Pilpres 2024
Blusukan ke Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Dimintai Uang oleh Ibu-ibu, Panggil Panwaslu: Boleh Enggak?
Reaksi Ganjar Pranowo dimintai uang oleh ibu-ibu saat blusukan ke Jawa Tengah, panggil Panwaslu.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Dalam masa kampanye, calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, blusukan ke sejumlah wilayah.
Kali ini Ganjar Pranowo mengunjungi beberapa wilayah di Jawa Tengah dalam rangka kampanye Pilpres 2024.
Magelang, Temanggung, dan Wonosobo menjadi wilayah yang dikunjungi oleh Ganjar Pranowo pada Minggu (18/12/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mengungkap hari itu merupakan kali pertama dirinya kembali menyapa masyarakat Jawa Tengah setelah tak lagi menjabat sebagai gubernur.
Ia mengaku rindu bertemu masyarakat Jawa Tengah.
Baca juga: Prabowo Anggap Wajar Ucapannya Ndasmu Etik, Kubu Anies Sebut Tak Pantas, Ganjar Singgung Karakter
"Setelah saya pensiun dari Gubernur Jawa Tengah, saya belum berkeliling lagi. Dan hari ini saya mulai berkeliling lagi ke Jawa Tengah. Untuk bertemu dengan banyak masyarakat, kangen. Kangen melihat Jawa Tengah," kata Ganjar saat menyambangi Pondok Pesantren Darussalam Timur, Gunungpring, Muntilan, Magelang, Minggu (17/12/2023).
Sebelum berkunjung ke pesantren, Ganjar sempat berbincang dengan para petani.
Awalnya ia menengok sawah-sawah milik petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang.
Ada kejadian menarik saat Ganjar tengah berbincang dengan para petani di desa tersebut.
Di sela-sela obrolannya terkait irigasi, Ganjar dihampiri seorang ibu-ibu yang meminta uang kepadanya.
Ibu-ibu berjilbab merah itu bertanya kepada Ganjar apakah akan berbagi rezeki dalam kunjungannya dalam masa kampanye itu.
"Enggak bagi-bagi tho, Pak?" kata ibu-ibu itu kepada Ganjar.
"Bagi opo?" tanya Ganjar.
"Bagi-bagi artha (uang)," jawab ibu-ibu itu.
Menanggapi hal itu, Ganjar kemudian memanggil seorang anggota panitia pengawas pemilu (Panwaslu) dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang mengikutinya berkunjung ke beberapa tempat dalam rangka kampanye tersebut ini.
Ganjar lantas meminta anggota Panwaslu itu menjelaskan kepada warga alasan mengapa tidak boleh berbagi uang pada masa kampanye.
"Sek tho, mana Panwasnya. Panwas, ini ada pertanyaan ‘Pak Ganjar bagi-bagi rezeki, bagi-bagi duit’ boleh enggak?" tanya Ganjar kepada Panwas.
Anggota Panwaslu itu lantas menjelaskan bahwa membagikan uang tidak diperbolehkan dalam masa kampanye. Sebab, berbagi harta merupakan salah satu bentuk politik uang (money politics).
Baca juga: 70 Balihonya di Banten Hilang, Ganjar Tak Risau, Mau Pasang Lebih Banyak: Banteng Tak Pernah Cengeng

"Mboten ya, itu money politics," jelas Panwas singkat.
Setelah melihat-lihat sawah, Ganjar juga menyempatkan diri berbincang dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum.
Ganjar pun mendengar keluhan para petani.
Petani bernama Mustaqin mengukapkan dirinya memang menyampaikan aspirasi terkiat kekeringan di desanya.
"Tadi ngomongin masalah perairan yang saat ini kondisinya tak ada air. Distribusi air itu ada kalau kita ambil dari gunung," kata Mustaqin kepada Tribunnews.com terkait perbincangannya dengan capres Ganjar.
Mustaqin menuturkan bahwa Ganjar Pranowo meminta terkait permasalahan tersebut untuk dikoordinasikan dengan pemerintah setempat.
"Pak Ganjar meminta untuk dilaporkan ke Kades atau Bupati di sini," jelasnya.
Sementara itu, Ganjar membenarkan bahwa tengah terjadi kekeringan di desa tersebut.
"Tadi kebetulan kami tadi berhenti di jalan, karena kami indikasinya kekurangan suplai air. Dan nampaknya masalah ada sumber dan distribusi," kata Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu melanjutkan ia meminta untuk dicarikan sumber suplai air untuk atasi kekeringan tersebut.
"Ternyata sumbernya ada dua sungai, sudah saya minta nomer teleponnya untuk dihubungi nanti dicek oleh teman saya. Kebetulan kita punya teman-teman yang sangat peduli terkait air untuk kebutuhan masyarakat, kita akan carikan solusinya," tegasnya.
Baca juga: TPN Klaim Jokowi Bantu Ganjar, Prabowo Mengaku Sudah Menyatu dengan Presiden: Lawan Jadikan Kawan

Minta Pendukung Jaga Suara Jawa Tengah
Ganjar Pranowo dalam kesempatan tersebut meminta para pendukungnya menjaga kandang partainya di Jawa Tengah agar tak ada 'pencuri' masuk.
Adapun hal itu disampaikan Ganjar saat berpidato pertemuan dengan TPD, TPC, Caleg dan Relawan se-Magelang di Desa Candirejo, Borobudur, Magelang, Minggu (17/12/2023) sore.
"Jaga rumah kita, agar orang lain jangan sampai masuk mencuri punya kita. Paham maksudnya? Jawa Tengah kandangnya (PDIP), maka kita jaga sekuat-kuatnya," kata Ganjar.
Ia menegaskan bahwa Pilpres 2024 tinggal dua bulan lagi.
Ia meminta agar Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk dijaga.
"Jaga TPS, dan Jawa Tengah akan menjadi lumbungnya Ganjar-Mahfud yang paling tinggi," sambungnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menegaskan bahwa hal itu sudah terbukti dalam dua pilpres sebelumnya.
Ia menyebut Jawa Tengah menyumbang suara tertinggi untuk PDIP.
"Kita sudah tunjukan berkali-kali, dua pilpres sebelumnya Jawa Tengah menyumbang suara tertinggi," jelasnya.
Ganjar melanjutkan kala itu dirinya ikut bersama pendukung partainya. Atas hal itu ia tak akan pernah lupa akan bau keringat yang telah tertumpah.
"Capek dan lelah yang kita rasakan, rasa ngantuk yang terlihat dari muka. Saya tidak akan pernah lupa, dan saya juga tidak akan melupakan jerih payah semua yang kita lakukan ini," tegasnya.
Baca juga: Kronologi 70 Baliho Ganjar-Mahfud di Banten Hilang, TPN Lapor Bawaslu: Siapa yang Bisa Melakukan?

Banteng Jangan Cengeng
Ganjar Pranowo pun menegaskan bahwa partainya tidak pernah cengeng.
Kata Ganjar jika baliho dirinya dan Mahfud MD dicopot 100, pihaknya pasang lebih banyak lagi hingga 1.000.
Diketahui, baliho Ganjar-Mahfud yang hilang tercatat ada 70 baliho atau spanduk di wilayah Banten.
"Banteng itu tidak pernah cengeng. Banteng itu selalu semangat, banteng itu teguh, lurus," kata Ganjar.
Ganjar menegaskan jika pihaknya benar tidak ada siapapun yang menghalangi.
"Tabrak (Jika ada yang menghalangi)," kata Ganjar yang kemudian disambut tepuk tangan pendukungnya.
Kemudian dikatakan Ganjar tak perlu risau jika baliho dirinya dan Mahfud MD dicopot.
"Kita tak perlu risau, Baliho dicopot tiga kita pasang 100. Dicopot 100 kita pasang 1.000," tegasnya.
Kata Ganjar dirinya senang pendukungnya menyampaikan jangan pasang di pinggir jalan. Melainkan pasang di rumah.
"Ini adalah kekuatan rakyat yang bisa kita dorong, kekuatan agar kemudian kita selalu hadir bersama rakyat," tandasnya.
(Tribunnews.com)
Diolah dari artikel di Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
5 Sikap PDIP Usai MK Tolak Gugatan Pilpres 2024, Lanjut Gugat ke PTUN: Berjuang Menjaga Konstitusi |
![]() |
---|
MK Tolak Gugatan Pilpres 2024, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Menerima? Begini Tanggapan Prabowo |
![]() |
---|
'Harus Sportif', Gugatannya Ditolak MK, Mahfud MD Beri Selamat ke Prabowo-Gibran: Selamat Bertugas |
![]() |
---|
Profil 3 Hakim Dissenting Opinion saat MK Tolak Gugatan Pilpres, Nilai Dalil Anies Berdasar Hukum |
![]() |
---|
Tok! MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024 Anies-Cak Imin, Semua Dalil Disebut Tak Beralasan Hukum |
![]() |
---|