Breaking News:

Berita Viral

HEBOH Korban Ledakan Smelter PT ITSS Morowali, Jalan dengan Tubuh Gosong, Pilu Kini Dikabarkan Wafat

Ingat pria korban Ledakan Tungku Smelter di Morowali, Sulawesi Tengah, yang Viral di Media Sosial? kini dikabarkan meninggal dunia

TribunSulbar/HO
Irfan Bukhari di hari kejadian Viral karena videonya berjalan dengan pakaian hangus dengan wajah gosong berjalan kaki menuju truk untuk dievakuasi. 

TRIBUNTRENDS.COM - Heboh di media sosial potret seorang pria dengan kondisi gosong berjalan tegap.

Ternyata ia adalah korban selamat insiden ledakan tungku smelter PT ITSS di Morowali pada 

Tak sedikit orang yang menyebutnya mendapatkan mukjizat.

Namun takdir berkata lain, korban yang diketahui bernama Irfan Bukhari (26) kini dikabarkan meninggal dunia.

Baca juga: Tangis Histeris Istri dan Anak Peluk Jenazah Taufik, Korban Tewas Ledakan di Morowali: 5 Tahun Kerja

Ingat pria korban Ledakan Tungku Smelter di Morowali, Sulawesi Tengah, yang Viral di Media Sosial?

Sosok pria itu Viral lantaran berjalan kaki menuju truk dengan baju compang-camping dan wajah gosong.

Video pekerja selamat dari Ledakan Tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, beredar di Facebook.
Video pekerja selamat dari Ledakan Tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, beredar di Facebook. (TribunPalu/HO)

Tak hanya berjalan, pria itu bahkan sempat membantu evakuasi korban di lokasi kejadian.

Pria itu bernama Irfan Bukhari (26) warga Desa Miring, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar,

Irfan Bukhari di hari kejadian Viral karena videonya berjalan dengan pakaian hangus dengan wajah gosong berjalan kaki menuju truk untuk dievakuasi.

Hal itu membuat netizen mengaitkannya dengan keajaiban karena berhasil selamat dan tetap tegar berjalan tanpa alas kaki ke arah tim evakuasi.

Taranyar Irfan Bukhari dikabarnya meninggal dunia.

Jenazahnya telah tiba di kampung halaman.

Jenazah itu tiba pada pukul 08.25 Wita, pagi tadi diantar menggunakan ambulans.

Irfan Bukhari sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Morowali, atas luka bakar disekujur tubuhnya.

Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 16.45 Wita, Senin (25/12/2023) sore.

Dikutip dari Tribun-Sulbar.com, puluhan kerabat korban datang mengucapkan bela sungkawa.

Kedua orangtua korban dan dua saudaranya nampak tidak bisa menahan isak tangis.

Irfan Bukhari di hari kejadian Viral karena videonya berjalan dengan pakaian hangus dengan wajah gosong berjalan kaki menuju truk untuk dievakuasi.
Irfan Bukhari di hari kejadian Viral karena videonya berjalan dengan pakaian hangus dengan wajah gosong berjalan kaki menuju truk untuk dievakuasi. (TribunSulbar/HO)

Begitu pula dengan kerabat dekat korban semasa sekolah, dan para tetangga rumahnya.

Jenazah korban akan dikebumikan di tempat pemakaman umum, Dusun Silopo, Desa Mirring, Kecamatan Binuang.

Keluarga korban, Andi mengatakan, korban sudah satu tahun lebih merantau di Morowali.

"Sudah hampir satu tahun lebih, dia tiga orang bersaudara, dan anak pertama," ungkap Andi kepada wartawan.

Irfan sempat pulang beberapa bulan yang lalu lantaran sempat cuti.

Ia berada di kampung halamannya selama 10 hari, dan kembali ke Morowali setelah masa cutinya berakhir.

Andi menyebut sosok korban di kalangan masyarakat cukup sabar dan mudah berbaur.

"Mulai sekolah dasar sampai tamat sekolah menengah kejuruan, di sini terus di Binuang," ungkapnya.

Irfan menyelesaikan studi perguruan tingginya di kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Korban merupakan anak pertama dari pasangan Bukhari dengan Nawia.

Adik laki-lakinya sudah bergabung Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Parepare.

Sementara adik perempuannya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Irfan merupakan satu dari 13 pekerja yang tewas dalam insiden Ledakan Tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan PT IMIP Morowali.

Sebanyak 59 pekerja menjadi korban Ledakan Tungku Smelter itu.

Mereka dilarikan ke RSUD Morowali dan sebagian menjalani penanganan medis di Klinik IMIP.

Tangis Histeris Istri dan Anak Peluk Jenazah Taufik, Korban Tewas Ledakan di Morowali: 5 Tahun Kerja

Kedatangan jenazah korban ledakan tungku smelter nikel di Morowali membuat keluarga menangis histeris.

Taufik menjadi salah satu korban tewas dari ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsgingshan Stainless Steel.

Istri dan anak langsung memeluk jasad korban yang masih berada di kantung mayat.

Baca juga: Sulfikar Basir Korban Meninggal Ledakan Tungku Smelter PT ITSS Morowali, Baru 3 Bulan Bekerja

Isak tangis keluarga pecah saat jenazah Taufik, seorang korban ledakan tungku smelter nikel PT Indonesia Tshingshan Stainless Steel  (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah, tiba di rumah duka di Kelurahan Tampo, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (25/12/2023). 

Pekerja nekat melompat dari ketinggian untuk menyelamatkan diri dari ledakan tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/12/2023).
Pekerja nekat melompat dari ketinggian untuk menyelamatkan diri dari ledakan tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/12/2023). (handover)

Istri korban terlihat menangis histeris sambil memeluk jenazah Taufik yang masih berada dalam kantung mayat. 

“Dia sudah lima tahun kerja di sana di Morowali (PT ITSS),” kata ayah korban, La Wongka, kepada sejumlah media di rumah duka, Senin (25/12/2023). 

Keluarga korban sangat terpukul dengan tewas Taufik saat bekerja di PT ITSS Morowali karena almarhum merupakan tulang punggung keluarga. 

Istri almarhum dan kedua anaknya tak henti-hentinya berteriak menangis sambil memeluk jenazah ayah mereka. 

Di mata keluarga, Taufik merupakan orang berkepribadian baik dan sayang terhadap keluarga sehingga mereka sangat kehilangan korban. 

“Sudah, jangan menangis,” ujar seorang warga kepada kedua anak korban. 

Kedatangan jenazah Taufik dibawa langsung oleh perwakilan perusahaan PT ITSS ke rumah duka di Kabupaten Muna. 

Baca juga: Detik-detik Kebakaran Tungku Smelter PT ITSS, 3 Pekerja Gagal Selamatkan Diri, Dugaan Pemicu Ledakan

Jenazah seorang korban ledakan tungku PT Indonesia Tshingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah, Taufik, tiba di rumah duka di Kelurahan Tampo, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (25/12/2023).
Jenazah seorang korban ledakan tungku PT Indonesia Tshingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah, Taufik, tiba di rumah duka di Kelurahan Tampo, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (25/12/2023). (Dokumen Warga)

“Saya cuma mengantar saja sama tim, di Muna kita antar dua (korban),” ucap perwakilan PT ITSS, Bima. 

Ia mengatakan, penyebab kematian korban tidak diketahui secara pasti dan saat ini pihak kepolisian sedang menyelidiki peristiwa meledaknya tungku smelter di PT ITSS

“Pasti dapat asuransi (keluarga korban) semua ditanggung sama perusahaan,” ungkap Bima.

Artikel ini telah diolah dari Tribun-Sulbar.com

Tags:
Tungku SmelterPT ITSSMorowali
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved