Malangnya Siswi SMP Takalar, Dirudapaksa OTK saat Sendirian di Rumah, Pasrah Gegara Nyawa Terancam
seorang gadis di Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dia dirudapaksa oleh orang tak dikenal (OTK) saat sendirian di rumah
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Malangnya nasib seorang gadis di Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dia dirudapaksa oleh orang tak dikenal (OTK).
Remaja berinisial AS yang masih berusia 14 tahun itu sedih karena kehilangan masa depannya, lantaran menjadi korban rudapaksa.
Diketahui, siswi kelas 3 SMP itu dirudapaksa di rumahnya saat sepi pada malam hari.
Lantas, seperti apa kronologi kejadiannya?
Baca juga: SADIS Pria Cianjur Tega Rudapaksa dan Bunuh Bocah SD, Diduga Pengidap Pedofil, Ditangkap di Lampung

Ibu korban YS (39) menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa anaknya.
YS mengetahui anaknya telah dirudapaksa sepulangnya dari kerja di Makassar.
Dia bersama suaminya sampai di rumahnya sekira pukul 23.00 Wita.
Sampainya di rumah, YS melihat jendela rumahnya terbuka.
YS juga melihat beberapa pemuda membawa balok dan batu.
"Ada yang masuki ini rumah jadi suamiku cepat turun dari mobil.
Tapi dalam rumah sudah ada pacar anakku berinisial D bersama temannya," katanya saat ditemui di Sungguminasa, Gowa, Sabtu (3/2/2024)
D datang kata YS usai ditelepon AS karena ada yang masuk ke rumahnya.

D kemudian bersama teman-temannya mencari orang tersebut namun sudah tidak ada.
Pelaku masuk ke rumah tersebut lewat jendela depan rumah, lalu merudapaksa AS.
"Pada saat itu anakku bersama dua adiknya tetapi anak pertamaku AS tidur sendiri di kamarnya," katanya
"AS bilang ada orang masuk ke dalam rumah besar lengannya mukanya dia tidak lihat karena baju yang dikenakan pelaku dipakai menutup mukanya seperti topeng," sambungnya.
Dari pengakuan korban kata YS, pada saat korban dirudapaksa matanya ditutup dan tangannya dipegang.
Baca juga: TAMPANG Argyan, Tega Rudapaksa 3 Kekasihnya, Pacar Baru Dibunuh, Pacar Lama Kini Persiapan Lahiran
Pelaku juga disebut mengancam korban ingin dibunuh jika berteriak.
"Iya diancam juga anakku sama pelaku kalau berteriak akan dibunuh.
Tidak sempat melawan karena anakku dipegang dan diancam oleh pelaku," terang YS.
Kejadiannya, sekira pukul 22.00 Wita pada 25 Desember 2023 lalu.
Pasca kejadian, YS langsung melaporkan kasus menimpa anaknya itu ke Polres Takalar.
"Malam kejadian langsung melapor ke Polres Takalar sekira pukul 3 dini hari.
Sampai sekarang belum didapat pelakunya," ucapnya.
Kasus Lain: Pelajar Rudapaksa Siswi SMK di Medan, Korban Dicekoki Miras hingga Kejang-kejang
Seorang siswi SMK di Kota Medan tewas mengenaskan, dia sempat dicekoki minuman keras (miras) lalu dirudapaksa oleh WAS (17)
Korban berinisial JPS (15) sebelumnya ditemukan oleh kedua orang tuanya sudah dalam kondisi sekarat di kamar kos Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan.
WAS tega menghabisi nyawa JPS pada Jumat (1/12/2023).
Sementara korban dinyatakan meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan pada Sabtu (2/12/2023).
Baca juga: PILU Baim Siswa SMK di Bogor Tewas Dibacok, Warga Bukannya Menolong Malah Memvideokan: Astagfirullah

Orang tua korban, Udin Sagala, menceritakan kronologi peristiwa tragis yang menimpa putrinya.
Awalnya, pada Jumat (1/12/2023) pagi, putri pertamanya ini seperti biasa berpamitan ke sekolah. Namun, hari itu PJS tak kunjung pulang ke rumah.
Sementara kawan-kawan sekolahnya sudah berpulangan.
Udin Sagala sempat mencari tahu mencari tahu keberadaan anaknya.
Teman sekolah PJS menyebut putrinya itu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
"Anak saya itu awalnya bersekolah seperti biasa. Pergi pagi, biasa kalau Jumat itu sekolahnya cepat pulang.
Saya juga sempat menanyakan kepada kawan-kawannya, katanya anak saya lagi ikut ekstrakurikuler," kata Udin dilansir dari Tribunmedan.com, Selasa (5/12/2023).
Namun, hingga malam hari PJS tak kunjung pulang. Keluarga pun mulai panik lantaran PJS tak ada memberi kabar.
Kemudian, Udin Sagala kembali menanyakan kembali keberadaan anaknya bersama temannya yang kebetulan tinggal di dekat rumah mereka.
"Setelah jam tujuh malam, saya tanya lagi sama temannya, sebetulnya di mana anak saya, kawannya jawab nggak tahu," sebutnya.
Baca juga: 2 Tahun Dianiaya, Bocah 7 Tahun di Ketapang Tewas, Orang Tua Angkat dan 5 Karyawan Pelakunya
Ia menjelaskan, tak lama teman anaknya ini mendapat telepon dari nomor korban.
Lalu, temannya ini memberitahukan kepada Udin Sagala.
"Bunyilah HP dia, kebetulan nomor anak saya yang manggil, saya angkat rupanya yang ngomong itu ibu-ibu ngasih tahu kondisi dan posisi anak saya," ucapnya.

Ditemukan Kondisi Mengenaskan
Setelah mendapatkan telepon tersebut, Udin dan istrinya langsung menuju ke lokasi di sebuah kos-kosan di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan.
Sesampainya di kos dua lantai itu, kondisi di tempat itu sudah ramai.
Lantas, ia pun segera mencari keberadaan anaknya.
"Saya naik tangga. Saya bertanya siapa yang bawa anak saya kemari.
Jadi ada kawannya ngasih tahu bahwa mereka sedang ada acara manggang-manggang di situ," ujarnya.
Lalu, ia pun langsung menuju ke salah satu kamar kos yang gelap gulita.
Di sana, Udin melihat anaknya dalam kondisi tertidur dan ditutupi pakai kain panjang.
"Di kamar itu, saya lihat anak saya tertidur sudah nggak sadarkan diri, pandangan kosong, badannya pucat," katanya.
Baca juga: Biadab! Murka Ibu, Anaknya Tewas Dicekoki Miras di Kos, Ayah Syok di TKP, Temukan Alat Kontrasepsi
Tak hanya itu, ia juga melihat adanya darah yang keluar dari kelamin anaknya ini.
Di lokasi, ia juga menemukan beberapa botol kemasan yang diduga isinya sudah dicampur dengan obat.
Selain itu, dia menemukan beberapa kotak alat kontrasepsi baru dan bekas.
"Celananya yang dipakai sudah nggak itu lagi, anak saya sudah pakai celana training, bukan pakaian sekolahnya lagi," ucapnya.
Udin curiga dengan salah seorang teman laki-laki anaknya yang saat itu berada di lokasi.
Ia pun mempertanyakan siapa yang membawa anaknya ke kosan tersebut sampai kondisi anaknya tidak sadarkan diri.

Lalu, teman laki-laki anaknya ini pun mengaku bahwa dia yang membawa korban ke kosan tersebut.
"Saya tertuju sama satu orang perwakilannya itu, saya tanya dia akhirnya dia mengaku," bebernya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa setelah itu anaknya pun dilarikan ke klinik untuk mendapatkan perawatan medis.
Sementara, teman laki-lakinya itu dibawa ke Polsek Medan Tuntungan.
"Sesampainya di Polsek Tuntungan, karena diduga itu kasus rudapaksa jadi dilimpahkan ke Polrestabes Medan," bebernya.
Baca juga: MIRIS! Belasan Siswi SMA di Kupang Pesta Miras, Mabuk Berat hingga Terkapar di Semak-semak
Sementara korban setelah mendapat perawatan medis di klinik, akhirnya dibawa pulang.
Pihak keluarga berniat agar korban dirawat saja di rumah.
Keesokan harinya korban kembali kejang-kejang, mulut dan hidungnya mengeluarkan busa.
Kemudian, keluarga membawa korban ke Rumah Sakit Haji Adam Malik untuk dilakukan perawatan kembali, pada Sabtu (2/12/2023) dini hari.
Namun, setibanya di sana korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Ia pun berharap kepada pihak kepolisian, agar bisa mengungkap kasus tersebut dan menangkap terduga pelaku lainnya.
***
Artikel ini diolah dari TribunTimur
Sumber: Tribun Timur
Ini 5 Wilayah Paling Sedikit Terima Bansos di Aceh, Juaranya Kota Seluas 118 km2, Disusul Aceh Jaya |
![]() |
---|
5 Kabupaten Dapat Bansos Paling Besar di Aceh, Terbanyak Daerah Penghasil Migas, Mengalahkan Pidie |
![]() |
---|
4 Daerah Paling Padat Penduduk di Kalimantan Timur, Nomor 3 Bontang, Mengalahkan Penajam Paser Utara |
![]() |
---|
Terparah Mahakam Ulu Disusul Kutai Barat, Ini 4 Wilayah dengan Kemiskinan Tinggi di Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Konsisten Dukung UMKM, Shopee Dorong ALF Clothes Tumbuh dan Serap Tenaga Kerja Lokal |
![]() |
---|