Berita Viral
Cerita Warga Jember Dapat Serangan Fajar, Pilih Masukkan ke Kotak Amal, Nominalnya Terungkap
Momen seorang warga Jember dapat serangan fajar, dia enggan menggunakan uang tersebut dan pilih masukan ke kotak amal.
Editor: jonisetiawan
"Misal diduga terjadi pelanggaran, kalau arahnya politik uang maka jatuhnya pelanggaran pidana.
Tapi harus kami cari tahu dulu subjeknya siapa, peristiwanya harus kami kaji, tidak langsung dijadikan temuan," urainya.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengidentifikasi adanya kemungkinan kecurangan jelang pencoblosan Pemilu 2024 berupa politik uang.
Selain serangan faja, Bawaslu juga mengindikasi adanya praktik politik uang di waktu duha dan zuhur.
Koordinator Divisi Humas, Data dan Informasi Bawaslu Jabar, Muamarullah, mengatakan selain serangan fajar kerawanan terkait politik uang dihari pencoblosan dapat terjadi pada pagi dan siang hari.
Baca juga: Apa Arti Manuver Politik, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Muncul Berkaitan dengan Pilpres 2024

"Bahkan, kami mengidentifikasi bukan hanya terkait serangan fajar, tapi ada juga serangan Dhuha, di mana itu terjadi saat aktivitas berangkatnya orang dari rumah ke TPS, itu kan pagi, dia dicegat misalnya atau tidak, dimobilisasi atau tidak.
Itu juga jadi pengawas, karena setiap detil itu kita awasi," ujar Muamarullah, Selasa (13/2/2024).
Siang harinya, kata dia, politik uang juga rawan terjadi terhadap pemilik suara yang masuk dalam daftar pemilih khusus (DPK) yang dapat mencoblos pada pukul 12.00 - 13.00, atau satu jam sebelum TPS ditutup.
"Kemudian ada juga serangan Dzuhur yang dilakukan siang, terhadap basis pemilih yang sifatnya DPK.
Jadi, secara umum seluruh aktifitas yang ada kaitannya dengan money politik, kita awasi.
Pemungutan yang DPK ini juga, kita awasi betul kesesuaian data terkait DPK ini," katanya.

Menurut Amarullah pengawasannya bakal dilakukan oleh anggota Bawaslu berkolaborasi dengan masyarakat.
Sebab, pengawasan tidak bisa hanya dilakukan oleh anggota Bawaslu saja.
Dibutuhkan kolaborasi masyarakat agar pengawasan pemilu ini berjalan.
"Karena personil kita terbatas, di desa cuma punya satu orang, di TPS juga punya satu orang, maka tidak lain pilihannya berkolaborasi dengan masyarakat," katanya.
Baca juga: Apa Arti Black Campaign, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Muncul Berkaitan dengan Pemilu
Pihaknya berharap partisipasi masyarakat dalam hal pengawasan pemilu ini dapat berjalan dan masyarakat berani melaporkan setiap kejadian yang dianggap melanggar kepada petugas Bawaslu diseluruh jajaran.
"Jika ada indikasi kecurangan, mohon segera dilaporkan agar kami bisa melakukan tindakan," katanya.
***
Artikel ini diolah dari TribunJatim
WNI Ditangkap di Tokyo: Sembunyikan 18 Barang Mewah Senilai Rp1 Miliar Setelah Bobol Toko Antik |
![]() |
---|
Oknum Kepsek dan Guru di Banten Karaoke Mesra saat Jam Pelajaran, Gunakan Fasilitas Bantuan Presiden |
![]() |
---|
Arogansi Berujung Bui: Oknum TNI Pemukul Karyawan Zaskia Adya Mecca Resmi Ditangkap |
![]() |
---|
Feri Amsari Desak Deddy Corbuzier Minta Maaf di Tengah Maraknya Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Ekor Warna-warni Merak Bikin Heboh, Rumah Mewah Duren Sawit Jadi Tempat Wisata Dadakan, Milik Siapa? |
![]() |
---|