Breaking News:

Arti Istilah Viral

Apa Arti Golput Istilah Viral TikTok? Populer Jelang Pemilu, Ini Sejarah dan Pengertiannya

Berikut arti kata golput istilah viral TikTok. Kata ini makin hits jelang pemilu ataua pemilihan umum. Bagaimana sejarah dan pengertiannya?

Editor: Suli Hanna
Tribunnews.com/Priyombodo
Ilustrasi pengertian atau arti kata golput saat Pemilu. 

TRIBUNTRENDS.COM - Apakah kamu pernah mendengar kata golput, Tribunners?

Kata golput ini viral di TikTok dan populer menjelang pemilu.

Apa arti kata golput dan bagaimana sejarahnya?

Berikut ini arti kata golput yang populer menjelang Pemilu.

Bulan Februari 2024 ini kita akan menentukan sosok pemimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan.

Untuk itu, masyarakat diminta untuk tidak golput.

Satu suara menentukan masa depan bangsa Indonesia.

Baca juga: Apa Arti Salam 4 Jari, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Muncul Berkaitan dengan Pilpres 2024

Ilustrasi surat suara Pemilu 2024 - Simak arti kata golput yang populer saat Pemilu.
Ilustrasi surat suara Pemilu 2024 - Simak arti kata golput yang populer saat Pemilu. (iStockphoto/Abudzaky Suryana)

Golput sendiri bisa saja dilakukan oleh sebagian orang.

Golput adalah istilah yang populer dan semakin ramai diperbincangkan di masa-masa menjelang pemilihan umum (pemilu) atau pemilihan kepala daerah (pilkada).

Dari tahun ke tahun, golput selalu menjadi persoalan karena dianggap mengganggu jalannya pesta demokrasi tanah air.

Golput sendiri selalu diidentikkan dengan sikap masyarakat yang cuek, apatis, atau tidak ingin terlibat dalam situasi politik.

Hal tersebut kemudian menyebabkan seseorang enggan untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum.

Lantas, apa yang dimaksud dengan golput?

Pengertian dan sejarah singkat golput

Dilansir dari laman Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, istilah golput atau golongan putih pertama kali populer ketika menjelang Pemilu 1971.

Pada Juni 1971, sekelompok mahasiswa, pemuda, dan pelajar berkumpul di Balai Budaja Djakarta. Mereka memproklamirkan berdirinya "Golongan Putih" sebagai gerakan moral.

Hal tersebut dipicu akibat perasaan bahwa aspirasi politik mereka tidak terwakili oleh wadah politik formal saat itu.

Di antara tokoh-tokoh yang menjadi motor gerakan itu, ada Adnan Buyung Nasution dan Arief Budiman.

Kelompok Golongan Putih ini menyeru orang-orang yang tidak mau memilih partai politik dan Golkar untuk menusuk bagian yang putih (yang kosong) di antara gambar partai.

Jadi, golput adalah sebuah pilihan dari warga negara yang telah masuk sebagai kategori pemilih, namun tidak berpartisipasi atau tidak menggunakan hak suara dalam pemilu.

Ini mengacu pada sikap apatis, tidak ingin terlibat dalam situasi politik, dan enggan berpartisipasi dalam pemilihan umum.

Baca juga: Apa Arti Dude Istilah Viral TikTok? Bahasa Gaul Sering Muncul di FYP, Ternyata Ini Maknanya

Ilustrasi pengertian atau arti kata golput saat Pemilu.
Ilustrasi pengertian atau arti kata golput saat Pemilu. (Tribunnews.com/Priyombodo)

Penyebab seseorang memilih golput

Diberitakan Kompas.com (12/5/2022), berdasarkan penyebabnya, golput dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Golput akibat persoalan teknis

Ini adalah masyarakat yang tidak ikut memilih atau tidak bisa hadir ke tempat pemungutan suara (TPS) karena sesuatu hal.

Bisa karena tidak tahu jadwal pemilu, melakukan kegiatan lain di saat pemilu, atau sengaja untuk tidak datang ke TPS.

Dapat dikatakan bahwa, mereka yang golput karena alasan teknis termasuk apatis dalam urusan politik.

2. Golput ideologis

Alasan kedua masyarakat memilih golput adalah karena menilai tidak ada kandidat yang pantas untuk diberi mandat menjadi pemimpin.

Jenis golput ini umumnya sebagai bentuk protes terhadap pilihan kandidat yang terbatas dan dinilai tidak memenuhi aspirasi mereka.

Golput semacam ini kerap disebut golput ideologis, karena dilakukan secara sadar serta memiliki argumentasi yang kuat dan masuk akal.*)

Apa Arti Greenflation, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Muncul Bersamaan Masa Kampanye Pemilu 2024

Inilah arti kata Greenflation yang viral di TikTok, kata ini muncul berbarengan dengan masa kampanye Pilpres 2024.

Kata ini juga dijumpai di berbagai media sosial lainnya seperti di Instagram, Facebook hingga Twitter. 

Lalu apa arti dari kata viral Greenflation ini? Simak penjelasannya.

Baca juga: Apa Arti Good Boy Istilah Viral TikTok? Sering Muncul saat Sedang Bicarakan Lelaki, Apa Maknanya?

Mengenal apa itu greenflation yang disinggung calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka saat debat keempat Pilpres pada Minggu (22/1/2024).

Dalam sesi tanya jawab debat Cawapres, Gibran awalnya bertanya kepada calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD terkait cara mengatasi greenflation.

"Bagaimana cara mengatasi greenflation? terima kasih," tanya Gibran saat debat di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Namun, Mahfud MD dan sejumlah pendukung bereaksi atas pertanyaan Gibran yang menggunakan istilah.

Lantas, Gibran mengatakan sengaja tak menjelaskan pengertian greenflation ke Mahfud karena dinilai telah memahaminya sebagai seorang profesor.

Tak lama kemudian, Gibran menjelaskan greenflasion adalah inflasi hijau.

Mahfud pun menyamakan greenflasion dengan ekonomi hijau.

Apa itu greenflation?

Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka memberi paparan saat mengikuti debat ketiga Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat keempat ini bertemakan energi, sumber daya alam, sumber daya manusia, ajak karbon, lingkungan hidup dan agraria serta masyarakat adat.
Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka memberi paparan saat mengikuti debat ketiga Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat keempat ini bertemakan energi, sumber daya alam, sumber daya manusia, ajak karbon, lingkungan hidup dan agraria serta masyarakat adat. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Tentang Greenflation

Greenflasion dapat diartikan sebagai inflasi hijau.

Dikutip dari TribunJabar.id, berdasarkan Blog Kamus Cambridge, greenflation diartikan sebagai "kenaikan harga akibat peralihan ke ekonomi hijau".

Sementara mengutip pernyataan Anggota Dewan Eksekutif European Central Bank (ECB), Isabel Schnabel, greenflation  mengacu pada kenaikan harga dan krisis tenaga kerja yang terjadi seiring dengan adanya transisi ramah lingkungan.

Adapun dampak dari greenflation ini, satu di antaranya pecahnya demo rompi kuning di Prancis dalam rentang 17 November 2018-5 Januari 2019.

Greenflation Picu Kekhawatiran Jangka Pendek

Dikutip dari euronews.com, anggota lembaga nirlaba yang berbasis di India, Dewan Energi, Lingkungan, dan Air (CEEW) Vaibhav Chaturvedi, menilai greenflation sebagai suatu kekhawatiran, terutama dalam jangka pendek.

"Harga komoditas yang mendasarinya meningkat di seluruh dunia," katanya.

Vaibhav Chaturvedi berpendapat, harga logam seperti timah, aluminium, tembaga, serta nikel-kobalt telah meningkat hingga 91 persen pada 2021.

Logam-logam tersebut, digunakan dalam teknologi yang merupakan bagian dari transisi energi.

Namun, Chaturvedi melihat penurunan biaya pendanaan proyek energi terbarukan dapat menjadi pengaruh yang besar untuk melawan kenaikan biaya-biaya mendasar.

Sementara itu, wakil direktur jenderal Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), Gauri Singh, mengatakan meski terjadi gangguan inflasi dan rantai pasokan, penurunan biaya pendanaan membantu menghasilkan rekor energi sebesar 260 gigawatt dari sumber terbarukan tahun 2020.

Gibran Rakabuming Raka saat menjalani debat cawapres, Minggu (21/4/2024)
Gibran Rakabuming Raka saat menjalani debat cawapres, Minggu (21/4/2024) (Warta Kota/Alfian Firmansyah)

Gibran saat Debat Cawapres

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat kandidat Pilpres 2024 yang keempat di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu malam (21/1/2024).

Para Cawapres yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD, pun saling beradu gagasan.

Para cawapres membahas seputar pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Dalam kesempatan tersebut, Gibran bertanya kepada calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD terkait cara mengatasi Greenflation.

Kemudian, pertanyaan itu direspons Mahfud MD.

Ia menjelaskan, greenflation sama halnya seperti ekonomi hijau.

"Ekonomi hijau itu adalah ekonomi circular, di mana sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi pangan atau apa produksi apapun diproduksi kemudian dimanfaatkan di recycle bukan dibuat jadi bukan barang itu lalu dibiarkan mengganggu ekolog."

"Saya punya cerita kalau bicara soal recycle seperti ekologi hijau, saya merasa berbangga sebagai orang Madura karena orang Madura itu yang pertama dulu mempelopori ekonomi hijau ekonomis karena orang Madura itu tuh yang memunguti sampah-sampah plastik-plastik diolah," jelas Mahfud MD, dikutip dari kanal YouTube KPU RI.

"Kalau untuk mengatasi inflasi itu, tentu yang paling gampang adalah kebijakannya, kebijakannya harus begini, kecenderungannya di sini begini kebijakannya. Nah itulah yang kita pahami tentang ekonomi hijau, ya inflasi hijau," lanjutnya.

Mendengar jawaban tersebut, Gibran seolah-olah sedang mencari sesuatu.

“Saya nyari-nyari di mana ini jawabannya? Kok enggak ketemu jawabannya? Saya tanya inflasi hijau kok malah menjelaskan ekonomi hijau,” tutur Gibran.

Lantas, Gibran mencontohkan, greenflation seperti halnya demo rompi kuning di Perancis.

“Contoh demo rompi kuning di Perancis bahaya sekali, sudah memakan korban, nah ini harus kita antisipasi jangan sampai terjadi di Indonesia. Kita belajar dari negara maju.

Negara maju saja masih ada tantangan-tantangannya. Intinya transisi menuju energi hijau harus super hati-hati,” kata Gibran.

Diolah dari artikel TribunJatim.com dan Tribunnews.com.

Tags:
arti istilah viralTikTokpemilugolput
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved