Apa Arti Puasa Jeruk, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Kerap Diucapkan Warganet di Medsos

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah arti kata Puasa Jeruk yang viral di TikTok, kata ini muncul di media sosial, sering digunakan gen z.

Kata ini juga dijumpai di berbagai media sosial lainnya seperti di Instagram, Facebook hingga Twitter. 

Lalu apa arti dari kata viral Puasa Jeruk ini? Simak penjelasannya.

Baca juga: Apa Arti ToD Istilah Viral TikTok? Ternyata Singkatan dari Permainan Ini, Dilakukan saat Nongkrong

Selain puasa sapi, ada juga puasa jeruk yang kerap muncul saat bulan puasa.

Lantas apa arti kata puasa sapi dan arti kata puasa jeruk? 

Berikut penjelasannya: 

Puasa sapi dan puasa jeruk ternyata merupakan bahasa gaul singkatan. 

Keduanya kerap digunakan sebagai candaan saat menjalani ibadah puasa. 

Singkatan lucu puasa atau candaan tentang puasa juga muncul di kalangan anak muda khususnya Jawa Timuran.

Puasa sapi merupakan singkatan kalimat dalam Bahasa Jawa beraarti mari mangan diulapi atau habis makan (mulutnya) dibersihkan.

Sementara ingkatan puasa jeruk yang artinya mari mangan garuk-garuk. Jika di-bahasa Indonesia-kan yakni setelah makan, si puasa garuk-garuk.

Istilah puasa sapi dan puasa jeruk ini hampir sama dengan mokel. 

Apa itu mokel?

Adapula bahasa gaul batal puasa dalam bahasa Jawa yakni mokel.

Dalam bahasa Sunda, disebut godin.

Lantas, apa sebenarnya arti kata godin maupun arti kata mokel itu?

Berikut kumpulan kamus bahasa gaul batal puasa yang sering muncul saat puasa Ramadan dilansir Tribun Jatim dari berbagai sumber, Rabu (6/4/2022).

Pengertian mokel

Kata mokel populer penggunaannya pada Bulan Ramadan, terutama bagi orang-orang yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Adapun mokel merupakan kata yang tidak terdapat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, maupun glosarium online manapun.

Dirangkum dari berbagai sumber, mokel merupakan kosa kata yang berasal dari bahasa Jawa Timuran yang memiliki arti berbuka puasa sebelum waktunya.

Istilah ini populer di daerah Malang dan sekitarnya.

Kata ini serupa dengan mokah, yang juga berarti membatalkan puasa atau berbuka sebelum waktu yang ditentukan.

Adapun mokel bisa juga diartikan membatalkan puasa secara diam-diam karena suatu hal, kemudian lanjut berperilaku layaknya sedang berpuasa di depan orang lain.

Pengertian godin

Untuk kosa kata godin ini cukup populer di kalangan anak muda Sunda ketika puasa Ramadan tiba.

Sama halnya dengan mokel, godin merujuk pada hal batal puasa sebelum waktunya.

Dilansir dari Tribun Pekanbaru, godin adalah istilah yang digunakan anak muda ketika makan siang hari di Bulan Ramadan dengan sembunyi atau diam-diam.

Artinya godin, membatalkan puasa di siang hari, tidak hanya makan.

Namun termasuk minum, merokok dan lain-lain dengan cara diam-diam.

Orang yang melakukan godin akan melanjutkan lagi puasa seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Nah, itulah penjelasan seputar bahasa gaul batal puasa yang kerap muncul di Bulan Ramadan serta tak luput sebagai bahan candaan di kalangan anak muda.

Apa Arti Tarhib Ramadhan, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Kerap Diucapkan Warganet di Medsos

Lantas, apa itu arti kata Tarhib Ramadan?
 
Dalam agama Islam, Ramadan merupakan bulan yang sangat istimewa.

Bulan ini kerap dijadikan momentum bagi seorang Muslim untuk memperbaiki diri dengan melakukan serangkaian kegiatan yang bermanfaat.

Bahkan, kegiatan tersebut telah dimulai beberapa pekan sebelum datangnya bulan suci Ramadan 2024 atau yang kerap disebut dengan tarhib.
 
Agar lebih memahami arti kata Tarhib Ramadan secara lebih mendalam, simak ulasan berikut.

Dikutip dari laman Kementerian Agama Kota Malang, kata tarhib berasal dari bahasa Arab rahiba, yarhabu, rahaban yang bermakna ittasa'a (melebarkan, meluaskan, melapangkan).

Selain itu, kata tarhib juga masih berkaitan dengan kata rihab, ruhbah, dan tarhab yang artinya tanah lapang, luas, tempat yang luasa, ramah, senang, bahagia, dengan tangan terbuka.

Arti dari kata tarhib sendiri adalah penyambutan.

Dalam bahasa Arab, kata tarhib digunakan untuk menyambut hal apa pun, bukan hanya untuk bulan Ramadan.

Oleh karena itu, kata tarhib diartikan sebagai ungkapan selamat datang atas kedatangan seseorang atau kehadiran sesuatu yang indah.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tarhib Ramadan adalah menyambut bulan Ramadan dengan senang hati, dengan tangan terbuka, dengan penuh kebahagiaan baik jiwa dan raga.

Contoh Pelaksanaan Tarhib Ramadan di Indonesia

Merujuk Kamus Terjemahan Arab Indonesia Al Maaniy, tarhib secara etimologi, berasal dari kata rahiba-yarhabu yang artinya menyambut dengan gembira, menerima, atau mengelukan. Sedangkan tarhib artinya sambutan.
 
Dikutip dari laman Kementerian Agama Kota Malang, istilah ini juga dapat dimaknai sebagai serangkaian kegiatan atau aktivitas menyambut bulan Ramadan dengan gembira.
 
Sebagaimana diketahui, Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan dalam Islam.

Bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriah ini menyimpan banyak keutamaan, di antaranya pahala berlipat ganda serta dibukanya pintu-pintu surga.
 
Ini dilandaskan dari hadits sahih riwayat Imam Ahmad.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah.

Diwajibkan kepada kalian untuk berpuasa.

Pada saat itu, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup serta setan-setan dibelenggu.

Di dalamnya, terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Bagi siapa yang tidak mendapatkan kebaikannya maka ia tidak memperoleh apa-apa."

Contoh Kegiatan Tarhib Ramadan

Keutamaan Ramadan yang sangat besar sudah sepatutnya dimanfaatkan oleh umat Islam. Agar bisa beribadah dengan maksimal, setiap Muslim perlu melakukan persiapan lebih awal.

Caranya dengan melakukan tarhib atau berbagai serangkaian kegiatan menyambut Ramadan.
 
Dihimpun dari buku Jamuan Ramadan oleh M.A Fadlan Fatazka, berikut ini contoh kegiatan tarhib yang dapat dilakukan umat Islam.

1. Persiapan Rohani

Persiapan rohani merupakan hal yang sangat penting karena mempengaruhi kualitas ibadah.

Persiapan ini berkaitan dengan keimanan seseorang. Jika iman seseorang lemah, akan sulit memaksimalkan ibadah selama Ramadan.

Persiapan rohani dapat dilakukan dengan melakukan sholat taubat, memperbanyak istighfar, atau membiasakan diri untuk melakukan ibadah-ibadah sunah.
 
2. Persiapan Ilmu

Ibadah tanpa ilmu ibarat berjalan di padang pasir yang luas tanpa kompas. Ilmu berperan sebagai panduan yang dapat memaksimalkan ibadah seseorang.

Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan seperti menghadiri kajian keagamaan, belajar tajwid Al-Quran, hingga membaca buku-buku keagamaan.
 
3.. Persiapan Fisik

Persiapan fisik tak kalah penting dari persiapan ruhani.

Tanpa fisik yang kuat, niat, dan keinginan untuk mengerjakan berbagai amalan sunah di bulan Ramadan tidak akan terwujud.

Agar tetap bugar selama Ramadan, umat Islam bisa mulai berolahraga secara teratur.

Adapun kata tarhib mungkin merupakan istilah baru yang dikenal di Indonesia.

Namun, tradisi menyambut bulan Ramadan di Indonesia sudah dilaksanakan sejak lama.

Tradisi menyambut bulan suci Ramadan di berbagai daerah di Indonesia dilaksanakan dengan kegiatan dan istilah yang berbeda-beda.

Beberapa tradisi menyambut bulan Ramadhan di tanah air di antaranya meggengan, ziarah kubur, hingga acara mengundang makan bersama dengan makanan tertentu yang penuh filosofis.

Meggengan sendiri berarti menahan.

Jika dikaitkan dengan bulan Ramadan, maka meggengan berarti menahan dari hal-hal yang mengurangi pahala puasa atau bahkan membatalkan puasa.

Dalam masyarakat Sunda, meggengan juga dikenal dengan istilah munggahan.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim dan Tribunnews.com