Breaking News:

Sudah Dibebaskan Hamas, Warga Israel Malah Ketakutan Bakal Dibunuh Tentara Zinonis 'Kami Khawatir'

Sebuah pengakuan jujur dari sandera warga Israel yang telah dibebaskan Hamas, mereka lebih khawatir tentara Israel sendiri yang akan membunuh mereka.

Alex MITA / KANTOR MEDIA HAMAS / AFP
Seorang anggota Brigade Al-Qassam membantu seorang sandera keluar dari mobil sebelum menyerahkannya kepada pejabat dari Komite Internasional Palang Merah di Gaza pada 24 November 2023. 

Hal ini senada dengan pengakuan para sandera lain yang dibebaskan, yang mengatakan bahwa mereka dipindahkan oleh para penculiknya.

Kabar Gembira dari Israel dan Hamas Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata Selama Dua Hari
Kabar Gembira dari Israel dan Hamas Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata Selama Dua Hari (Dok. Kompas TV)

Warga negara ganda Israel-Rusia Ron Krivoli dilaporkan memberi tahu bibinya bahwa dia melarikan diri dari sebuah gedung yang dihancurkan oleh pemboman yang dilakukan oleh militer Israel.

Baca juga: PILU Jurnalis Palestina Yara Eid, 60 Anggota Keluarga Tewas, Jalani Terapi Akibat Serangan Israel

Krivoli menghabiskan empat hari bersembunyi dan mencoba mencapai perbatasan sebelum dia ditangkap oleh warga Palestina yang “mengembalikannya ke tangan teroris,” kata bibi Yelena Magid kepada radio Israel.

Pekan lalu, Krivoli dibebaskan oleh Hamas sebagai isyarat niat baik terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, yang pemerintahannya merupakan satu-satunya kekuatan besar di dunia yang mendukung Hamas dalam konflik yang sedang berlangsung.

Israel mulai menyerang Gaza setelah Hamas melancarkan serangkaian serangan mendadak pada 7 Oktober.

Israel mengatakan sekitar 140 sandera masih disandera Hamas.

Pada hari Selasa, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan jumlah korban jiwa warga Palestina telah mencapai 16.000, menurut Times of Israel.

Korban berjumlah 16.248 orang dilaporkan mencakup lebih dari 7.000 anak-anak dan hampir 5.000 laki-laki, dengan 7.000 jenazah lainnya diyakini terkubur di bawah reruntuhan.

'Tak Punya Pilihan Lain' Ucapan Mantan Intelijen Israel Jadi Sorotan, Akui Sulit Kalahkan Hamas

Pengakuan mantan kepala Divisi Intelijen Militer Israel, Tamir Hayman soal Hamas baru-baru ini jadi sorotan.

Pada Selasa (5/12/2023), Tamir Hayman mengakui tak mudah untuk mengalahkan Hamas.

Dalam analisis yang dipublikasikan Channel 12 Israel, Tamir Hayman mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh tentara Israel di Jalur Gaza utara.

“Kita harus mengulur waktu karena kita tidak punya pilihan lain,” ungkapnya, mengutip Anadolu Agency.

Selain itu dirinya juga mengatakan pencegahan serta keamanan Militer Israel di Timur Tengah akan menjamin kemenangan besar bagi Israel.

Baca juga: Buntut Serangan Hizbullah, Israel Balas Serang Balik, Netanyahu Ancam Akan Hancurkan Lebanon

Tentara Israel mengambil posisi selama penggerebekan di kamp pengungsi Palestina Balata, sebelah timur Nablus di Tepi Barat yang diduduki pada 19 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Tentara Israel mengambil posisi selama penggerebekan di kamp pengungsi Palestina Balata, sebelah timur Nablus di Tepi Barat yang diduduki pada 19 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (Jaafar ASHTIYEH / AFP)

Namun, lanjut Hayman, kesimpulannya saat ini Israel masih jauh dari kemenangan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
HamasPalestinaIsrael
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved