Pemilu 2024
Pemicu Hancurnya Rumah Ketua KPPS di Pamekasan saat Dini Hari, Beruntung Putrinya Sempat Pindah
Polisi melakukan olah TKP di rumah ketua KPPS di Pamekasan yang hancur akibat bom. Diduga bom ikan/bondet yang meledak.
Editor: Suli Hanna
Belakangan, Robin baru mengetahui bahwa pria itu adalah caleg yang saksinya dia tanya sebelumnya. Pria itu merupakan caleg DPRD provinsi.
Robin menambahkan, usai kejadian itu, belum ada tindak lanjut dari KPU maupun Baswalu Tubabar.
Dia berharap ada kepedulian dari instansi terkait atas peristiwa tersebut.
Menurutnya, semua yang dilakukannya pada hari kejadian semata mengikuti SOP sebagaimana dalam bimbingan teknis (Bimtek) dari KPU.
"Bagaimanapun saya kan KPPS, keluarga KPU juga. Saya juga cuma ngikutin instruksi dari Bimtek dulu," katanya.
Sementara, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung Hamid Badrul Munir mengatakan, peristiwa itu menjadi atensi oleh Bawaslu.
"Peristiwa ini menjadi atensi kita juga. Nanti hasil plenonya akan kita publish seperti apa kejadiannya," kata Hamid.
Anggota KPPS Tanah Abang Tewas Kecelakaan Antar Surat Suara
Sementara itu di lain sisi, seorang anggota KPPS Tanah Abang tewas kecelakaan saat mengantar surat suara ke gudang penyimpanan logistik.
Anggota KPPS tersebut diketahui bernama Ahmad Julfi (24).
Ahmad Julfi sendiri petugas KPPS TPS 066, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca juga: Sibuk di TPS, Ketua KPPS Petamburan Sempatkan Antar Koran, Tak Mau Kehilangan Pekerjaan Utama
Pria yang akrab disapa Julfi ini meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat hendak mengantar surat suara ke gudang penyimpanan logistik di GOR Bendungan Hilir, Kamis (15/2/2024) dini hari.
Julfi diduga kelelahan hingga mengantuk saat membonceng temannya berinisial R.
Sementara itu, rekan Julfi di TPS bernama Rohani menceritakan kronologi lengkapnya.
Namun Rohani juga sempat dibuat kesal dengan respon petugas ketika mengetahui rekan kerjanya kecelakaan.
Bukannya menanyakan kondisi korban, petugas itu lebih dulu menanyakan kondisi surat suara yang dibawa mereka.
"Saya bilang KPPS saya kecelakaan, tapi petugas itu malah responnya nanya kondisi surat suaranya gimana, bukan nanyain kondisi korban," kata dia.
Kecelakaan dini hari
Rohani bercerita, dini hari sekitar pukul 03:30 WIB itu, ia bersama para KPPS dan pengawas TPS memang rombongan beberapa motor menuju GOR Benhil untuk mengantarkan logistik pemilu.
"Karena memang harus diantar setelah pemungutan selesai.
Jadi pas mau Subuh kita pada nganterin ke gudang logistik," kata Rohani ditemui di kediaman Julfi, Jumat (16/2/2024).
Saat melintas di Jalan KH Mas Mansur yang berjarak beberapa kilometer dari TPS 066, motor yang dikendarai para KPPS memang tidak konvoi di jarak yang berdekatan.
Hingga akhirnya Rohani mendengar suara cukup kencang dari arah belakang.
Saat itu, Rohani refleks berhenti. Dari kejauhan, ia melihat ada motor terjatuh.
Baca juga: Nasib Petugas KPPS Bangka Barat, Digigit Ular saat Antar Segel Kotak Suara ke TPS, Ini Kondisinya
Lantaran saat itu ia juga kelelahan usai proses penghitungan suara, ia tak melihat kotak suara yang terpental.
Namun, ia memutuskan untuk putar balik khawatir yang kecelakaan adalah rombongannya.
"Saya waktu itu mutusin puter balik, takut ada kenapa-napa,"
"Saya lihat deketin, lihat si Julfi sudah kejang," kata Rohani.
Sementara, surat suara DPD yang dibawa Julfi dan rekan yang diboncengnya sudah dalam kondisi berhamburan di jalan.
"Surat suaranya berantakan, kotaknya pecah. Langsung saya kumpulin, kita setor ke GOR," katanya.
Setelah Julfi dibawa ke RSUD Tanah Abang, Rohani kemudian membawa surat suara itu ke GOR.
Ia menyebut ada momen tak mengenakan saat melaporkan kecelakaan ke salah satu petugas yang ada di GOR.
"Saya bilang KPPS saya kecelakaan, tapi petugas itu malah responnya nanya kondisi surat suaranya gimana, bukan nanyain kondisi korban," kata dia.
Setelahnya, perwakilan KPU Jakarta Pusat yang mendengar adanya kecelakaan langsung mendatangi RSUD Tanah Abang tempat Julfi dilarikan.
"KPU Jakarta Pusat bilang mau bawa Julfi ke Rumah Sakit Tarakan yang lebih besar tapi ternyata keburu meninggal," kata Rohani.
***
(SuryaMalang.com/ Luhur Pambudi)
Diolah dari artikel SuryaMalang.com dan Kompas.com.
Sumber: Surya
| 7 Calon Anggota DPRD Terpilih 2024-2029 Kabupaten Ketapang Dapil Benua Kayong & Matan Hilir, Selamat |
|
|---|
| 5 Calon Anggota DPRD Terpilih 2024-2029 Kabupaten Ketapang Dapil Kendawangan dan Singkup, Selamat ! |
|
|---|
| 5 Calon Anggota DPRD Terpilih 2024-2029 Kabupaten Ketapang Dapil 5, Suara Partai Ini Unggul, Selamat |
|
|---|
| 6 Calon Anggota DPRD Terpilih 2024-2029 Kabupaten Ketapang Dapil 4, PDI Perjuangan Unggul, Selamat ! |
|
|---|
| 7 Calon Anggota DPRD Terpilih 2024-2029 Kabupaten Ketapang Dapil 3, Cek Partai Golkar, Selamat ! |
|
|---|