Berita Viral
BONGKAR Dugaan Pelecehan, Pengajar di Ponpes Serpong Malah Dipecat, 'Saya Lapor ke Kemenag'
Dugaan pelecehan terhadap satriwati yang dilakukan oleh pimpinan sebuah pondok pesantren di Serpong, Tangerang Selatan, terbongkar.
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang pengajar di salah satu pondok pesantren di Serpong dipecat.
Pemberhentian kerja tersebut dilakukan karena pengajar itu melaporkan dugaan pelecehan yang dilakukan seorang kepala ponpes.
Kini pelaku masih beraktivitas seperti biasa di ponpes tersebut.
Baca juga: Pamit Pesantren, Nasib Hilmi Santri Ponpes di Kuningan Tragis, Tewas Dianiaya, 18 Santri Diamankan
Dugaan pelecehan terhadap satriwati yang dilakukan oleh pimpinan sebuah pondok pesantren di Serpong, Tangerang Selatan, terbongkar.
Seorang pengajar berinisial A mengungkapkan, HS, seorang kepala pondok pesantren (ponpes) sekaligus pengajar di sana diduga telah mencabuli 13 santriwatinya.

Perbuatan tak pantas ini pertama kali diketahui saat A melihat gelagat tak wajar antara salah satu santriwatinya terhadap pelaku.
A berniat mengingatkan santriwatinya untuk tidak besentuhan fisi dengan lelaki, sekali pun itu itu gurunya. Namun, ia justru mendapati fakta ternyata ada 13 santriwati dilecehkan.
Kepada A, ada 13 santriwati yang mengaku bahwa ada sentuhan fisik lebih dari sekadar cium tangan. Peristiwa itu berlangsung sejak Desember 2022.
"Akhirnya saya tanyakan lagi 'Kamu diapain aja?' (Belasan santriwati) ada dipegang-pegang payudara, paha, dan mengelus muka," kata A, Jumat (15/12/2023).
Tak hanya santriwati, seorang guru perempuan di ponpes yang sama ternyata juga mengalami perlakuan serupa pada Desember tahun lalu.
Dipecat
Mendengar pengakuan itu, A lantas mengonfirmasikan kepada guru lain lalu mereka bersepakat untuk mengadukan kasus dugaan pelecehan ke pimpinan ponpes.
Aduan itu disertai bukti video pengakuan para santriwati yang diduga dilecehkan oleh HS.
"Cuma dari ekspresi wajah pimpinan pesantren dan istrinya biasa aja karena apa yang saya sampaikan ternyata mereka sudah pernah dengar dari sebelumnya," ucap A.
Karena laporan kasus itu tak ditangani pimpinan ponpes, A kemudian melaporkan kasus dugaan pelecehan ke orangtua korban.
Para orangtua juga membuat laporan ke Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan dan P2TP2A Tangerang Selatan.
Bukannya didukung, A justru diberhentikan oleh pihak yayasan usai membongkar dugaan pelecehan 13 santriwati.

A diberhentikan karena telah melaporkan kasus dugaan pelecehan oleh kepala pondok pesantren sekaligus pengajar berinisial HS ke Kementerian Agama Tangerang Selatan.
"Iya, karena pengurus bilangnya dikeluarkan dari sana (pondok pesantren) karena saya ngelaporin ke Kemenag. Jadi, mereka mengeluarkan saya," ucap A.
Pelaku masih berkeliaran
Nasib berbeda justru tak terjadi terhadap pelaku. HS masih diberikan kepercayaan untuk mengurus pondok pesantren.
Pelaku juga tak diberikan sanksi atas laporan dugaan pelecehan yang menjeratnya.
"Iya, terduganya di situ tetap dia (HS) ngajar aktivitas biasa karena dia dipercaya," ucap A.
Menurut A, pelaku merupakan bagian dari pengurus pondok pesantren. Selain kepala sekolah, kata A, dia juga bendahara pondok pesantren itu.
Kompas.com telah berupaya mengonfirmasi soal kasus pelecehan seksual tersebut ke Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang, Ipda Galih Dwi Nuryanto dan Humas Polres Tangerang Selatan, Iptu Wendi.
Namun, mereka belum memberikan keterangannya.
KEJAM Senior Tega Aniaya Santri di Jambi, Ortu Korban Ogah Damai, Ponpes: Cerita yang Bagus Saja
Seorang santri di Jambi tak berdaya setelah dianiaya dua seniornya.
Orangtua korban mengaku tak mau berdamai dengan pihak manapun.
Respon dari pondok pesantren jadi sorotan.
Baca juga: CUMA Gegara Ayam Goreng, Suami Tega Aniaya Istri di Kalsel, Korban Diinjak, Tubuh dan Kepala Lebam
Akhirnya terungkap sosok senior kejam yang tega menyiksa santri di Jambi.
APD (12) merupakan santri di Pondok Pesantren Tawakal Tri Sukses Kota Jambi.
Ia merupakan warga Sungai Bahara, Kabupaten Muaro Jambi.
Video APD terbaring dipelukan ayah ibunya viral di media sosial.
Rikarno Diwi, sang ayah, menerangkan anaknya duduk di kelas 7.
"Pelaku sudah lulus SMA," terang Rikarno dikutip dari Tribun Jambi.

Meski sudah lulus, senior kejam ini mengabdi di Pondok Pesantren Tawakal Tri Sukses Kota Jambi.
Senior kejam tersebut adalah Rosan dan Firman.
Mereka berdua tega menyiksa APD hingga tak berdaya.
"Mulut anak saya ditutup, tangannya dipegang, kaki pelaku nendang kemaluan anak saya," jelas Rikarno.
Akibat kekejaman dua orang ini, santri di Jambi mengalami luka lebam.
Ia bahkan tak tidak bisa buang air besar selama tiga hari.
"Sudah membaik," terang Rikarno Diwi.
Menurutnya, APD sebenarnya sudah pernah mengalami hal serupa oleh pelaku berbeda.
Kejadian terjadi bulan September lalu.
Namun kata Rikarno Diwi melarang santri menceritakan pada orang tua di rumah.
"Pihak pondok berpesan kepada murid bahwa menceritakan ke orang tua yang bagus-bagus saja, yang jelek tidak usah," kata Rikarno Diwi.
Ia pun menegaskan tak mau menempuh jalan damai, baik dengan pelaku mampun pihak pondok pesantre.

"Saya tak mau damai dengan pihak mana pun," katanya.
Rikarno bahkan sudah membuat laporan di Polda Jambi.
Laporan tersebut, teruang dalam laporan polisi nomor STPL /343/XI /2023/ SPKT/ Polda Jambi tanggal 30 November 2023.
"Proses hukum akan tetap berlanjut agar ada efek jera," katanya.
Sementara pihak Pondok Pesantren Tawakal Tri Sukses Kota Jambi justru melindungi pelaku.
Pengawas Yayasan Tri Sukses Jambi, Hasan justru mengatakan dua belah pihak sudah menempuh jalur damai.
"Sudah damai, gak ada permasalahan. Sampai sekarang sudah kami amankan," kata Hasan pada Tribun Jambi.
Kata Hasan, pihak pesantren sudah melakukan mediasi antara santri dengan senior.
"Pelaku dan korban sudah damai," kata Hasan.
Diolah dari artikel Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Kronologi Remaja Dapat Richard Mille Ahmad Sahroni Rp11 M, Ibu Bingung Anak Pulang Bawa Barang Mewah |
![]() |
---|
Sosok Remaja yang Jarah Jam Rp 11 Miliar Ahmad Syahroni, Ternyata Masih Tetangga, Ortu Syok |
![]() |
---|
Sakit Hati Ditinggal Suami, Wanita di Lubuklinggau Bakar Rumahnya yang Ternyata Sudah Dibeli Orang |
![]() |
---|
Viral Sosok Siswa Pamerkan Porsi Semangka 'Setipis Tisu' di MBG, Langsung Banjir Komentar |
![]() |
---|
Dari Antar Pesanan ke Maut: Kronologi Ojol Terlindas Rantis, Roda Besi Brimob Hentikan Napas Affan |
![]() |
---|