Breaking News:

Berita Viral

Kesaksian Pendaki Sempat Videokan Kondisi Gunung Marapi Sehari Sebelum Erupsi, Kawah Sesekali Ngebul

Seorang pendaki pemilik akun TikTok bernama @muhammadiqbbaall sempat merekam aktivitas kawah Gunung Marapi

Editor: Galuh Palupi
TikTok @muhammadiqbbaall
Kesaksian pendaki yang sempar merekam kondisi kawah Marapi sehari sebelum erupsi 

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang pendaki pemilik akun TikTok bernama @muhammadiqbbaall sempat merekam aktivitas kawah Gunung Marapi sehari sebelum terjadi erupsi pada Minggu (3/12/2023).

Iqbal merupakan pendaki dari Mapala Universitas Riau.

Ia mendaki Gunung Marapi, Kabupaten Agam, Sumatera Barat dan berhasil sampai di puncak pada Sabtu pagi 92/12/2023).

Pria tersebut memperlihatkan momen sampai di Tugu Abel hendak mendaki ke puncak Merpati.

Namun, sejumlah pendaki lain dikatakan turun batal muncak lantaran kondisi penuh kabut sekira pukul 6.30 pagi.

Kesaksian pendaki yang sempar merekam kondisi kawah Marapi sehari sebelum erupsi
Kesaksian pendaki yang sempar merekam kondisi kawah Marapi sehari sebelum erupsi (TikTok @muhammadiqbbaall)

Hingga pada pukul 7.30 pagi, ia bersama pendaki lain sampai di puncak Merpati.

Baca juga: CERITA Warga Temukan 11 Jasad Korban Erupsi Marapi, Kondisi Memilukan, Tandai TKP Pakai Kain & Bunga

"Sampai di top Marapai kondisi kawah sesekali ngebul," kata Iqbal dalam unggahannya.

Tampak kondisi kawah Gunung Marapi sesekali mengeluarkan asap tebal menutupi puncak gunung.

Video kondisi puncak Gunung Marapi begitu jelas terekam.

Bukaan kawah terlihat cukup lebar.

"Jam 9.30 kondisi kawah sebelum erupsi," tulisnya.

 

Faktanya, setelah erupsi Marapi pada Minggu (3/12) siang, diketahui banyak pendaki yang melewati batas jarak berbahaya tersebut.

Dengan status tersebut, aktivitas pendakian seharusnya tidak diperbolehkan hingga radius 3 kilometer dari kawah.

Pada keterangan unggahannya, pendaki tersebut menyampaikan ia dan rekanya dari Pekanbaru selamat dari erupsi.

Sementara, 10 orang mapala Unri dan empat kelompok lainnya terjebak saat erupsi.

"Tanggal 2 Desember summit puncak Marapi sebelum terjadi erupsi. alhamdulillah 2 kelompok yang sama2 dari pekanbaru kami
semua selamat. walaupun teman2 dari mapala unri (10) dan 4 orang kelompok saya sempat terjebak di pos 4 saat terjadi erupsi pukul 2." tulis dalam keterangannya.

Baca juga: KONDISI Pilu Zhafirah, Korban Erupsi Gunung Marapi, Luka Bakar di Wajah, Tangan Patah: Gak Kuat Lagi

Tak sedikit yang mempertanyakan peringatan sebelum mendaki saat gunung berstatus aktif.

"Izin nanya bg emng di marapi gak ada batas jam buat di puncak ya? Soalnya biasanya kalau gunung aktif itu di batasi sampe jam 10 aja di puncak!" tulis Ttkok.

"Marapi kn emang gadibolehin dekat kawah dari Januari lalu. tau gak kenapa? Karna batu yang kita pijak kalo jatuh kebawah itu bikin lava aktif." kata Silvia Mo.

"apa tidak ada alat pendeteksi itu sama pemprov Sumbar kita sangat menyesalkan ini terjadi. klu alat bakerja bisa diberitahukan ada bahaya gitu." kata Bang Budhy.

"Kok berani banget sih kak berdiri dipinggiran kawah begitu. ga takut kecebur apa" kata netizen.

Kondisi kawah Marapi sebelum erupsi
Kondisi kawah Marapi sebelum erupsi (TikTok @muhammadiqbbaall)

Diketahui sebelumnya, Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.

Erupsi Marapi ini melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.

Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).

Baca juga: POSTINGAN Terakhir Novi Sebelum Tewas Kena Erupsi Marapi, Jenazah sang Anak Ditemukan Lebih Dulu

23 Pendaki Tewas Termasuk Anggota Polri, 52 Selamat

Korban tewas maupun luka-luka akibat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat bertambah, sejak kejadian pada Minggu (3/12/2023).

Bahkan hingga saat ini tim penyelamat masih berupaya untuk mencari para pendaki yang masih terjebak.

Kepala Kantor SAR Kelas A Kota Padang, Abdul Malik, sebanyak 6 pendaki yang terjebak erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat berhasil dievakuasi.

Sementara 8 orang pendaki lagi yang masih dalam tahap evakuasi dan 12 orang lainnya masih belum ditemukan.

Di sisi lain upaya penyelamatan masih terdapat kendala dari aktivitas erupsi Gunung Marapi.

Lantas berikut update korban erupsi Marapi lainnya:

23 Tewas

Gunung Marapi yang berada di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi dan menyemburkan abu vulkanik, Sabtu (7/1/2023) pagi. Laporan PVMBG menyebutkan erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat terjadi pukul 06.11 WIB.
Gunung Marapi yang berada di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi dan menyemburkan abu vulkanik, Sabtu (7/1/2023) pagi. Laporan PVMBG menyebutkan erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat terjadi pukul 06.11 WIB. (Dokumentasi PVMBG)

Polda Sumbar sebut total 23 orang korban erupsi Gunung Marapi meninggal dunia di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), melansir TribunPadang.com.

"Dari sebanyak 23 orang ini, sudah berhasil dievakuasi sebanyak 20 orang," kata Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, Selasa (5/12/2023).

Baca juga: SOSOK Zhafirah, Korban Erupsi Gunung Marapi yang Viral, Atlet Silat, Baru Pertama Kali Mendaki

Sedangkan 3 korban lainnya masih berada di lokasi Gunung Marapi.

52 Selamat

Irjen Pol Suharyono, mengatakan bahwa total korban terdampak akibat erupsi Gunung Marapi ini terdata sebanyak 75 orang.

Mengutip TribunPadang.com, dari 75 orang tersebut, 52 orang di antaranya berhasil selamat.

Polisi Turut jadi Korban, Ada yang Tewas

Dilaporkan 2 polisi anggota Polda Sumbar imut menjadi korban erupsi Gunung Marapi.

Di mana 1 di antaranya meninggal dunia.

"Saya nyatakan ada, memang ada. Polisi kan manusia juga, pengen liburan mungkin ya. Ada dua orang, satu orang selamat," kata Irjen Pol Suharyono, saat berada di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi, mengutip TribunPadang.com.

Dirinya menyebutkan dua personel yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi ini berasal dari Direktorat Sabhara Polda Sumbar.

Kata dia, dua orang personel ini tidak terdeteksi, karena tidak perlu izin untuk mendaki gunung.

Kedua personel ini mendaki gunung pada saat lepas dinas atau mengambil waktu liburnya.

"Mungkin sedang lepas piket. Karena pada hari Minggu rata-rata lepas dinas. Bisa jadi naiknya pada Sabtu setelah lepas piket," katanya. (Tribun Sumsel)

Diolah dari artikel di Tribun Sumsel

Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
Gunung MarapiSumatra BaratRiauTikTok
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved