Skenario Jahat Caleg Devara Putri Usai Bunuh Indriana, Nyamar Jadi Ojol, Kirim Sate ke Ortu Korban
Caleg Devara Putri sempat nyamar jadi ojol usai bunuh Indriana, kirim sate misterius ke orangtua korban.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
TRIBUNTRENDS.COM - Terungkap skenario jahat Caleg DPR RI, Devara Putri Prananda yang menjadi dalang di balik pembunuhan gadis asal Jakarta Timur yakni Indriana Dewi Eka Saputri (25)
Caleg DPR RI dari Dapil Jawa Barat IX itu ternyata sempat nyamar menjadi ojol mengirim makanan ke rumah keluarga korban.
Hal itu dilakukan Devara Putri Prananda usai memerintahkan pembunuh bayaran menghabisi nyawa Indriana Dewi.
Rupa-rupanya, sang Caleg DPR RI ini masih sempat-sempatnya menyamar usai membunuh korbannya.
Baca juga: Devara Putri Caleg DPR Dapat Berapa Suara di Pemilu? Karir di Ujung Tanduk Imbas Cinta Segitiga Maut

Usai korban tewas dibunuh, Devara Putri Prananda mengirimkan sate ke rumah orangtua korban diwilayah Kelurahan Cipinang, Jakarta Timur.
Ia berpakaian seperti ojol yang mengirimkan makanan ke rumah pelanggan.
Beruntung, sate pengantar maut yang dibawa sang caleg itu tak sempat dimakan oleh orangtua korban.
Sate tersebut rupanya ditujukan untuk ibu kandung korban.
“Sate-nya tidak makan jadinya, karena kenyang ibunya katanya," ujar Ketua RT 6 RW 14 kelurahan Cipinang Besar Utara, Eko Sudiyanto.
Sate tersebut dikirim pada malam hari oleh seorang perempuan yang menggunakan atribut lengkap ojek online ( ojol ).
“Malam hari dikirimin sate sama perempuan ngakunya ojol yang dipesan sama Indriana, terus besok paginya polisi baru datang ke lokasi mengabarkan ada temuan jenazah,” kata Eko.

Penyamaran tersangka Devara Putri Prananda alias DP pun dibongkar aparat kepolisian.
Kabid Humas Polda Jabat Kombes Pol Jules Abraham menyebut, jika tersangka Didot Alfiansyah (DT) menyuruh Devara Putri Prananda (DP) mendatangi rumah korban.
"DA menyuruh DP ke rumah korban, untuk memastikan ibu korban tidak panik," kata Kabid Humas Polda Jabat Kombes Pol Jules Abraham
Saat itu Devara Putri datang menggunakan atribut ojek online untuk mengantar makanan ke rumah korban.
Kepada ibu korban, DevaraPutri Prananda yang menyamar sebagai ojek online menyebut jika sate itu dipesan oleh Indriana Dewi Eka Saputri.
Padahal, malam itu korban Indriana Dewi sudah dalam kondisi tewas dibunuh oleh orang suruhan Devara Putri.
"Mengantar makanan berpura-pura sebagai Shopee Food," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar mengungkap kasus pembunuhan terhadap seorang perempuan bernama Indriana di Kota Banjar, Jawa Barat.

Baca juga: Malu! Caleg Devara Putri Nangis Sambil Tutupi Wajah, Merasa Bersalah ke Ibu Korban: Saya minta Maaf
Mayat gadis terbungkus selimut tersebut ditemukan pengendara sepeda yang mencium bau busuk di pinggir tebing Jalan Raya Banjar-Cimaragas Ciamis, Kota Banjar, 25 Februari 2024.
Korban diketahui dibunuh dikawasan Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada tanggal 20 Februari 2024.
Saat ini, polisi sudah mengamankan tiga orang tersangka yakni RZ (eksekutor) dan sepasang kekasih yakni DP dan DT.
Ketiga tersangka terancam dijerat hukuman mati akibat perbuatannya.
"Untuk para pelaku dijerat pasal 340, 338 dan 365 ayat 4 dengan ancaman pidana maksimal hukuman mati," kata Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan.
Otaki Pembunuhan Indriana, Ekspresi Caleg Devara saat Rekonstruksi Disorot, Santai bak Tak Menyesal
Devara Putri Prananda, caleg DPR RI yang otaki pembunuhan Indriana Dewi turut jalani rekonstruksi di Mapolsek Banjar, Sabtu (2/3/2024).
Ekspresi Devara Putri dan kekasihnya Didot Alfiansyah turut disorot selama melakukan rekonstruksi.
Berbeda dengan Reza di eksekutor yang selalu menundukkan kepalanya, Devara dan Didot malah bersikap santai.
Baca juga: Tega Bunuh Indriana Demi Caleg Devara, Didot Ternyata Pacari Demi Harta, Mobil Korban Lancang Dijual

Kedua sejoli ini bak tak menyesal telah menghabisi nyawa Indriana Dewi dan membuang jasadnya di jurang.
Ketiganya tampak mengenakan masker menutupi setengah muka mereka, dengan tangan yang dipasang borgol.
Devara terlihat memperagakan adegan demi adegan dengan lancar.
Salah satu yang disorot ialah, Devara juga sempat makan nasi liwet bersama pemilik bengkel dan warga setempat.
Kasus pembunuhan itu bermula saat Devara meminta kekasihnya yakni Didot Alfiansyah memilih antara dirinya atau sang selingkuhan yakni Indriyana.
Lantas Didot memilih Devara, yang akhirnya diminta untuk menghabisi nyawa Indriyana.
Keduanya pun merencanakan pembunuhan dengan meminta Reza sebagai sang eksekutor untuk mengahibisi nyawa korban.
Devara memberi imbalan kepada Reza sebesar Rp 50 juta.
Mulanya, Reza menolak tawaran tersebut, namun akhirnya ia menerima permintaan itu lantaran terlilit hutang.
Didot Alfiansyah diketahui lebih dulu menjalin asmara dengan Devara Putri Prananda dengan hubungan sudah berjalan 5 tahun.
Sedangkan Didot Alfiansyah berpacaran juga dengan Indriana Dewi Eka sang korban selama 7 bulan.
Baca juga: Terungkap Curhat Terakhir Indriana, Izin Malam Mingguan, Pulang Tinggal Jasad, Dibunuh Caleg DPR RI
"Sudah cukup lama, DA sama DP sudah lama. DA pacaran juga dengan korban, DA berniat kembali pada DP namun DP menyampaikan apabila ingin kembali salah satu tidak boleh ada di muka bumi," kata Kombes Surawan, dilansir dari Tribunnewsbogor.com.
Puncaknya Didot Alfiansyah ternyata terciduk berselingkuh oleh Devara Putri Prananda.
Hal tersebut membuat hubungan Didot Alfiansyah dan Devara Putri Prananda terancam putus.
Hingga akhirnya, sampai pada 15 Februari 2024 atau sehari setelah Pemilu 2024, Didot Alfiansyah merencanakan pembunuhan Indriana bersama Devara dan Muhammad Reza Swastika warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
"Mereka (pelaku) semua dari Jakarta," ujar Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, Jumat (1/3/2024).
Korban diketahui warga Cipinang, Jakarta Timur.

Tak hanya dibunuh, jasad korban Indriana Dewi juga dibuang oleh pelaku diwilayah Kota Banjar, Jawa Barat.
Meski sebagai otak pelaku namun malam itu Devara tidak ikut.
Jasad Indriana kemudian dibawa ke Jakarta selama satu malam.
"Dibawa ke Cirebon, sampai Kuningan mogok ditowing sampai Banjar, di sana mobil ditaruh di bengkel," katanya.
Karena merasa khawatir aksinya ketahuan, Didot dan Reza kemudian mengeluarkan jasad wanita tersebut.
"Saat di bengkel mereka khawatir kemudian tengah malam ketika mobil di bengkel, jenazah dibuang dekat bengkel," kata Kombes Surawan.
Pembunuhan terhadap Indriana Dewi Eka Saputri ini menggunakan ikat pinggang dalam mobil di Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor.
Semua ini dilatarbelakangi oleh cinta segita antara Devara Putri Prananda, Didot Alfiansyah dan korban Indriana Dewi Eka.
Baca juga: Potret Kamar Sempit Indriana, Ada Papan Tulis Impian, Ingin Belikan Ibu Rumah Hingga Bangun Masjid
Pengakuan Muhammad Reza Swastika alias RZ pelaku eksekutor pembunuhan Indriana (25) di kawasan Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor menguak alasan mau menerima pekerjaan keji tersebut dari Didot Alfiansyah (DA).
Adapun RZ dilema lantaran kondisinya yang tengah terlilit utang membuat nekat melakukan pembunuhan tersebut.
RZ tergiur dengan imbalan uang sebesar Rp 50 Juta dari DA untuk membunuh Indriana.
Kendati demikian RZ disebut sempat ragu dan awalnya menolak tawaran DV.
Hal tersebut disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, melansir Tribunnewsbogor.com, Minggu (3/3/2024).
Dikatakan Kombes Pol Surawa, RZ akhirnya memutuskan memberanikan diri setelah sangat membutuhkan uang.
"Tapi memang karena kepepet utang, akhirnya dia mau, waktu pertama dijanjikan sekitar Rp. 50 juta, akhirnya terealisasi baru Rp 23 juta," kata Kombes Pol Surawan.
"Sejauh ini yang diberikan Rp 15 juta tunai dan handphone senilai Rp 8 juta. Jadi sekitar Rp 23 juta yang baru diberikan para pelaku," kata Kombes Surawan.
Rampas Harta Korban

Pasangan tersebut bahkan membayar Pembunuh bayaran bernama Muhammad Reza Swastika sebesar Rp 54 juta dari harta milik Indriana.
Hasil dari menjual barang-barang mewah milik korban sebesar Rp50 juta dipakai Devara Putri Prananda dan Didot Alfiansyah untuk membayar Reza.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan.
"Kemudian para pelaku menjual barang barang milik korban dengan harga Rp 54 juta dan memberikan imbalan kepada MR Rp 15 juta dan satu buah iPhone sebagai imbalan eksekutor," ungkapnya.
Kata Kombes Surawan barang-barang Indriana Dewi Eka yang dirampas adalah jam tangan merek Rolex dan tas Louis Vuitton (LV).
"Barang berharga yang hilang jam tangan Rolex kemudian tas merek LV," katanya.
Dua barang mewah yang biasanya dibandrol ratusan juta justru dijual tersangka hanya Rp 54 juta.
Walau mengenakan barang mewah, namun menurut Surawan korban bukan berasal dari keluarga yang mentereng.
Indriana Dewi menurut Kombes Surawan bekerja sebagai broker bersama tersangka.
"DA dan korban satu kerjaan. Korban itu kerja broker," katanya.
Devara Dipecat dari Partai

Nasib Devara Putri Prananda, caleg DPR RI tersangka yang bunuh wanita asal Jakarta Timur bersama selingkuhan, kini dipecat dar Partai Garuda.
Sekjen DPP Partai Garuda, Yohanna Murtika mengatakan keputusan memberhentikan tersebut berdasar hasil rapat internal yang dilakukan pihaknya atas kasus hukum menjerat Devara.
Devara diketahui sebelumnya Caleg Dapil Jawa Barat IX nomor urut 4 itu terlibat bersama Didot Alfiansyah dan pembunuh bayaran berinisial MR terlibat pembunuhan Indriana
"Sudah kami cabut keanggotaannya. Kami dari internal pastinya memberikan peringatan keras kepada semua kader terlibat pelanggaran hukum," kata Yohanna, Minggu (3/3/2024). Dikutip dari TribunJakarta.com
Kendati begitu, Partai Garuda menyatakan kasus hukum menjerat pembunuhan Devara yang kini ditangani Polda Jawa Barat merupakan akibat tindakan pribadi yang tidak terkait dengan partai.
Sementara perihal sosok Devara secara pribadi, Yohanna menuturkan secara pribadi tidak mengetahui karena tak mengenal langsung selama tersangka aktif sebagai kader.
Partai Garuda juga berharap kasus pembunuhan yang dilakukan Devara tersebut tidak dikaitkan dengan partai dan menyampaikan belasungkawa atas kejadian menimpa Indriana.
"Karena itu urusan pribadi, bukan masalah partai. Namun kami tetap berempati perihal kasus tersebut. Semoga masalahnya cepat terselesaikan," ujar Yohanna.
Sebagai informasi Devara, Didot, dan MR kini sudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Indriana oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Barat.
Indriana dibunuh di kawasan Bukit Pelangi Sentul, Kabupaten Bogor pada Selasa (20/2/2024) lalu jasadnya dibuang ke jurang pada Jumat (23/2/2024) di Kota Banjar, Jawa Barat.
Setelah melakukan aksinya para pelaku juga menjual barang-barang milik korban sehingga ketiganya dijerat Pasal berlapis, yakni Pasal 340 KUHP, 338 KUHP, dan 365 KUHP ayat 4.
Diolah dari artikel TribunnewsBogor.com dan TribunSumsel.com
Sumber: Tribun Bogor
Video "Rampok Uang Negara" Viral, Wahyudin Moridu Dicopot dan Disorot KPK, Hartanya Minus Rp 2 Juta |
![]() |
---|
Kasus Tewasnya Brigadir Esco, Briptu Rizka Ditahan, Polisi Cari Ada Tersangka Lain? "Masih Didalami" |
![]() |
---|
Jadi Tersangka Tewasnya Brigadir Esco, Briptu Rizka Kini Ditahan, Kuasa Hukum Membenarkan |
![]() |
---|
Kisah Haru di Balik Tragedi Longsor Freeport: Harapan Keluarga Wigih Hartono yang Tak Tersampaikan |
![]() |
---|
Ayah Brigadir Esco Curigai Briptu Rizka Tak Sendiri Habisi Nyawa Anaknya, Yakini Ada yang Membantu |
![]() |
---|