Berita Viral
TAK Mau Bayar Utang, Oknum Guru PNS Ditangkap Polisi di Sumbawa, Bank Rugi Rp 219 Juta
Oknum guru PNS di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, berinisial AZ (47) dibekuk Tim Opsnal Reskrim Polres Sumbawa gara-gara mangkir bayar utang bank
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang oknum guru Pegawai Negeri Sipil di Sumbawa ditangkap pihak kepolisian.
Penangkapan tersebut dilakukan lantaran oknum guru tersebut tidak membayar utang bank.
Akibatnya, bank mengalami kerugian sebesar Rp 219 juta.
Baca juga: PILU Ayah Mertua Ditipu Menantu, Jual 3 Rumah Demi Lunasi Utang Rp4,3 M: Pura-pura Hamil agar Iba
Oknum guru PNS di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, berinisial AZ (47) dibekuk Tim Opsnal Reskrim Polres Sumbawa gara-gara mangkir bayar utang bank, Kamis (11/1/2024).
Sebelumnya, oknum guru dilaporkan pihak Bank Dinar dengan delik tindak pidana tipu gelap ke Polres Sumbawa, Polda NTB.
Kapolres Sumbawa AKBP Heru Muslimin yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Iptu Regi Halili membenarkan penangkapan tersebut.
“Benar, kami amankan berdasarkan laporan dari pihak bank,” kata Regi.
Ia menjelaskan kronologi awal AZ meminjam uang di Bank Dinar pada Agustus 2022.

Pelaku berjanji akan melunasi pinjamannya di Bank Dinar setelah peminjaman dari Bank NTB Syariah cair.
Setelah pencairan di bank NTB Syariah, pelaku tidak menyetorkan uang tersebut ke Bank Dinar sehingga menyebabkan pinjamannya tidak terbayarkan.
Pada September 2022, AZ membayar pinjaman secara manual ke Bank Dinar hingga September 2023.
Namun sejak Oktober 2023 hingga kini, AZ tidak membayarkan pinjamannya, sehingga Bank Dinar mengalami kerugian sebesar Rp 219.799.945.
Regi mengatakan, setelah melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan sejumlah saksi, tim menangkap pelaku di kediamannya di Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa.
"Pelaku sudah mengakui perbuatannya," kata Regi.
SEKETIKA Syok, Warga Probolinggo Tiba-tiba Punya Utang Rp 25 Juta, Diduga Ulah Perangkat Desa
Sebanyak lima warga Probolinggo dibuat syok dengan adanya utang yang dibebankan kepada mereka.
Tak tanggung-tanggung, setiap orang dari mereka memiliki utang sebesar Rp 25 juta.
Tak merasa mengajukan pinjaman, kelima korban langsung melapor ke pihak kepolisian.
Baca juga: Krisis Keuangan Kebun Binatang Medan, Gaji Karyawan Telat, Utang Pakan, Tiga Harimau Mati Kelaparan
Sebanyak 5 warga Desa Banyuanyar Tengah, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, dibuat kaget bukan main. Betapa tidak, mereka mendadak tercatat punya utang melalui kartu tani.
Kelima warga tersebut adalah Yakub (61), Khafifah (56), Suradi (67), Hasil (58), dan Soim (64). Masing-masing dari mereka, memiliki utang sebesar Rp 25 juta di salah satu perbankan di Probolinggo.
Karena tidak merasa mengajukan pinjaman, mereka serta kuasa hukum memutuskan untuk melaporkan dugaan kasus pidana pemalsuan dokumen dan perbankan ini ke Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Probolinggo, Selasa (9/1/2024).
Satu dari lima orang tersebut, Yakub mengatakan dugaan tindak pidana pemalsuan dokumen dan perbankan itu diketahui setelah dirinya mendapat laporan dari tetangganya.

Tetangganya mendapati Yakub dan empat kawannya memiliki utang sebesar Rp 25 juta lewat kartu tani.
"Tetangga menemui saya dan bilang kalau saya masuk dalam daftar pemilik utang dari kartu tani. Dia lantas minta saya untuk mengecek atau memastikannya lagi. Saya bergegas mengeceknya," kata Yakub.
Setelah dicek, lanjut Yakub, ternyata informasi dari tetangganya itu memang benar adanya.
Bahkan, tidak hanya Yakub, rekannya Khafifah Suradi, Hasil, dan Soim turut tercatat memiliki utang.
"Besaran utang kami sama, yakni Rp 25 juta. Padahal kami selama ini tak pernah merasa berutang," sebutnya.
Yakub pun berinisiatif menelusuri persoalan ini lebih jauh. Hasilnya, bikin Yakub geleng-geleng tak menyangka.
Rupanya, berdasar penuturan Yakub, yang mengajukan peminjaman melalui program kartu tani tersebut diduga oknum dari pemerintah desa setempat.
"Saat diurus, pihak bank menjelaskan jika pengajuan pinjaman sebesar Rp 25 juta itu pakai data dan identitas saya dan yang lain-lainnya. Padahal kami tidak merasa mengajukan pinjaman apapun sebelumnya. Karenanya kami melapor ke Polres Probolinggo," urainya.

Kasat Reskrim Polres Probolinggo, Iptu Putra Adi Fajar Winarsa menyatakan pihaknya sudah menerima laporan dugaan tindak pidana pemalsuan dokumen dan perbankan tersebut.
Beberapa korban juga sudah diperiksa oleh penyidik.
"Tadi sudah kami terima laporannya dan akan segera kami tindaklanjuti. Dalam waktu dekat kami akan memeriksa para pelapor kembali," ujarnya.
DULU Hobi Foya-foya, Artis Nangis Kini Melarat, Makan Cuma Pakai Nasi & Kecap, Tanggung Utang Rp 1 M
Saat muda hobi foya-foya dan judi, artis kini pilu di masa tua malah melarat makan pun susah.
Hidup ibarat roda yang berputar, seperti itulah yang kini dialami Duy Phuong, artis asal Vietnam.
Dulu hidup enak, di masa tuanya, Duy Phuong miskin dan masih harus menanggung utang Rp 1 miliar.
Baca juga: Gadis PNS dari Keluarga Miskin Dinikahi Anak Jutawan, Ibu Kaget Besan Punya 6 Rumah dan Mobil Mewah

Untuk makan sehari-hari, mantan artis sekaligus komedian ini harus kerja keras jadi kurir makanan.
Tak jarang Duy Phuong hanya makan nasi dan kecap untuk menghemat pengeluaran.
Melihat hidupnya kini menyedihkan, Duy Phuong hanya bisa menangis.
Mengutip dari Saostar.vn, Senin (18/12/2023), Duy Phuong dulunya adalah komedian terkenal di Vietnam.
Ia dulu menjadi komedian terfavorit.
Baca juga: HARTA Dikuras Istri, Artis Film Petualangan Sherina Kini Miskin, Tinggal di Gubuk Reyot Tengah Hutan
Dalam sehari, Duy Phuong bisa menjadi bintang tamu di puluhan acara di televisi.
Ia kala itu benar-benar menjadi idola.
Banjirnya job membuat Duy Phuong hidup bergelimang harta.
Ia dengan mudah membeli rumah dan semua yang ia inginkan.
Namun sayang, di puncak kariernya, Duy Phuong bertindak ceroboh.
Ia justru terjerumus judi dan foya-foya.
Alih-alih punya tabungan, Duy Phuong justru mempunyai utang hingga Rp 1 miliar.
Utang tersebut dipikul Duy Phuong di masa tuanya.
Saking terpuruknya, Duy sempat terpikir ingin mati.
Namun saat teringat anak-anaknya, Duy Phuong sadar dan enggan membuat mereka hidup terlantar.
Duy Phuong akhirnya meminta anak-anaknya hidup dengan sang mantan istri agar tetap terjamin.

"Hidupku sedang menurun.
Orang masih bisa mengatasi kesulitan, tapi saya terlalu sengsara, terlalu tragis, hidup di dasar jurang yang dalam.
Saya sudah berusia lebih dari 60 tahun, saya tidak menginginkan apa pun lagi.
Berkali-kali aku ingin mati, hidup sengsara, tapi memikirkan anak-anak membuatku enggan." ucap Duy Phuong.
Diakui Duy Phuong, saking miskinnya tak jarang ia makan hanya memakai nasi dan kecap.
Kini untuk menyambung hidup, Duy nyambi bekerja sebagai kurir.
Ia juga berjualan makanan.

Saat mengantar makanan, tak jarang masih ada yang mengenal Duy sebagai artis.
Mereka akan memberi uang lebih untuk sekedar meringankan beban Duy.
Kini Duy Phuong mengaku sudah berdamai dengan keadaannya.
Ia tidak lagi ambisi soal hidupnya.
Kaya dan miskin kini sudah dirasakan oleh Duy Phuong dan menjadi pelajaran sangat berharga.
(TribunProbolinggo, TribunTrends.com)
Sebagian artikel diolah dari Kompas.com dan TribunProbolinggo
Sumber: Kompas.com
Tangis Ibu Pecah! Temui Putrinya yang Tinggal di Rumah Reyot demi Cinta Tak Direstui |
![]() |
---|
Senyum Hanafi di Pernikahan, Bak Lupa Seminggu Lalu Bunuh Tiwi Rekannya di BPS Halmahera Timur |
![]() |
---|
Keluarga Dibohongi Soal Kematian Prada Lucky: Dibilang Jatuh Motor, Ternyata Disiksa TNI Senior |
![]() |
---|
Tragedi TNI Prada Lucky: Keluarga Dibohongi, Akses Diblokir, Kebenaran Ditutup |
![]() |
---|
Dedikasi Dibalas Pukulan: Fakta Baru Kematian Prada Lucky, Masak untuk Rekan, Dibalas Penganiayaan |
![]() |
---|