Breaking News:

Cerita Muhammad Ridho Selamat dari Erupsi Gunung Marapi, Ngesot ke Semak-semak: Kepala Kena Batu

Perjuangan Muhammad Ridho selamatkan diri dari Erupsi Gunung Marapi, kepala kena batu, kaki berdarah, ngesot.

Editor: ninda iswara
Kolase TribunTrends
Perjuangan Muhammad Ridho selamatkan diri dari Erupsi Gunung Marapi, kepala kena batu, kaki berdarah, ngesot. 

Sementara kondisi teman-temannya yang lain, dikatakan sudah banyak yang tergeletak tak berdaya meminta pertolongan.

Bahkan sebagian pun ada yang terluka parah hingga patah tulang akibat dentuman letusan Gunung tersebut.

"Udah kondisi terang, kayak teman-teman yang ada udah pada terbaring, ada yang minta tolong, kakinya patah gitu, selain dari kampus juga banyak yang tidak dikenalin," ujar Ridho.

Muhammad Ridho ceritakan perjuangannya selamatkan diri dari erupsi Gunung Marapi
Muhammad Ridho ceritakan perjuangannya selamatkan diri dari erupsi Gunung Marapi

Dengan kondisi lemah, Ridho dan pendaki lain berusaha turun dan terus menghubungi pihak keluarga.

"Kami turun sama rombongan yang lain sama-sama turun itu, masih bisa menghubungi pihak keluarga, pas coba hubungi cuma lihat hp udah hancur kena batu, jadi gak ada," ungkapnya.

Ridho mengaku ia dan para pendaki sampai harus saling gendong dan ngesot berjalan di tengah semak.

"Terpaksa ngangkat jatuh terus, ngesot-ngesot golekan badan ke semak-semak tuh, kalau ada lumut, pegang ginian biar dinginm mungkin lupa sama temen posisinya di puncak," katanya.

Lebih lanjut, menurut kesaksian Ridho, ia sempat merasakan adanya tanda-tanda sebelum erupsi.

"Pas kami naik itu sejam sebelum ke puncak, ada bunyi mendesis gitu dalam kawah juga ada asap keluar tebal, cuma kata kawan kan, kawan udah biasa mendaki jadi dia bilang biasa aja gitu," ungkap Ridho.

Hingga akhirnya, mereka tiba di Pondok erupsi dan dijemput warga setempat.

Diketahui kini, kondisi kaki kiri Muhammad Ridho tidak bisa digerakkan karena luka bakar dan harus dipasang spalk.

Baca juga: KISAH Fadli Korban Erupsi Gunung Marapi, Jarinya Patah Tangkis Hujan Batu, Susah Payah Cari Sinyal

Kini korban yang dinyatakan tewas dalam kejadian itu berjumlah 23 orang.

Diketahui sebelumnya, Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.

Erupsi Marapi ini melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
Gunung Marapierupsipendaki
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved