Breaking News:

Arti Istilah Viral

Apa Arti Intimate Relationship, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Kerap Digunakan Gen Z di Medsos

Arti istilah viral Intimate Relationship yang kerap dipakai netizen di berbagai media sosial seperti Facebook, TikTok, Instagram

TribunTrends.com
Arti istilah viral Intimate Relationship 

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah arti kata Intimate Relationship yang viral di TikTok, kata ini kerap dipakai gen z masa kini.

Kata ini juga dijumpai di berbagai media sosial lainnya seperti di Instagram, Facebook hingga Twitter. 

Lalu apa arti dari kata viral Intimate Relationship ini? Simak penjelasannya. 

Baca juga: Apa Arti Sengkuni Istilah Viral TikTok? Sering Muncul dalam Bahasa Gaul saat Bahas Politik

Berikut arti kata intimate relationship, istilah viral yang digunakan unutk menunjukkan persahabatan seseorang.

Seperti diketahui, berbagai istilah muncul di media sosial untuk menunjukkan fenomena yang terjadi di sekitar.

Satu di antara istilah yang kerap dibahas adalah terkait persahabatan, intimate relationship.

Kondisi ini sebelumnya diungkap oleh selebgram Raden Rauf melalui channel podcast miliknya.

Ia menyampaikan “Semakin dewasa, circle pertemanan kita akan semakin sempit dan itu adalah hal wajar karena semakin dewasa, kita akan semakin sadar yang kita butuhkan adalah teman yang real, teman yang bisa saling support untuk maju bareng-bareng menjadi lebih baik,” (Raden Rauf, 31 Maret 2023)

Saat remaja, tentu kita lebih banyak membuka diri dan memiliki lingkungan pertemanan yang besar. Namun saat memasuki usia 20 tahun, umumnya individu akan menemukan teman yang benar-benar ia butuhkan.

Menjelang usia 30 tahun, individu akan lebih banyak memutuskan pertemanan dengan orang-orang toxic yang saling kompetitif. Seiring berjalannya waktu, yang kita butuhkan adalah perhatian dan dukungan dari orang sekitar.

Ilustrasi pertemanan
Ilustrasi pertemanan (Freepik)

Ada empat alasan utama mengapa semakin dewasa lingkup pertemanan semakin kecil:

Pertama, perubahan ketika dewasa. Ketika memasuki masa dewasa terdapat perubahan gaya hidup, hobi, minat, serta perubahan persepsi.

Jika dahulu merasa harus memiliki banyak teman, maka kini lebih memandang tidak apa memiliki sedikit teman, tapi terbentuk komitmen dan rasa nyaman antarsesama.

 

Kedua, mengutamakan prioritas. Seiring berjalannya waktu, kita memiliki banyak prioritas yang harus diutamakan.

Baca juga: Apa Arti No Counter Viral di TikTok? Kini Jadi Bahasa Gaul Hits Dipakai Anak Muda, Ini Maknanya

Jika dahulu memiliki banyak waktu untuk berkumpul dengan teman, maka kini terdapat banyak prioritas dan kesibukan seperti mengejar pendidikan, karier, atau keluarga.

Ketiga, membutuhkan waktu sendiri. Di tengah aktivitas dan kesibukan yang dilalui, terkadang orang dewasa memilih untuk meluangkan dan menikmati waktu sendiri dibandingkan harus berkumpul dengan teman beramai-ramai.

Keempat, menghindari lingkup pertemanan toxic. Hubungan pertemanan tidak hanya tentang saling membantu dan peduli antarsesama, tetapi juga terjadi konflik dan persaingan.

Terkadang individu sering tidak mengontrol dirinya dengan baik dan memiliki ego cukup tinggi ketika menghadapi konflik dengan teman. Dampaknya terbentuk hubungan pertemanan toxic yang tak baik bagi kesehatan mental.

Setelah dewasa, individu tidak memiliki banyak waktu untuk menghadapi pertemanan toxic dan memilih untuk menghindari lingkup pertemanan tersebut.

Membangun keterikatan Vs terisolasi sosial

Masa dewasa muda dimulai sejak usia 20-30 tahun. Pada tahap ini, individu memiliki peran dan tanggung jawab lebih besar.

Menurut tahap perkembangan psikososial Erikson, pada tahap ini individu mengembangkan intimacy Vs isolation.

Erikson percaya jika individu dapat mengembangkan keintiman dan menemukan cinta, maka akan terbentuk ikatan dan kualitas hubungan yang sehat dengan teman atau pasangan.

Namun, jika individu tidak dapat mengembangkan keintiman, maka ia akan terisolasi dan terbentuk sikap exclusivity. Ia tidak dapat menemukan pasangan, keinginan untuk hidup sendiri, dan tidak memiliki komitmen dalam suatu hubungan.

Oleh karena itu, individu harus tetap menjaga hubungan dengan teman terdekatnya walaupun lingkaran pertemanan tidak sebanyak dahulu.

Para peneliti menemukan setiap individu setidaknya memiliki lima orang teman dalam hidupnya, di antaranya terdapat pasangan dan teman dekat yang peduli sesama.

Dengan adanya kedekatan ini, individu dapat membentuk keterikatan intim, atau biasa dikenal dengan intimate relationship.

Ilustrasi squad pertemanan
Ilustrasi squad pertemanan (freepik.com)

Apa itu intimate relationship? Intimate relationship, yaitu hubungan pribadi yang dekat, akrab, dan biasanya penuh kasih sayang dan mengharuskan para pihak untuk memiliki pengetahuan yang mendetail atau pemahaman mendalam tentang kebiasaan satu sama lain.

Karakteristik ini yang lebih disukai dan dibutuhkan oleh para dewasa muda masa kini dalam mengembangkan keintiman, membentuk komitmen dan membantunya untuk menemukan cinta dari teman dekat dan pasangan.

Ciri-ciri suatu hubungan memiliki intimate relationship antara lain:

  • Saling percaya dan dapat menerima perbedaan satu sama lain
  • Dapat berbagi pikiran, pengalaman dan perasaan tanpa takut dihakimi
  • Selalu merasa aman dan nyaman ketika bersama
  • Saling menawarkan dukungan dan dorongan emosional meskipun sering terjadi perbedaan
  • Dapat mengekspresikan emosi dan perhatian.

Jika kamu menyadari sudah memiliki teman dekat dengan ciri-ciri tersebut, maka kamu berada di intimate relationship dan zona pertemanan yang sehat.

Namun jika belum merasakan hal tersebut, berikut ini tips yang dapat dilakukan untuk membangun intimate relationship:

  • Membangun ikatan emosional dengan saling memberikan dorongan emosional
  • Membangun ikatan fisik mencakup sentuhan akan kehangatan dan dekapan
  • Membangun ikatan intelektual dengan dapat mengutarakan pendapat atau ide pribadi tanpa takut dihakimi

Dengan membangun intimate relationship kepada teman terdekat, kamu akan menyadari hal tersebut yang kamu butuhkan saat masa dewasa ini.

Seperti kutipan yang berbunyi “Satu sahabat sejati lebih berharga daripada seribu teman yang mementingkan diri sendiri” (Wikiquote, 22 Juni 2022).

Nah, kini kamu sudah mengetahui berapapun jumlah teman yang kamu miliki saat ini atau sedikit teman yang bersamamu, yang terpenting adalah tetap menjaga hubungan tersebut menjadi hubungan positif, supportive, berkualitas, dan penuh kasih sayang.

*Velia Amanda, Mahasiswa S1 Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara Agustina, M.Psi., Psikolog, Dosen S1 Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

Artikel ini telah diolah dari Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Tags:
arti istilah viralIntimate RelationshipTikTok
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved