Breaking News:

Arti Istilah Viral

Apa Arti Bonding Istilah Viral TikTok? Muncul saat Bahas Hubungan, Kaitannya dengan Ikatan Emosional

Berikut arti kata bonding istilah viral TikTok. Sering muncul saat bahas soal hubungan. Apa makna sebenarnya dari bonding?

Editor: Suli Hanna
freepik.com
Arti kata bonding istilah viral TikTok 

TRIBUNTRENDS.COM - Apakah kamu pernah mendengar kata bonding, Tribunners?

Kata bonding ini sering muncul di sosial media maupun dalam obrolan sehari-hari.

Apa arti kata bonding sebenarnya?

Ada pertanyaan, apa arti kata bonding dalam bahasa gaul.

Mungkin banyak di antara kita belum tau apa itu bonding atau bonding artinya apa dalam bahasa gaul.

Nah, berikut ini penjelasan tentang apa itu bonding, sesuai dengan pertanyaan arti kata bonding dalam bahasa gaul.

Apakah bonding ini adalah salah satu bahasa gaul?

Baca juga: Apa Arti Recall Viral di TikTok? Kosakata Populer dari Game Mobile Legend, Hits di Kalangan Gen Z

Ilustrasi - Inilah arti kata bonding dalam bahasa gaul
Ilustrasi - Inilah arti kata bonding dalam bahasa gaul (Shutterstock via TribunPekanbaru)

Ya, karena kata ini menjadi salah satu kata yang mungkin sedang trend di media sosial.

Lalu apakah kata bonding ini baru ada akhir-akhir ini?

Tidak, kata bonding sudah ada sejak lama, dan sudah dikenal dikalangan tertentu.

Lalu apa itu bonding?

Banyak yang bertanya, berikut ini jawaban apa itu bonding atau bonding artinya dalam bahasa gaul.

Adapun arti kata bonding ini adalah, suatu ikatan emosional yang terjalin dengan baik antara orangtua dengan anaknya.

Pentingnya bonding antara anak dengan orangtua, agar anak merasa aman, nyaman, mendapat dukungan dan merasa diakui.

Untuk membentuk bonding antara orangtua dengan anak salah satunya adalah dengan melakukan quality time dengan bermain atau membaca buku bersama anak rupanya memberi pengaruh yang positif dalam lingkungan keluarga.

Salah satu nilai positifnya adalah dapat membentuk ikatan emosional antara orang tua dan anak atau biasa disebut bonding.

Mengutip Tribunnews, perlu untuk diketahui, perkembangan otak anak akan berlangsung dengan sangat optimal selama periode emas tumbuh kembangnya.

Baca juga: Apa Arti BPB Istilah Viral TikTok? Bahasa Gaul Populer di Kalangan Anak Muda, Singkatan dari Ini!

Ilustrasi ibu dan bayinya
Ilustrasi ibu dan bayinya (iStock)

Periode emas sendiri adalah durasi waktu terjadinya perkembangan massa otak sebanyak 70-80 persen. Periode ini menjadi salah satu faktor penentu yang membentuk anak di masa depan kelak.

Periode emas anak terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) atau di rentang usia 0-3 tahun. Pada periode ini, bonding memiliki dampak positif dalam mengoptimalkan kecerdasan anak.

Melansir dari sebuah penelitian oleh Dr. Felicia Low dengan judul “Bonding: A Brilliant brain builder. The Importance of Supporting Parents to Bond with Their Child from The Earliest Years”, tahun awal kehidupan anak menjadi periode penting untuk perkembangan otak.

Sebab, dari waktu pembuahan, bayi, hingga anak-anak berusia dua tahun, otak akan mengalami pertumbuhan besar dengan kemungkinan lebih dari satu juta saraf baru terbentuk dan saling terkoneksi setiap detiknya.

Pentingnya bonding antara orang tua dan anak

Bonding antara orang tua dan anak memiliki peran penting dalam kehidupan anak. Selain memenuhi kebutuhan dasar, anak juga membutuhkan peran emosional dari orang tua untuk tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, proses bonding diperlukan untuk mendorong perkembangan emosional anak lebih optimal.

Melakukan bonding sejak bayi sangatlah penting karena dapat mempercepat perkembangan otak, meningkatkan imunitas tubuh, dan membantu dalam meningkatan sosio-emosional, keterampilan memecahkan masalah, dan ketahanan mental di kemudian hari.

Proses bonding yang berlangsung secara dua arah ini sudah dapat dimulai dari masa kehamilan hingga early childhood. Saat kehamilan, sistem pendengaran janin berfungsi, sehingga bayi dapat mengenali dan menyukai suara sang ibu lebih mudah. Setelah lahir, bonding melalui skin-to-skin contact antara ibu dan anak dapat merangsang perubahan fisiologis.

Pada tahap selanjutnya, usia 0-2 tahun adalah waktu krusial dalam membentuk bonding. Sentuhan kasih sayang dan breastfeeding membantu orang tua lebih mengenal dan merespons anak, meningkatkan kepercayaan diri serta memberikan rasa aman pada anak. Interaksi serve and return antara orang tua dan anak juga memperkuat bonding, di mana anak mencari interaksi dengan orang tua dan orang tua meresponnya dengan perhatian dan kasih sayang.

Pada usia 2-5 tahun, menghabiskan waktu bermakna bersama juga memperkuat ikatan antara orang tua dan anak. Salah satu contoh yang baik adalah membaca buku bersama, yang berdampak positif pada perkembangan otak dan keterampilan berbahasa anak.

Baca juga: Apa Arti Self Reward Viral di TikTok? Bahasa Gaul Hits di Kalangan Anak Muda, Ketahui Maknanya

Ilustrasi ibu dan bayinya
Ilustrasi ibu dan bayinya (iStock)

Bagaimana menjalin bonding dengan anak?

Untuk bisa menciptakan bonding dengan Si Kecil, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua:

1. Menjalin komunikasi dengan Si Kecil

Menjalin sebuah komunikasi antara orang tua dan anak memang penting adanya. Apalagi menaruh minat terhadap apa yang sedang dibicarakan oleh Si Kecil menjadi bukti bahwa orang tuanya terlihat peduli terhadap pikiran dan perasaan mereka.

Hal ini juga bisa dilakukan sejak masa kehamilan atau saat anak masih di dalam janin. Sebab, menurut studi, dikatakan bahwa pada trimester kedua kehamilan, sistem pendengaran janin dapat berfungsi dengan baik, sehingga nantinya saat lahir ke dunia, anak akan dengan mudah mengenali suara orang tuanya.

Selain itu, dengan berbicara dan bernyanyi bersama Si Kecil, juga menjadi bukti bahwa orang tanya berada dekat dan terus memberikan perhatian lebih kepadanya. Sewaktu mereka mengeluarkan celotehan-celotehan kecil, jawablah dengan kata-kata untuk membantu mereka mempelajari latar belakang percakapan.

2. Memperhatikan setiap gerak-gerik Si Kecil

Saat buah hati lahir hingga usia 2 tahun, perhatian dari orang tua adalah salah satu yang paling dibutuhkan untuk membuatnya merasa aman dan nyaman. Orang tua dapat memulainya dengan memberikan pelukan, kontak mata, atau kata-kata afirmasi.

Hal ini tidak hanya mengajarkan anak bahwa orang tuanya menaruh perhatian lebih terhadap mereka, tetapi juga membantu membangun koneksi saraf di otak Si Kecil yang dapat mendukung perkembangan komunikasi dan keterampilan sosial.

3. Mengajak Si Kecil untuk bermain bersama

Dengan mengajak buah hati bermain bersama, Anda sebagai orang tua memperlihatkan bahwa mereka dihargai dan merasa senang berada di sekitarnya.

Anda cukup memberikannya perhatian penuh saat mereka bermain bersama dan menikmati dunia dari sudut pandang anak. Ketika Anda menikmatinya, Anda bisa meresponnya dengan kata-kata ataupun tertawa bersama.

4. Memberikan respon pada setiap kebutuhan Si Kecil

Memerhatikan dan memberikan segala kebutuhan yang diperlukan Si Kecil menjadi bukti bahwa orang tua mereka begitu menginginkan kehadiran mereka. Hal-hal kecil seperti menggantikannya popok ataupun baju yang nyaman di malam hari, menjadi bukti menyakinkan bahwa kebutuhan mereka akan terpenuhi, serta merasa aman dan terawat.

Salah satu kebutuhan mereka yang harus terpenuhi adalah ketika mereka sedang lapar atau haus. Kebutuhan asupan makanan dan minuman penting adanya selama periode emas, hal itu bisa dilakukan dengan memberikan ASI eksklusif di 6 bulan pertama.

Setelah itu, orang tua dapat melanjutkan dengan memberikan makanan pendamping ASI (MPASI), khusus bagi anak yang sudah genap berusia 6 bulan ke atas. Kemudian, setelah anak genap berusia 1 tahun, Bunda dapat memberikan asupan nutrisi tambahan yang memiliki kandungan AA dan DHA, Kolin, Alfa laktalbumin, zat besi, dan Kalsium. (Tribunnews)

Diolah dari artikel TribunPekanbaru.com.

Tags:
arti istilah viralTikTokbonding
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved