PILU Wanita, Syok Ditinggal Calon Suami Akhiri Hidup, Padahal Mau Nikah Besok, Tinggalkan Pesan

Namun melihat putranya tampak sangat mencintai Tieu Chau dan sangat bahagia selama tinggal bersama Tieu Chau, dia pun menyetujui pernikahan tersebut.

Dia juga memberi tahu Tieu Chau tentang kondisi putranya dan dia juga memahaminya.

Namun, apapun yang dikatakan ibu mertuanya, Tieu Chau tetap tidak bisa menerimanya.

Tieu Chau berkata,"Dia memang depresi, saya tahu itu.

Baca juga: ASTAGA Sebelum Akhiri Hidup, Atlet Thailand Tembak Istri Saat Resepsi Pernikahan, Sempat Bertengkar

Tapi saat kami bersama, dia sangat bahagia dan baik-baik saja, tidak ada yang aneh.

Mengapa dia pulang suatu malam? lalu mati?"

Sesuatu yang keluarganya pasti katakan telah memprovokasi dia, menyebabkan dia tidak mampu menanggungnya dan berusaha mengakhirinya.

Kali ini, ibu Tieu Ly membawa mediator ke dalam rumah dan menunjukkan surat keterangan depresi.

Tieu Ly bunuh diri sebanyak 7 kali: melompat ke sungai, gantung diri, memotong pergelangan tangannya, minum alkohol.

Dia juga menggunakan pestisida untuk bunuh diri tetapi berhasil diselamatkan.

Oleh karena itu, ia merasa kematian putranya dapat diprediksi dan tidak mengejutkan.

Karena depresi yang dialami Tieu Ly sangat parah sehingga keluarganya tidak punya harapan untuk menyembuhkannya.

Ketika Tieu Chau melihat catatan medis dan dokumen diagnosis suaminya, dia tetap diam.

Kakak perempuan Tieu Ly berkata,"Semua uang keluarga dihabiskan untuk perawatan medis adik laki-laki saya.

Semua pendapatan keluarga diberikan kepadanya.

Kami, dua saudara perempuan, tidak banyak belajar.

Adik laki-laki saya adalah anak tunggal.

Satu-satunya anak laki-laki di rumah, jadi seluruh keluarga memperlakukannya dengan sangat baik, memanjakannya, dan selalu memenuhi permintaannya.

Untuk menyelamatkan adikku, kami harus menghabiskan seluruh tabungan kami."

Saat ini, Tieu Chau mengungkap dirinya hamil dua kali dengan Tieu Ly.

Anak pertama saya berumur 5-6 bulan saat didiagnosis menderita Cerebral Palsy.

Mereka hanya bisa menggugurkan kandungannya sambil menangis.

Saat kehamilan keduanya, Tieu Chau mengalami kecelakaan dan keguguran.

Tidak bisa menghidupi anaknya dua kali merupakan penderitaan yang berat bagi seorang wanita yang baru saja kehilangan suaminya.

Namun Tieu Chau yakin bukan itu alasan suaminya bunuh diri.

Mungkin dia mengira dirinya menjadi beban bagi keluarganya, membiarkan orang tua dan saudarasaudaranya membayar semua uang untuk pengobatannya, sehingga dia mencari kematian.

Setelah berbicara, Tieu Chau menangis dan mengeluarkan pesan yang dikirimkan suaminya beberapa hari sebelum kematiannya.

Isinya dia sangat ingin menikah namun keluarganya tidak memberinya uang untuk menikah.

Dia sangat ingin memiliki anak dan hidup bahagia bersama Tieu Chau.

Mungkin karena Tieu Ly merasa minder atau merasa terlalu cinta namun tidak bisa memuaskan perasaannya, tidak bisa membawa kebahagiaan pada Tieu Chau karena kesulitan ekonomi, sehingga ia memilih untuk mengakhirinya.

Yang membuatnya sedih adalah penguburan rahasia yang dilakukan keluarga suaminya.

Setelah itu, mereka tanpa ampun mengusirnya dari rumah dan menuntut kembali seluruh maharnya.

Keluarga Tieu Chau sangat marah, mengira putri mereka telah menjadi janda, dan siapa yang akan mengganti kerugian emosional tersebut?

Di bawah perantaraan sekretaris desa, keluarga Tieu Ly mengatakan mereka tidak lagi membutuhkan Tieu Chau untuk mengembalikan mahar dan tiga koin emas.

(Tribuntrends.com/Nafis)