Berita Viral
Kisah Istri Dianiaya Suami Siri, Mata Buta Tangan Patah, Pilu Tak Bisa Menyusui Anak Usia 8 Bulan
Kisah seorang istri di Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, dianiaya suami siri, matanya buta dan tangan patah.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Malangnya nasib seorang ibu di Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, dia menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Ibu rumah tangga tersebut berinisial N (34) dan suamianya bernama Supri (49).
Korban sampai mengalami kebutaan setelah dianiaya secara brutal oleh suami sirinya.
N juga mengalami luka sayatan benda tajam di wajah dan mulut, serta tangan patah.
Selain itu kepala bagian belakang N juga bocor karena dipukuli Supri.
Baca juga: TERSINGGUNG Pria di Denpasar Aniaya Karyawan Toko, Korban Dilempar Hanger, Harga Diskon Jadi Pemicu

N saat ini menjalani perawatan intensif di RS Bakti Timah Pangkalpinang.
Dengan kondisi luka berat, N tak bisa menyusui bayinya yang masih berusia 8 bulan.
Namun sang bayi ikut tidur di ranjang sang ibu di rumah sakit.
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tersebut terjadi di rumah mereka di Desa Air Lantang, Kecamatan Templang, Bangka Barat pada Minggu (26/11/2023) sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
Saat penganiayaan terjadi, anak korban yang berusia 13 tahun menangis minta tolong.
Saat warga berdatangan, Supri kabur dengan mengendarai motornya.
"Anaknya ini yang lihat, kalau gak ya mungkin sudah habis gak ada lagi nyawanya.
Anaknya ini langsung lompat teriak, keluar minta tolong," ujar adik ipar korban, Nurhayati di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Kota Pangkalpinang, Rabu (29/11/2023).
Baca juga: Ketiga Anaknya Sakit, Ibu di Lampung Bingung Cari Biaya, Minta ke Suami Malah Dianiaya, Miris!

Ia mengatakan kondisi kakak iparnya nyaris tak tertolong karena penuh luka di bagian mata, mulut, dan tangan.
"Posisi di kamar, gak bisa minta tolong karena mulutnya sudah dilukai jadi teriak gak bisa.
Ngelawan juga gak bisa karena tangannya ini juga patah, matanya dua-duanya buta total," bebernya.
"Suaminya ini langsung kabur lewat pintu belakang.
Tasnya itu sudah disiapin semua, baju sudah di situ semua, barang bukti sudah dibawa, kayak sudah direncanakan," tambah dia.
Ia mengatakan N harus menjalani operasi di rumah sakit.
Baca juga: Minta Diskon Tapi Tak Diberi, Pria di Bali Aniaya Karyawan Toko, Nasibnya Pilu, Sempat Berniat Damai
Dari pantauan TribunTrends.com, anak kedua korban yang masih berusia delapan bulan terlihat tertidur di atas kain selendang tepat di samping N.
Selain itu N kini terpaksa harus berhenti sementara memberikan ASI kepada bayinya.
"Anaknya 8 bulan, masih nenen anaknya.
Kalau anaknya ini diam gak nangis, tapi pas ibunya mau dioperasi dia ngelihat terus ibunya," tuturnya.
"Kondisinya stabil tapi masih perih, kata dokter mau dioperasi tangan baru mulut.
Kalau mata sudah dioperasi, tapi penglihatannya selamanya udah gak bisa lagi," ucap dia.
Kasus N menjadi perhatian Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bangka Barat.
Kepala UPT PPA Dinas DP2KBP3A Pemkab Bangka Barat, Alta Fatra mengatakan pihaknya akan memberikan pendampingan terhadap N dari pengobatan hingga masa pemulihan trauma.
"Kasus KDRT ini kekerasan ke perempuan, dia ini nikah siri tetap menjadi korban.
Jadi kita dampingi, sesuai tupoksi kami melakukan pendampingan ke korban," kata Alta kepada Bangkapos.com, Rabu (29/11/2023).
Alta menambahkan, dari UPT PPA nantinya bakal menjenguk dan melihat kondisi terkini Nurlaela dan memberikan sejumlah bantuan ke korban.
"Dua hari lagi mau jenguk menunggu suratnya insya allah, nanti kita lihat biayanya, ditanggung dengan anggaran yang tersisa akan kami salurkan," ujarnya.
Baca juga: Ya Tuhan! Remaja Tewas saat Latihan Pencak Silat, Dihajar Senior Gegara Tak Bisa Rekrut Anggota Baru
Ia mengatakan korban akan didampingi dari penyembuhan truma fisiknya hingga masa penyembuhan dan saat sidang di pengadilan.
"Sekarang ini sedang dirawat, operasi dan pasca sudah sembuh, ada truma mental.
Kami dampingi. Tetapi ini fokus trauma luka fisik dahulu non fisik setelah masa pemulihan nanti," ujarnya.
Dia menegaskan, kasus yang dialami oleh N dapat dikategorikan berat sehingga diharapkan polisi segera menangkap pelaku dan mengungkapkan motifnya.
"Kita doakan semoga pelaku segera tertangkap sehingga lebih jelas motifnya.
Karena ini KDRT sifatnya sudah berat," tandasnya.
***
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Penemuan Kerangka di Pohon Aren Buka Luka Lama Keluarga, Misteri Hidup-Mati Yudha Menghantui Desa |
![]() |
---|
Kronologi HP Xiaomi 13 Meledak saat Dipakai Balita 3 Tahun, Bocah Alami Luka Bakar Tangan dan Kaki |
![]() |
---|
Pria di Amerika Ikuti Saran Diet dari ChatGPT, Berujung Opname di Rumah Sakit, Idap Penyakit Langka |
![]() |
---|
Kerangka Misterius: Benarkah Yuda yang Jadi Tengkorak di Pohon Aren? Polisi Lacak Lewat DNA |
![]() |
---|
Jejak Hilang 2023, Berujung Tulang Belulang dalam Pohon Aren: Dugaan Kuat Milik Muhammad Yuda |
![]() |
---|