Breaking News:

Berita Viral

Nasib Petinju Dunia, Cacat Mental usai Belakang Kepala Dipukul, Begini Kondisinya setelah 8 Tahun

Nasib seorang petinju profesional yang tak terkalahkan, menderita cacat mental setelah mendapatkan pukulan keras di belakang kepala

sanook
Nasib seorang petinju profesional yang tak terkalahkan, menderita cacat mental setelah mendapatkan pukulan keras di belakang kepala 

TRIBUNTRENDS.COM - Nasib seorang petinju profesional yang tak terkalahkan.

Kariernya kini redup karena cedera parah yang dideritanya.

Petinju ini mendapatkan pukulan keras di belakang kepalanya.

Akibat dari hantaman keras itu, ia mengalami luka parah di kepala.

Ternyata hal itu berakibat fatal dan mengganggu mentalnya.

Pasalnya setelah dipaksa kalah KO petinju ini koma selama 18 bulan.

Baca juga: Farhat Petinju 15 Tahun yang Meninggal Setelah Tanding Ternyata Putra Polisi, Ayah Berpangkat Bripda

Nasib seorang petinju profesional yang tak terkalahkan, menderita cacat mental setelah mendapatkan pukulan keras di belakang kepala
Nasib seorang petinju profesional yang tak terkalahkan, menderita cacat mental setelah mendapatkan pukulan keras di belakang kepala (sanook)

Dikutip dari Sanook, Jumat (8/12/2023), delapan tahun berlalu sejak dimulainya kisah sedih "Prichard Colon" pada 17 Oktober 2015, mantan petinju bintang baru yang tak terkalahkan.

Masa depan begitu jauh sehingga ia dikenal sebagai calon juara dunia saat itu.

Mari kita lihat kembali masa lalunya dan perbarui masa kini.

Colon lahir pada tanggal 19 September 1992.

Ia adalah mantan petinju profesional asal Puerto Riko.

Colon menjadi juara dunia kehormatan WBC dan peraih medali Pan American Youth Gold 2010, 64 kg Rekor amatir Colon sungguh menakjubkan.

Dengan 170 kemenangan dan hanya 15 kekalahan, pada tahun 2013 ia menjalani pertarungan profesional pertamanya dan segera mendapatkan kembali performa terbaiknya.

Begitu ia mampu melumpuhkan lawannya di ronde pertama, Colon mencatatkan 16 pertarungan tak terkalahkan sejak saat itu.

Namun pada pertarungan ke-17 dengan Terrell Williams, petinju Amerika.

Nasib seorang petinju profesional yang tak terkalahkan, menderita cacat mental setelah mendapatkan pukulan keras di belakang kepala
Nasib seorang petinju profesional yang tak terkalahkan, menderita cacat mental setelah mendapatkan pukulan keras di belakang kepala (sanook)

Keduanya saling melemparkan tinju berharap mendapatkan KO.

Berkumpul bersama para penggemar tinju di tepi ring Namun di awal ronde ke-9, Colon mendapat pukulan balik keras dari Williams di bagian belakang leher.

Menurut aturan tinju internasional, dilarang memukul lawan dalam keadaan membelakangi.

Akibat pukulan tersebut, saat kembali ke sudut ring, Colon tidak berdaya dan mengalami sakit kepala parah.

Penglihatan ganda dan muntah, tidak dapat melanjutkan pukulan Sebelum dibawa ke rumah sakit dan harus koma selama 18 bulan karena pendarahan otak.

Bahkan setelah menjalani operasi, kerusakan yang terjadi pada otak tidak dapat diperbaiki.

Menyebabkan dia menjadi pasien cacat yang terbaring di tempat tidur.

Ia sudah tidak bisa bergerak, berbicara atau tersenyum seperti dulu.

Namun keluarga Colon tidak putus asa.

Baca juga: SOSOK Farhat Mika, Atlet Tinju Muda Meninggal setelah Tanding, Sempat Dilarang Ortu Jadi Petinju

Mereka membantu memberikan perawatan dan terapi di pusat rehabilitasi sehingga menyebabkan Colon terus mengalami kemajuan.

Nasib seorang petinju profesional yang tak terkalahkan, menderita cacat mental setelah mendapatkan pukulan keras di belakang kepala
Nasib seorang petinju profesional yang tak terkalahkan, menderita cacat mental setelah mendapatkan pukulan keras di belakang kepala (sanook)

Pada tahun 2023, Colon mengalami kemajuan.

Kondisi saat ini dapat berkomunikasi melalui kedipan mata dan gerakkan tangan.

Memberikan semangat kepada keluarganya dan orang-orang di seluruh dunia yang ingin menyemangatinya kembali.

SOSOK Farhat Mika, Atlet Tinju Muda Meninggal setelah Tanding, Sempat Dilarang Ortu Jadi Petinju

MASIH muda dan berprestasi, sosok Farhat Mika atlet tinju muda meninggal dunia setelah bertanding.

Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan orang terdekat.

Siapakah sosok Farhat Mika atlet tinju muda yang meninggal dunia setelah bertanding?

Berikut sosok Farhat Mika Rahel Riyanto, atlet tinju muda yang meninggal dunia setelah bertanding di ajang Porprov Jatim ke-VIII.

Farhat menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (12/9/2023) sekira pukul 05.00 WIB.

Farhat sebelumnya sempat bertanding tinju di babak perempat final kelas 46 kilogram.

Kini, kepergian Farhat menyisakan duka mendalam untuk orang-orang terdekatnya.

Baca juga: SOSOK Indrawansyah, Pria Bulukumba Pakai Tangan Palsu dari Botol Bekas untuk Kerja, Nafkahi 4 Anak

(Kiri) Ucapan duka atas kepergian atelt tinju muda asal Bondowoso (Kanan) Tangkap layar video Farhat Mika saat bertanding. Berikut sosok Farhat Mika Rahel Riyanto, atlet tinju muda yang meninggal dunia setelah bertanding. Siswa yang berprestasi hingga anak polisi.
(Kiri) Ucapan duka atas kepergian atelt tinju muda asal Bondowoso (Kanan) Tangkap layar video Farhat Mika saat bertanding. Berikut sosok Farhat Mika Rahel Riyanto, atlet tinju muda yang meninggal dunia setelah bertanding. Siswa yang berprestasi hingga anak polisi. (Kolase Tribunnews.com)

Sosok Farhat

Dirangkum dari TribunJatim-Timur.com, Farhat merupakan altet tinju muda yang masih berusia 15 tahun.

Ia tercatat sebagai siswa kelas X di SMAN 1 Tenggaran, Kabupaten Bondowoso.

Farhat lahir dari pasangan suami istri Supriyanto dan Fitria Ekasari.

Ayah Farhat adalah anggota kepolisian yang bertugas di Polsek Klabang, Polres Bondowoso.

Farhat sendiri merupakan siswa berprestasi.

Ia berulang kali meraih kejuaraan di sejumlah ajang tinju.

Sebut saja, seperti juara satu ini kejuaran tinju Dandim Cup 0820 di Probolinggo Tahun 2023.

Lalu ada juga juara 1 Kejuaraan Tinju Piala Bupati Ngawi 2023.

Prestasi-prestasi tersebut mengantarkan Farhat menjadi wakil maju ke Porprov Jatim VIII di Jombang.

Farhat berhasil masuk babak perempat final sebelum masuk rumah sakit dan meninggal dunia.

Baca juga: Sosok Ratu Kecantikan Dinobatkan di Umur 18, Kini Usia Sudah 76 Tahun Tapi Wajahnya Tak Jauh Beda

Orang tua Farhat, petinju muda yang meninggal saat bertanding di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim di Jombang, Senin (11/9/2023).
Orang tua Farhat, petinju muda yang meninggal saat bertanding di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim di Jombang, Senin (11/9/2023). (TribunJatim.com/Imam Nahwawi)

Sempat dilarang tinju

Supriyanto menceritakan awal mula putranya terjun di dunia tinju.

Semua berawal saat Farhat masih duduk di bangku SMP.

Ketika itu, Farhat sudah aktif berolahraga seperti basket.

Bahkan, ia membuat konten lalu mengunggahnya di YouTube miliknya.

Memasuki SMA, barulah Farhat mengutarakan keinginannya untuk jadi atlet tinju karena ajakan dari temannya.

"Sebenarnya saya menolak (ketika itu)," katanya Supriyanto, dikutip dari TribunJatim-Timur.com.

Supriyanto melanjutkan ceritanya, Farhat terus berusaha menyakinkan orang tuanya.

Ia berjuang keras hingga akhirnya Supriyanto mendukung Farhat jadi altet tinju.

Anaknya bersikeras dan menunjukan beberapa kali berhasil juara. Lalu merayu orang tua, akhirnya yakin saya," lanjut Supriyanto.

Sementara itu, Fitria Ekasari membeberkan pesan terakhir yang dikirimkan sang anak sebelum meninggal.

Fitria sempat berkomunikasi lewat aplikasi berbagi pesan WhatsApp.

Farhat mengungkapkan rasa sayangnya kepada Fitria ketika itu.

"Terakhir dia buat status Whatsapp, dengan katanya suatu saat saat akan bahagiakan mama."

"Saya jawab iya nak mama sudah bangga. Kemudian di jawab iya ma, I Love You ma," kata Fitria mengulang percakapan dengan anaknya.

Fitria tidak menyangka akan kehilangan anak pertamanya begitu cepat.

Meskupun demikian, ia tetap berusaha tegar menghadapi kenyataan pahit tersebut.

"Apapun itu, harus tetap diterima dengan ikhlas. Walaupun itu adalah hal yang tidak mudah untuk dilakukan," tegasnya.

Kronologi meninggalnya Farhat

Pertandingan Cabor tinju Porprov Jatim ke-VIII di Auditorium Universitas Darul Ulum, Kabupaten Jombang.
Pertandingan Cabor tinju Porprov Jatim ke-VIII di Auditorium Universitas Darul Ulum, Kabupaten Jombang. (surya.co.id/mohammad romadoni)

Detik-detik meninggalnya Farhat bermula saat dirinya bertanding melawan perwakilan petinju dari Kabupaten Blitar, I Putu Nandi Keswara pada Senin (11/9/2023) sekitar Pukul 15.00 WIB.

Dirangkum dari TribunJatim-Timur.com, ronde pertama hingga dua pertandingan berjalan normal. Bahkan, Farhat mendominasi lawannya.

Memasuki akhir ronde tiga Nandi mulai memberikan perlawanan.

Pukulannya masuk mengenai tubuh Farhat. Hal itu membuat Farhat sempoyongan dan memaksa pertandingan dihentikan.

Sikat cerita, Farhat dibawa tim medis ke RSUD Jombang untuk mendapatkan perwatan.

Kondisi Farhat semakin menurun dan sempat jatuh koma.

Hasil CT Scan menunjukkan ada pendarahan di bagian kepala Farhat.

Tim dokter menyatakan Farhat Selasa (12/9/2023) sekira pukul 05.00 WIB.

Kini, Farhat telah dikebumikan di pemakaman Umum Kelurahan Kota Kulon Kecamatan/Kabupaten Bondowoso.

(Tribuntrends.com/Nafis, Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Sebagian diolah dari artikel Tribunnews.com.

Tags:
berita viral hari inipetinjuPrichard Colon
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved