Berita Viral
TEGANYA Warut Kurung Ayah & Adik Autis di Peti Mati Baja, Tenggelamkan hingga Tewas karena Warisan
Teganya pria bernama Warut asal Thailand kurung ayah dan adik autis di peti baja lalu ditinggelamkan hingga tewas karena warisan.
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - Gara-gara warisan, pria Thailand bernama Warut ini tega mengakhiri hidup ayah dan adiknya yang autis.
Warut mengurung ayah dan adiknya di dalam peti mati baja dan menenggelamkannya.
Warut menenggelamkan peti mati baja tersebut ke dalam kolam sedalam tiga meter.
Diketahui, pria itu bernama Warut Datephumee (35) asal Thailand.
Kedua mayat ayah dan adiknya itu ditemukan oleh polisi setempat pada Selasa (9/1/2024).
Sebagaimana diberitakan Mothership pada Minggu (14/1/2024), Warut mengakui pembunuhan ganda tersebut hanya karena dia tidak senang dengan ancaman ayahnya untuk mengakhiri hubungan mereka dan memutus warisannya.
Kejadian itu diketahui oleh penduduk setempat di distrik Phang Khon, Sakon Nakhon, dengan memberi tahu polisi setelah mereka melihat dua kotak logam di kolam Nong Lum Hin pada 9 Januari 2024.
Pihak berwenang tiba di lokasi kejadian dan mengambil kotak-kotak tersebut, yang dikunci dan diikat dengan rantai tebal.
Baca juga: Ini Sosok Pria Lempari Batu ke Rumah Najun, Ternyata Pakdenya Ayah, Cekcok Menahun Perkara Warisan
Setelah memutus rantai, mereka menemukan dua mayat, yang kemudian diidentifikasi sebagai Piangpen Datephumee (33) seorang wanita dan ayahnya Prayat Datephumee (68). Keduanya adalah keluarga Warut.
Hasil otopsi menunjukkan bahwa mereka meninggal karena kekurangan oksigen, ditenggelamkan ke kolam sedalam tiga meter saat masih hidup.
Warut sendiri terlihat di lokasi kejadian dan langsung ditahan polisi. Sebelumnya dia membantah telah membunuh dua orang tersebut.
Namun setelah diinterogasi panjang, dia akhirnya mengakui membunuh ayah dan adiknya karena sakit hati diancam tak dapat warisan.
Dihadapan polisi, Warut mengakui pembunuhan berencana.
Sebab, dia memesan secara khusus peti mati dari logam untuk melancarkan rencananya.
Salah satunya karena peti tersebut didesain dengan roda sehingga bisa didorong ke dalam kolam.
Baca juga: ASTAGA Lansia di Jombang Divonis 3 Bulan Bui, Dilaporkan Menantu Gegara Warisan, Kini Gugat Balik

Dia memesan dua kotak logam tersebut dari sebuah pabrik di provinsi tersebut, dan memberi tahu mereka bahwa dia membutuhkan kotak tersebut untuk video YouTube-nya.
Warut mengaku mengajak ayah dan adiknya ke kolam untuk memulai budidaya ikan.
Dia kemudian menunjukkan kotak-kotak itu kepada mereka, mengklaim bahwa dia akan menggunakannya untuk tempat tidur khusus dengan alas yang akan mengembang karena suhu tubuh.
Percaya dengan perkataannya, ayah dan adiknya itu diduga terbaring di dalam.
Warut kemudian menguncinya di dalam kotak sebelum mendorongnya ke dalam kolam.
Alasan dia membunuh ayahnya ialah karena sering bertengkar dan diancam tak dapat warisan.
Sedangkan alasan membunuh adiknya karena adiknya anak autis dan selalu membela ayahnya.
Warut juga mengaku membunuh sendirian dan dalam keadaan sadar.
Meskipun polisi telah menerima pengakuannya, polisi akan terus menyelidiki apakah ada orang lain yang terlibat.
Karena sengaja membunuh orang lain, Warut bisa menghadapi hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara antara 15 hingga 20 tahun berdasarkan hukum Thailand.
Namun hukuman bagi pembunuhan ayah adalah hukuman mati.*)
NASIB Mujur, Tukang Kebun Dapat Warisan Fantastis, Ahli Waris Hermes Berikan Rp 172 Triliun
Viral seorang tukang kebun mendapatkan warisan dengan nominal yang fantastis.
Ya, nasib mujur ini dirasakan oleh tukang kebun ahli waris Hermes.
Ia mendapatkan warisan sebesar Rp 172 triliun.
Baca juga: SOSOK Nicolas Puech, Cucu Pendiri Hermes Ingin Beri Warisan Rp177 T ke Tukang Kebun, Tak Punya Anak
Nicolas Puech, salah satu ahli waris Hermes, akan mewariskan kekayaannya sebesar 11 miliar dollar AS, setara Rp 172 triliun, kepada tukang kebunnya.
Miliarder berusia 80 tahun ini adalah cucu pendiri brand fashion mewah tersebut, yang juga menguasai 5,7 persen saham perusahaan.

Untuk melegitimasi tindakannya, Puech sedang dalam proses menjadikan tukang kebun berusia 51 tahun ini sebagai anak angkat yang sah di mata hukum.
Tidak banyak yang diketahui soal sosok yang beruntung ini, tetapi dikabarkan ia berdarah Maroko, memiliki istri berkebangsaan Spanyol dan dua anak.
Perilaku Nicolas Puech mungkin membuat dunia terheran-heran, tetapi ia dikenal sebagai sosok yang asing dengan keluarganya karena kepribadiannya yang penyendiri.
Selain itu, Puech juga berstatus lajang dan tidak memiliki anak sehingga ia menganggap tukang kebunnya bagaikan keluarganya sendiri.
Sebelumnya, ia sempat berniat mewariskan harta kekayaannya pada yayasan sosial miliknya.
Namun, ia berubah pikiran di awal tahun ini, tanpa diketahui penyebabnya, yang sontak mengejutkan publik.
Meski demikian, keinginannya itu diprediksi tidak akan mudah diwujudkan.
Pasalnya, mengadopsi anak berusia dewasa di Swiss, negara tempatnya tinggal, adalah hal yang rumit secara hukum.
Terlebih lagi, jika anak adopsi itu akan mendapatkan warisan kekayaan yang fantastis sehingga menjadikan proses tersebut lebih berisiko.
Nicolas Puech juga dikenal memiliki riwayat konflik dengan keluarganya sendiri.
Salah satunya saat ia meninggalkan posisi di dewan direksi Hermès setelah tawaran pengambilalihan yang tidak bersahabat dari perusahaan pesaing, LVMH, di tahun 2014.
Ia memang masih tetap mempertahankan saham miliknya, yang menjadikannya salah satu orang terkaya di Swiss, tapi tak lagi banyak terlibat dengan bisnis warisan keluarganya.
Baca juga: Rebutan Warisan, Pria di Banyumas Prank Terjun ke Sumur Lalu Naik Sendiri: Ini Saya Tidak Ditolong?

Ia sekarang tinggal di sebuah rumah mewah bersama 66 penghuni lainnya di La Fouly, wilayah pegunungan eksklusif Swiss.
Hermès yang kini menjadi perusahaan publik terbesar ketiga di Perancis bernilai sekitar 200 miliar dollar AS.
Bisnis fashion ini juga semakin berkembang pesat, khususnya dipicu popularitas tas legendarisnya, seperti Hermes Kelly dan Hermes Birkin.
SOSOK Nicolas Puech, Cucu Pendiri Hermes Ingin Beri Warisan Rp177 T ke Tukang Kebun, Tak Punya Anak
Mengenal Nicolas Puech, cucu dari pendiri Hermes yang dilaporkan sedang berencana memberikan tukang kebunnya yang berusia 51 tahun sebagai salah satu penerima warisannya dengan nilai fantastis.
Nicolas Puech, yang saat ini berusia 80 tahun, sedang dalam proses menjadikan mantan tukang kebun dari keluarga Maroko sebagai anak sahnya.
Laporan dari Swiss Tribune de Genève pekan lalu menyebutkan, Puech, yang merupakan pewaris generasi kelima dari Thierry Hermes dengan kekayaan diperkirakan mencapai Rp 177 triliun.
Dia merupakan orang Prancis yang belum menikah dan tidak memiliki anak.
Baca juga: Rebutan Warisan, Pria di Banyumas Prank Terjun ke Sumur Lalu Naik Sendiri: Ini Saya Tidak Ditolong?

Nicolas, memiliki 5-6 persen saham di perusahaan Hermes.
Meskipun Nicolas Puech telah mengundurkan diri dari dewan pengawas Hermès pada tahun 2014, dia tetap menjadi pemegang saham yang signifikan.
Faktanya, pada awal tahun 2010-an, perusahaan LVMH mencoba mengambil alih perusahaan tersebut.
Sehingga ahli waris keluarga pendiri memutuskan untuk membuat perusahaan induk untuk memblokir pengambilalihan tersebut.
Nicolas adalah satu-satunya yang tidak bergabung.
Dia juga satu-satunya yang masih menyimpan sahamnya.
Keputusannya untuk mewariskan kekayaannya kepada mantan tukang kebun yang tidak diketahui identitasnya telah menjadi buah bibir di media.
Dia adalah pria yang berasal 'dari sebuah keluarga Maroko sederhana.
Menurut majalah Bilan, Nicolas, yang biasa memeringkatkan 300 orang terkaya di Swiss dengan kekayaan bersih antara 9 hingga 10 miliar franc Swiss (sekitar Rp177 triliun) setiap tahunnya, mengajukan permohonan adopsi untuk mewariskan harta ke mantan tukang kebunnya.
Dalam suratnya, Nicolas meminta agar adopsi dilakukan guna mewariskan kekayaannya kepada tukang kebunnya, yang diketahui menikah dengan seorang wanita Spanyol dan ayah dari dua anak.
Namun, masih belum bisa dipastikan apakah niat Nicolas itu akan berhasil atau tidak.
Nicolas ingin mengadopsi mantan tukang kebunnya karena dirinya tidak memiliki istri dan anak.

Meski berkebangsaan Prancis, Nicolas dikabarkan tinggal di Martigny, Swiss.
Sementara itu di Swiss, mengadopsi orang dewasa adalah sesuatu yang jarang terjadi dan rumit.
“Di Swiss, mengadopsi orang dewasa bukanlah hal yang mustahil, namun hal ini merupakan hal yang tidak biasa,” tulis Tribune de Genéve.
Meskipun masih dalam proses, jika adopsi berhasil, penerima manfaat memiliki potensi mewarisi setidaknya setengah dari kekayaan Nicolas.
Baca juga: HEBOH Ibu dan Anak di Karawang Rebutan Lahan Warisan 18 Hektare, Dedi Mulyadi Siap Jadi Penengah
Meski demikian, kasus ini dianggap sulit, terutama karena kontrak-kontrak sebelumnya yang telah ditandatangani Nicolas dengan Yayasan Isocrates yang ia dirikan pada tahun 2011 seperti diberitakan AFP
Yayasan tersebut konon telah diberitahu tentang niat Nicolas untuk membatalkan kontrak, tetapi langkah apa yang akan diambil selanjutnya masih menjadi tanda tanya.
Meskipun dihadapkan pada berbagai kendala, Nicolas Puech telah menyiapkan tim ahli hukum untuk membantu mewujudkan keinginannya yang kontroversial ini.
Keputusan untuk mewariskan kekayaannya kepada mantan tukang kebunnya menjadi sorotan dan tetap menjadi buah perbincangan di masyarakat.
Diolah dari artikel Kompas.com (1) dan Kompas.com (2).
Sumber: Kompas.com
Penyebab Drumband MTs 7 Muaro Jambi Gagal Tampil, Panitia Putar Lagu Ultah atas Perintah Ibu Camat |
![]() |
---|
Camat Sungai Bahar Tunduk Minta Maaf, Insiden Drumband Dihentikan Lagu Ultah Timbulkan Trauma |
![]() |
---|
Tangis Pemain Drumband MTsN 7 Sungai Bahar Jambi, Suara Kalah dari Musik Keras Diduga Rayakan Ultah |
![]() |
---|
Doa Ayah Kevin Silaban Paskibraka di Sumut Terkabul, Anak Tunaikan Tugas Kibarkan Bendera di HUT RI |
![]() |
---|
Detik-detik Wakil Bupati Ambar Purwoko Turun Panggung Demi Ikat Tali Sepatu Paskibraka Kulon Progo |
![]() |
---|