Berita Viral
Innalillahi! Wanita Petugas KPPS di Bogor Wafat, Diduga Kelelahan, Pulang Dini Hari 'Muntah Darah'
Pemilu 2024 yang berlangsung pada 14 Februari 2024 lalu rupanya menyisakan kabar duka, wanita 19 tahun petugas KPPS meninggal dunia
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Diduga karena kelelahan, seorang wanita muda petugas KPPS di Bogor meninggal dunia.
Korban pulang dini hari dan sempat minta diantar ke rumah sakit.
Selain itu, perempuan berusia 19 tahun tersebut sempat mengalami muntah darah.
Baca juga: Pilih Capres Berbeda dengan Mertua, Pria di Banten Diusir, Istri Takut Bela Suami Maunya Perubahan
Pemilu 2024 yang berlangsung pada 14 Februari 2024 lalu rupanya menyisakan kabar duka bagi sejumlah petugas KPPS.
Nasib malang ini dialami tiga orang petugas KPPS di Bogor yang meninggal dunia usai pesta demokrasi lima tahunan itu digelar.
Identitas korban meninggal dunia yakni Sinta Maharani (19), Sihono, dan Abdul Rahman.
Ketiganya kini telah dimakamkan oleh keluarganya masing-masing.
Susana duka hingga kini masih menyelimuti keluarga alamarhum dan almarhumah.
Salah satunya, dirumah Sinta Maharani warga Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.
Menurut keluarga, Sinta Maharani sempat mengalami muntah darah sebelum dinyatakan meninggal dunia oleh rumah sakit.
'Iya (muntah darah, saya kemarin malam ke rumah duka sama komisioner KPU Kabupaten Bogor dan ketua kpu Jabar," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor, Muhammad Adi Kurnia yang mendapatkan informasi dari keluarga korban, Jumat (16/2/2024).
Menurutnya, gadis muda ini meninggal dunia akibat kelelahan.

Tak hanya itu, kata dia, gadis Bogor ini juga memiliki riwayat penyakit pada lambungnya.
"Pernah memiliki riwayat maag akut, sama pas pemungutan itu dia terakhir makan jam 6 sore, makan beratnya, kesananya cuma makanan ringan aja," ungkapnya.
Ia menceritakan, korban diduga kelelahan serta telat makan lantaran sibuk pengitungan di TPS tempatnya bertugas.
Korban baru pulang dari TPS pukul 02.00 WIB.
Kemudian pada pukul 06.00 WIB korban meminta orang tuanya untuk dibawa berobat ke rumah sakit hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Terpisah, Kapolsek Leuwiliang, Kompol Agus Supriyanto mengatakan, penyebab korban meninggal dunia diduga karena kelelahan dan sempat dibawa ke rumah sakit.
Namun nahas, nyawanya tak tertolong..
"Kalau kata yang di TPS sempet geluh cape, terus kata temennya pulang dulu aja istriahat, pukul 02.00 WIB pulang," ujarnya, Kamis (15/2/2024).

Kecelakaan Usai Pemilu
Nasib malang jyga dialami Sihono petugas KPPS di Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Ia meninggal dunia sehari usai proses penghitungan suara dilakukan.
Korban mengalami kecelakaan lalu lintas usai pulang dari tempat kerjanya.
"(Tempat kejadian perkara) TKP Klapanunggal, Lakalantas (Kecelakaan lalu lintas)," ujar Kapolsek Cibinong, Kompol Waluyo saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Jumat (16/2/2024).

Sementara itu, Camat Cibinong, Acep Sajidin menegaskan, tewasnya korban tidak ada kaitannya dengan tugasnya sebagai anggota KPPS.
Ia mengatakan korban yang tewas akibat kecelakaan lalu lintas itu saat perjalanan pulang dari tempatnya bekerja di salah satu perusahaan di wilayah Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor pada Kamis (15/2/2024) malam.
"Di daerah Klapanunggal motornya kesenggol mobil, almarhum sempat ditolong warga sekitar tapi tidak mau dibawa pulang ke rumah, minta diantar ke Cimande, sampe daerah Lido pingsan, lalu dibawa ke klinik setempat ternyata sudah meninggal dunia," ujarnya kepada wartawan, Jumat (16/2/2024).
Daftar Nama Petugas KPPS Meninggal
1. Sinta Maharani (19) anggota KPPS yang bertugas di tempat pemungutan suara (TPS) 07, Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.
2. Sihono, anggota KPPS di TPS 91, Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
3. Abdul Rahman, anggota KPPS di TPS 23, Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Artikel ini diolah dari TribunnewsBogor.com
Drama Akad Nikah di Pinrang: Wajah Dibuka, 'Pengantin Cantik' Berubah Jadi Pria Berjenggot |
![]() |
---|
Misteri Darah di Purwakarta, ART Berpura-Pura Panik, Ternyata Dialah Pembunuh Dea Permata |
![]() |
---|
Insiden Viral RSUD Sekayu Berakhir Manis: Keluarga Pasien Akhirnya Minta Maaf ke dr Syahpri |
![]() |
---|
Jejak Karier Dokter Syahpri: Dari Konsultan Ginjal Berprestasi hingga Jadi Amukan Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Kekerasan di Ruang Perawatan: dr Syahpri Polisikan Keluarga Pasien RSUD Sekayu, Tak Ada Maaf |
![]() |
---|