biasanya akan ada rombongan penggemar bus yang dengan sengaja menantikan sopir untuk membunyikan klakson basuri, dan mayoritas masih anak kecil.

Namun sayangnya, baru-baru ini seorang bocah berusia 5 tahun tewas terlindas bus saat berburu klakson telolet.

Kecelakaan tragis itu terjadi di Jalan Raya Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (17/3/2024) siang.

Baca juga: Sopir Buat Konten Antar Jemput Pelajar Pakai Bus Gratis di Wonogiri, Dititipi Sedekah: Nitip Jajan

Korban bernama Rendi, warga Lingkungan Madaksa Sebrang, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon.

Korban tewas terlindas bus AKAP dengan nomor polisi BG 7144 W saat akan masuk ke dermaga eksekutif Pelabuhan Merak.

Dalam video CCTV yang didapat Kompas.com, terlihat korban berlari bersama teman-temannya meminta klakson bus yang dikemudikan Timbul Jaya (33), warga Pagar Alam, Sumatera Selatan.

Namun, korban terjatuh saat berlari mengejar bus yang terus melaju dari arah Cilegon hingga masuk ke dermaga eksekutif Pelabuhan Merak.

Tubuh korban yang terjatuh karena tersenggol badan bus terlindas ban belakang sebelah kiri hingga dinyatakan tewas di tempat.

"Kejadian tadi siang jam 13.30 WIB di depan dermaga eksekutif saat pejalan kaki (korban) berlari di samping kendaraan bus meminta telolet," kata Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Polres Cilegon Ipda Dwi Maryanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Bak Rezeki Nomplok, Supir Bus Ini Raup Rp 93 Juta dari Antar Jemput Penonton Konser Taylor Swift

Dikatakan Dwi, korban tewas di lokasi, lalu petugas membawa korban ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Cilegon untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

"Akibat dari kejadian tersebut saudara Rendi meninggal dunia di TKP dan di bawa ke RSKM Cilegon," ujar Dwi.

Ilustrasu bus PO Haryanto.
Ilustrasu bus PO Haryanto. (Istimewa)

Perlu diingat bahwa bus memiliki dimensi besar dan butuh ruang yang luas untuk bermanuver.

Adanya anak-anak di sekitar bus tentu berbahaya, karena berpotensi masuk ke dalam area blind spot alias titik buta bus.

“Jadi pengemudi dan pejalan kaki wajib mengetahui di mana blind spot kendaraan berada. Hindari area tersebut, agar aman dan selamat,” kata Marcell.

Selain itu, Marcell juga mengingatkan agar orang tua seharusnya bisa menjaga anaknya saat berada di luar rumah.

Jangan sampai kejadian bocah tertabrak bus karena mengejar klakson telolet kembali terulang.

Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, pengemudi bus wajib memastikan sekitarnya aman dari berbagai objek.

"Apalagi kalau melihat karakter lalu lintas di Indonesia, bahaya banyak datang dari pejalan kaki, anak-anak, sampai motor yang secara dimensi kecil," ucap Sony.

Ilustrasi bus.
Ilustrasi bus. (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Selain itu, sopir bus juga menghadapi satu masalah besar saat berkendara yakni blind spot.

Berbeda dengan mobil penumpang, dimensi bus sangat besar, makanya area blind spot-nya lebih lega.

"Bus pasti blind spot-nya besar. Memang ada kaca spion, tapi tetap terbatas, enggak bisa menjangkau seluruhnya di sisi kendaraan," kata Sony.

Baca juga: Gagal Beraksi! Pencuri Laptop di Bus Modus Tukar Buku Berhasil Ditangkap, Nyaris Diamuk Massa, Apes!

Oleh karena itu, pejalan kaki, anak-anak, sampai pengendara motor sulit terlihat pengemudi bus, apalagi kalau di sisi kiri kendaraan.

Jadi orang harus paham kalau di dekat bus merupakan tempat yang tidak aman.

"Jangan pernah abai dengan kebiasaan yang berbahaya (dekat bus yang berjalan)," kata Sony.

Kernet Bus Ingatkan Bahaya

Ganjar, salah satu kernet bus AKAP dari PO Best Premium mengatakan, sangat menyenangkan bisa menghibur banyak anak kecil dengan klakson telolet.

Bahkan sampai ada anak kecil yang gembira saat main ke pool bus atau titik-titik pemberhentian bus hanya untuk mendengar klakson telolet.

Hanya saja pada saat anak kecil terlalu dekat dengan jalan menimbulkan kecemasan karena berbahaya.

Baca juga: Terungkap Penyebab Kecelakaan Bus Pariwisata di Cianjur, Sopir Dilempar Batu, Tabrak Truk Pasir

"Bus itu ukurannya besar, kalau terlalu dihalangi akan sangat berbahaya bagi anak tersebut.

Makanya kalau ada gerombolan anak kecil biasanya saya akan bantu sopir untuk meminta anak-anak tersebut minggir dan tidak terlalu dekat dengan bus.

Kalau anak-anak itu terlalu dekat bus dan tidak terlihat oleh sopir takut terserempet," kata Ganjar dilansir dari Kompas.com.

Menurut Ganjar, fanatik boleh tapi harus ingat keselamatan juga.

Agar lebih aman, sebaiknya saat menantikan klakson bus jaraknya jangan terlalu dekat dengan bus, terutama saat bus sedang melaju.

"Kami suka menghibur dengan bunyi telolet, namun sebaiknya saat menantikan bus jangan terlalu dekat demi keselamatan bersama," kata Ganjar.

***

(TribunTrends/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Tags:
busklakson teloletkecelakaan maut
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved