KECELAKAAN Rombongan Ziarah Wali di Gresik, Tubuh Korban Hancur Bercampur Beling, Warga: Ada Tulang
Rombongan ziarah wali alami kecelakaan maut di Gresik. Bus penumpang sampai copot. Jasad korban tewas bercecer dan bercampur serpihan kaca.
Editor: Monalisa
TRIBUNTRENDS.COM - Kecelakaan maut bus rombongan ziarah wali di Jalan Raya Pantura, Bunga, Gresik, Sabtu (27/1/2024) mengerikan.
Bagaimana tidak, tubuh korban tewas kecelakaan maut tersebut sampai berceceran.
Jasad dari beberapa rombongan ziarah wali tersebut sampai bercampur dengan pecahan kaca atau beling.
Baca juga: DUAR Pergi Melayat, 5 Guru Tewas Kecelakaan, Mobil Hancur, Sekolah Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Warga yang ikut membantu mengevakuasi korban sampai merasa ngeri.
Menggunakan tisu, mengambil serpihan tubuh korban kecelakaan maut tercecer di pinggir jalan. Sembari dibantu warga menyalakan senter.
"Serpihan otak, ada tulang juga," kata Handi.
Serpihan jasad korban itu dibawa ke mobil ambulans.
Kecelakaan maut itu merenggut nyawa penumpang bus ziarah wali, jenazah korban ada yang terpisah potongan tubuhnya.
Kerasnya benturan bus pariwisata dengan truk L 9310 UU itu tak terhindarkan.
Bagian depan bus rusak parah.
Kursi penumpang di baris depan copot.
"Sopir bus diduga mengantuk," kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Iptu Tita Puspita.
Bus membawa puluhan penumpang itu dalam perjalanan pulang ke Pasuruan usai ziarah di makam Sunan Bonang.
Saat melaju di lokasi kejadian bus tiba-tiba oleng menabrak truk dari arah berlawanan selatan ke utara
INNALILLAHI Niat Berziarah, 30 Orang Naik Truk di Bandung Kecelakaan, 5 Orang Tewas, 10 Luka Berat
Kejadian serupa juga terjadi di Bandung.
Nasib nahas rombongan peziarah di Bandung Barat, lima orang dinyatakan meninggal dunia.
Para peziarah berjumlah 30 orang itu naik truk namun berujung kecelakaan.
Selain korban meninggal, ada 10 orang yang mengalami luka berat.
Baca juga: DUAR Pergi Melayat, 5 Guru Tewas Kecelakaan, Mobil Hancur, Sekolah Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Truk yang mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Saguling, Kampung Saleos, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dipastikan berisi 30 orang. Di berita sebelumnya ditulis 21.
Kecelakaan truk pengangkut rombongan peziarah yang terjadi pada Jumat (26/1/2024) sekitar pukul 00.30 WIB.
Akibat kecelakaan itu, ada tujuh orang meninggal dunia. Sedangkan beberapa lainnya luka berat.
Kasat Lantas Polres Cimahi, AKP Sudirianto, membenarkan terkait kecelakaan tersebut. Pihaknya sudah melakukan evakuasi kendaraan dan masih olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: NGERI Kecelakaan Beruntun di Puncak Bogor, Mobil Terpental ke Gang, Penumpang Panik Coba Buka Pintu
"Kejadiannya sekitar jam 00.30 WIB. Truk mengangkut rombongan peziarah dengan penumpang sekitar 30 orang," ujar Sudirianto saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat.
Akibat kejadian tersebut, kata Sudirianto, ada sejumlah penumpang yang meninggal dunia. Juga mengalami luka berat dan luka ringan hingga harus dibawa ke rumah sakit.
"Untuk korban yang meninggal dunia lima orang (di berita sebelumnya 7 orang), 10 luka berat, dan 15 luka ringan," kata Sudirianto.
Untuk saat ini pihaknya masih melakukan olah TKP untuk memastikan penyebab dan kronologi terkait kecelakaan tersebut.
"Jadi untuk penyebab dan kronologinya masih dilakukan penyelidikan," ucapnya.
'DUAR' Pergi Melayat, 5 Guru Tewas Kecelakaan, Mobil Hancur, Sekolah Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Lima guru SMK Negeri 1 Siantar tewas dalam kecelakaan tragis, Rabu (25/1/2024).
Kelima guru tersebut tewas seketika dalam kecelakaan naas di ruas jalan Siantar-Simalungun Km 24-25 Dusun Bulu Pange, Kecamatan Raya.
Meninggalnya kelima guru tersebut menjadi duka cita mendalam bagi pihak sekolah.
Baca juga: Pak Bu Saya Minta Maaf Sopir Bus New Shantika Ucap Maaf sebelum Kecelakaan, 2 Penumpang Meninggal

Pihak SMK Negeri 1 Siantar lantas memasang bendera setengah tiang di sekolah sebagai bentuk ungkapan duka cita.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Siantar, M Syahrizal Damanik mengatakan, kelima guru itu adalah bagian dari rombongan yang hendak melayat ke rumah duka dari seorang guru di Raya Usang, Kabupaten Simalungun.
Rombongan berangkat sekitar pukul 13.30 WIB.
Dalam perjalanan, salah satu mobil bernomor polisi BK 1391 WZ yang ditumpangi tujuh orang guru bertabrakan dengan truk Fuso BK 9957 yang diduga mengalami rem blong.
“Jadi guru-guru yang melayat ini Pengurus Sosial Kekeluargaan sekolah dan guru yang sedang tidak ada jam belajarnya pada hari itu,” kata Syahrizal, Kamis (25/1/2024).
“Lima guru yang meninggal itu duduk di posisi belakang mobil dan tertimpa boks truk,” ucap dia.
Pihak sekolah memasang bendera setengah tiang sebagai bentuk ungkapan berbela sungkawa.
Guru dan murid, kata Syahrizal, hari ini melayat ke rumah duka masing masing guru dibagi dengan masing-masing kelompok.
“Ini adalah berita duka cita yang mendalam bagi kami, karena lima orang guru terbaik kami meninggal dunia setelah mengalami insiden kemarin,” tutur dia.
“Hari ini kita melayat melayat ke rumah duka masing masing guru, dan pembelajaran hari ini kita tiadakan.
Bendera setengah tiang akan dipasang selama tiga hari,” kata Syahrizal.
Baca juga: NGERI Kecelakaan Beruntun di Puncak Bogor, Mobil Terpental ke Gang, Penumpang Panik Coba Buka Pintu
Salah seorang guru, Rismaria Nababan mengaku hanya bisa mendoakan keluarga korban agar tabah menghadapi cobaan ini.
“Kami sama sama bertemu sebelum ke sana (melayat ke rumah duka), jadi nggak terkatakan lagi lah.
Semoga keluarga (korban) diberkati Tuhan dan tabah,” ucap dia.
Adapun kelima orang guru yang tewas masing-masing adalah guru Kelas X, XI dan XII.
Mereka adalah Sri Welpeni Purba (56) PNS warga Kabupaten Simalungun guru seni budaya, Rosemian Gultom (55) PNS warga Kabupaten Simalungun guru pendidikan agama kristen.
Kemudian, Elpine Simanjuntak (55) warga Kabupaten Simalungun, guru bahasa inggris, guru tidak tetap (GTT), Sri Juni Eva Saragih (52) warga Kota Pematangsiantar, guru matematika (GTT) dan Surti Togatorop (28) warga Kabupaten Humbahas, GTT.

Kecelakaan lalu lintas ini total merenggut enam korban jiwa dan empat korban luka.
Selain itu, lima mobil dan lima sepeda motor rusak.
Kerugian akibat peristiwa ini ditaksir mencapai angka Rp 500 juta.
Seorang korban tewas lainnya adalah penumpang mobil pick up L-300 BK 8060 TQ, Hari Pardede (24). Korban beralamat di Jalan Besar Sarimatondang, Nagori Tiga Bolon, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun.
Hari tewas setelah sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka berat, sebelum meninggal dunia di RSUD Tn Rondahaim.
Artikel ini diolah dari TribunJatim.com , TribunJabar dan, Kompas.com
Asal-usul Franka Franklin, Istri Nadiem Makarim Bukan Orang Sembarangan, Keturunan Seniman Besar! |
![]() |
---|
Arif Budimanta Meninggal karena Sakit Apa? Duka Mendalam Bagi Jokowi Maupun Megawati |
![]() |
---|
TERBARU! Rinci Gaji Anggota DPR Setelah Banjir Kecaman, Semula Rp 230 Juta, kini 65,5 Juta Per Bulan |
![]() |
---|
Isi Chat WhatsApp Ajakan Bakar Gedung Grahadi dan Polsek Tegalsari Surabaya, Berujung Penjarahan |
![]() |
---|
Kawal Hari H Tuntutan Rakyat 17+8, Para Mahasiwa Gelar Piknik di Depan Gedung DPR: Ini Alasannya |
![]() |
---|