Bukan Elon Musk, Ini Orang Terkaya di Dunia, Harta Rp3.619 T, Pegang Saham LV, Ini Daftar Lengkapnya

TRIBUNTRENDS.COM - Siapa orang terkaya di dunia? 

Ternyata bukan Elon Musk, namun Bernard Arnault yang memiliki harta ribuan triliun rupiah.

Siapakah sosok Bernard Arnault orang terkaya di dunia?

Bernard Arnault dan keluarga pemilik, pengendali sekaligus pemilik saham mayoritas LVMH yang menguasai 75 merek fesyen dan kosmetik ternama, termasuk Louis Vuitton dan Sephora dinobatkan menjadi orang terkaya nomer satu di dunia.

Mengutip dari Real Time Billionaires Forbes, Minggu (3/3/2024), kekayaan bersih Bernard Arnault dan keluarga hari ini mencapai 230,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp3.619 triliun lebih (kurs Rp 15.701).

Dibandingkan data yang sama yang dikutip, Sabtu (27/1/2024) lalu, kekayaan bersih Bernard Arnault dan keluarga mencapai 207 miliar dolar AS atau Rp 3.259 triliun (kurs Rp 15.746).

Baca juga: Anak Haji Isam Tak Kalah Kaya dari Ayah, Harta Liana Jhonlin dan Jhony Saputra Capai Triliunan

Ini artinya dalam atau 37 hari lalu kekayaannya meningkat menjadi 23,5 miliar dolar AS atau Rp368,9 triliun.

Sepuluh tahun lalu atau tahun 2014, kekayaan mereka mencapai 33 miliar dolar atau Rp518,1 triliun.

Lonjakan peningkatan kekayaan terjadi tahun 2020 ke tahun 2021, yakni dari 76 miliar dolar atau Rp 1.193 triliun atau meningkat hampir dua kali lipat menjadi 151 miliar dolar atau Rp2.370 triliun.

Sedangkan orang terkaya nomer 2 Elon Musk (52) memiliki dengan kekayaan bersih mencapai 210,5 miliar dolar AS atau Rp3.297 triliun.

Bila dibandingkan antara Bernard Arnault, saat ini kekayaan bos Tesla, SpaceX selisih 20 miliar dollar atau sekitar Rp314 triliun.

Namun bila dibandingkan akhir tahun 2023, kekayaan menurun.

Mengutip data tanggal 31 Desember 2023, kekayaan Elon Musk mencapai 232 miliar dolar AS atau setara Rp3.570,50 triliun dan menjadikannnya paling tajir sejagat saat itu.

Forbes selalu memperbarui daftar orang terkaya di dunia setiap hari.

Jumlah kekayaan masing-masing individu diperbarui setiap 5 menit berdasarkan nilai saham perusahaan publik setelah pasar saham dibuka.