Berita Viral
Tega! Ayah di Bogor Aniaya Anak hingga Babak Belur, Dipaksa Ngamen hingga Malam, Kini Diamankan
Bocah 7 tahun di Bogor berinisial N dianiaya ayah hingga babak belur, dia juga dipaksa ngamen hingga malam.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Ya Allah, malangnya nasib bocah berinisial N di Bogor ini, tubuhnya babak belur disiksa ayah sendiri.
Tak hanya disiksa, bocah berusia 7 tahun itu juga dipaksa mengamen hingga malam hari.
Syukurnya, pelaku berhasil diamankan pihak kepolisian.
Kejadian yang menimpa N ini viral di media sosial.
Warga yang merekam video memperlihatkan kondisi tubuh bocah itu penuh memar.
Baca juga: Pengakuan Pengamen Tajir di Yogyakarta, Diamankan Satpol PP, Raup Rp 500 Ribu dalam Waktu 6 Jam

Bocah berinisial N itu disiksa oleh ayahnya dalam rumahnya di Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.
Tampak dalam video yang beredar di media sosial, punggung bocah 7 tahun itu dipenuhi luka lebam.
Terlihat luka lebam berwarna merah panjang memenuhi punggungnya.
Tak hanya di punggung, lebam itu juga terlihat di bagian tangannya.
Luka di tubuh bocah itu terlihat masih merah seperti baru dipukuli.
Aksi kekerasan terhadap bocah 7 tahun itu dibenarkan oleh Humas Polres Bogor Iptu Dedi Triana.
"Benar ada, malam sudah diserahkan ke PPA Polres," kata dia kepada Wartawan, Minggu (4/2/2024).
Rupanya bocah berinisial N itu disiksa oleh ayah kandungnya sendiri.
Sang ayah bahkan telah diamankan oleh Polres Bogor.
Hal itu diungkap oleh Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara.
"Sudah kita amankan," jelasnya.

AKP Teguh juga mengatakan, dugaan pelaku penganiayaan adalah ayah kandung N.
Tak hanya itu, sang ayah juga yang memaksa bocah itu untuk mengamen hingga malam hari.
"Diduga pelaku bapaknya," lanjut dia.
Baca juga: Curhat Pelajar Dianiaya Polisi Pakai Senjata, Diberi Uang Tutup Mulut Rp50 Ribu, Keluarga Tak Terima
Sementara itu kata dia, sang ibu diduga tidak ada keterlibatan dalam penganiayaan tersebut.
Namun belum diketahui apakah ibunya mengetahui hal itu atau tidak.
"Ibunya masih belum ada dugaan ke sana," kata AKP Teguh Kumara.
Sementara ini, kata dia, pihaknya masih mengumpulkan katerangan saksi dan barang bukti.
"Kalau memang sudah terpenuhi dua alat bukti, nanti kita gelarkan untuk penetapan tersangka," kata AKP Teguh Kumara.
Kasus Lain: Pelajar Dianiaya Polisi Pakai Senjata, Diberi Uang Tutup Mulut Rp50 Ribu
Sementara itu di lain sisi, seorang pelajar bernama Abdul Aziz Potabuga (17) mengaku dianiaya oknum polisi berinisial TA.
Warga Kelurahan Dutulana Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo itu dipukul menggunakan senjata laras panjang.
Alhasil, Aziz pun mengalami memar di bagian mata kiri dan muntah darah.
Oknum polisi itu panik saat korban mengalami memar dan muntah darah.
Agar Aziz tidak menceritakan hal tersebut, oknum polisi itu memberi uang tutup mulut sebesar Rp 50 ribu untuk Aziz.
Baca juga: Dihamili Oknum Polisi, Wanita Pilu Gagal Jadi Pramugari, Sempat Disuruh Aborsi, Pelaku Belum Dipecat

Dikatakan Aziz, peristiwa terjadi pada Selasa (30/1/2024) malam sekira pukul 21.00 Wita.
Waktu itu, ia bersama temannya datang ke Universitas Gorontalo.
"Saya dan teman saya ada di rumah dan dapat telfon dari adik teman saya.
Menurut info, adiknya itu dapat masalah saat pertandingan futsal yang digelar di Universitas Gorontalo," ujar Aziz dalam aksen Kotamobagu, Kamis (1/2/2024).
Aziz bersama rekannya segera meluncur ke UG. Lokasinya hanya berjarak beberapa ratus meter.
Sesampainya di gerbang kampus, aziz tidak masuk ke dalam kampus.
"Saya menunggu di dekat perempatan Polres Gorontalo dekat Rasa Es," bebernya.

Tak lama berselang, datang sebuah mobil polisi berwarna hitam.
Sejumlah polisi berpakaian lengkap turun dari mobil.
Oknum polisi berinisial TA lalu menghampiri Aziz.
Tanpa aba-aba, Aziz langsung dibawa ke Mapolres Gorontalo.
Baca juga: Damkar Tolong Gadis Cilik Ini Buka Tutup Kaleng Tabungan, Syok di Dalamnya Ada Uang Rp 178 Juta
Di saat yang bersamaan datang kedua temannya Aziz namun mereka hanya menatap dari kejauhan.
Tiba di Mapolres Gorontalo, Aziz langsung diinterogasi polisi berinisial TA tersebut.
"Saya kaget karena saya ini tidak tau apa-apa," ujar azis kepada TA.
Tak puas jawaban Aziz, TA lantas mengayunkan senjata laras panjang ke dahi Aziz.
"Kamu jangan main-main ya! Begitu komdan bilang," ungkap Aziz.
Azis merintih kesakitan. Senjata itu tepat mengenai mata kirinya.
Setelah melihat memar di mata Aziz, TA membawa Azis ke RS Ainun Limboto.
"Awalnya saya tolak, karena saya fikir efeknya tidak akan separah sekarang," kata Azis.
Azis kemudian diantar TA ke rumahnya.
Baca juga: TEGA Pria Aniaya Pacarnya di Tempat Kerja, Jambak hingga Seret, Aksinya Terekam CCTV, Korban Trauma
Atas insiden itu, Azis kemudian mengadukan hal itu ke tantenya Riska Masilu (33).
Riska kala itu sedang menjalani tugas di Puskesmas Gorontalo Utara.
Riska melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polda Gorontalo.
Saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com (Grup TribunTrends.com), laporan telah masuk ke SPKT Polda Gorontalo, dengan nomor STTLP/B/41/I/2024/SPKT/POLDA GORONTALO.
Diberi uang tutup mulut
Usai dihajar TA, Aziz diminta tutup mulut.
Dalam perjalanan pulang, TA meminta Aziz tak buka suara.
TA ingin Aziz mengaku memar di wajahnya bukan karena penganiayaan.
Aziz sontak kaget dan berkata, "Masa begitu, komdan?" kata Aziz menirukan perkataannya kepada TA.

Remaja itu bahkan disuap oleh anggota polisi tersebut.
"Saya juga diberi uang Rp 50 ribu oleh komdan (polisi)," akunya.
Saat di rumah, azis mengaku muntah darah.
Namun menurutnya bukan karena efek dari pukulan.
"Mungkin saya kena maag atau apa begitu," jelas pelajar berusia 17 tahun itu.
Baca juga: 2 Polisi Ditangkap Gegara Peras Warga, Saat Digeledah Ternyata Bawa Sabu, Dimutasi Tapi Tak Jera
Azis lantas menghubungi TA (polisi yang menghajarnya).
TA pun membawa Aziz ke RS Bhayangkara dan mendapatkan perawatan.
Seluruh biaya pengobatan ditanggung TA sebab Aziz mengaku belum punya BPJS Kesehatan.
Kendati demikian, Azis tetap mengadukan hal itu ke tantenya Riska Masilu (33).
Azis tinggal bersama Riska. Orangtuanya saat ini berada di Kalimantan.
"Dia tinggal dengan saya dan saat ini dia sementara sekolah di SMK Teknologi Muhammadiyah Limboto," ungkap Riska.
Riska kemudian melaporkan kejadian yang menimpa keponakannya itu ke SPKT Polda Gorontalo.
"Sudah di periksa dan sudah di visum juga," ucapnya.
***
Artikel ini diolah dari TribunBogor dan Surya
Sumber: Tribun Bogor
Dari Antar Pesanan ke Maut: Kronologi Ojol Terlindas Rantis, Roda Besi Brimob Hentikan Napas Affan |
![]() |
---|
Roda Besi Brimob Renggut Nyawa Ojol, Teriakan Berubah Tangisan, Kapolri Tunduk Meminta Maaf |
![]() |
---|
Malam Mencekam di Jakarta, Ojol Terlindas Rantis Brimob saat Demo, Video Amatir Viral di Medsos |
![]() |
---|
Bukan Orang Biasa, Gaji Salsa Erwina Disebut Selevel Anggota DPR RI, Viral Tantang Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Pekerjaan Sintya Cilla Bikin Denny Sumargo Syok, Rela Beli Minuman Mahal Demi Ketemu DJ Panda |
![]() |
---|