Breaking News:

Gonjang-ganjing Gedung Putih, Petinggi CIA Unggah Dukungan Buat Palestina di FB, Bukan Kali Pertama?

Gedung putih heboh. Petinggi CIA disebut mengunggah dukungan buat Palestina di Facebook. Bagaimana kabar lengkapnya?

Editor: Suli Hanna
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Massa dari Persatuan Islam (Persis) Kota Bandung melakukan long march dalam rangkaian Aksi Bela Palestina melintas di Jalan Moch. Toha, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/11/2023). Aksi yang diikuti ribuan Keluarga Besar Persis Kota Bandung bersama badan otonomnya tersebut sebagai bentuk komitmen keberpihakan demi kebebasan Palestina dari pendudukan Israel. 

“Perwira tersebut adalah seorang analis karier dengan latar belakang luas di semua aspek Timur Tengah dan postingan ini [bendera Palestina] tidak dimaksudkan untuk mengungkapkan sikapnya terhadap konflik tersebut,” kata mereka.

Kekhawatiran muncul di beberapa tingkatan oleh mantan pejabat intelijen AS karena CIA memiliki hubungan yang kuat dengan intelijen Israel.

“Mengingat hubungan CIA yang sangat dekat dengan Israel dalam jangka waktu lama sebagai penghubung, hal ini akan sangat tidak wajar bagi pejabat senior CIA,” kata mantan pejabat kedua.

Mantan pejabat keempat menganggap postingan tersebut "bias dari seseorang yang pada dasarnya tidak memihak".

Apa Rencana Netanyahu dan Peran Biden Pasca-Gencatan Senjata?

Sebagai gambaran perselisihan di pemerintahan Biden dan tekanan terhadap sang Presiden AS telah terjadi sejak awal agresi Israel di Jalur Gaza.

Sebelumnya pada Senin (27/11/2023), Gedung Putih meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menetapkan visi untuk masa depan Gaza.

Laporan The Times mengungkapkan, AS meminta Israel soal hal itu karena Tel Aviv berencana untuk melanjutkan serangannya ke Gaza segera setelah gencatan senjata berakhir

Gencatan senjata sementara antara pendudukan Israel dan Perlawanan di Gaza mulai berlaku pada jam 7 pagi hari Jumat, menyusul agresi Israel yang berlangsung selama 47 hari, menyebabkan ribuan orang terluka dan terbunuh.

AS menganggap, niat Israel untuk kembali menyerang Gaza membutuhkan rencana panjang, termasuk pembangunan sistem keamanan baru untuk pemerintahan Gaza di masa depan pasca-perang.

Intinya, AS bertanya ke Israel, mau diapakan Gaza setelah perang dengan Hamas?

AS tampaknya ragu untuk secara penuh mendukung rencana Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Bibi, sapaan Netanyahu, menyatakan kalau dia mengatakan ke Joe Biden bahwa dia terbuka untuk memperpanjang gencatan senjata sementara dengan Perlawanan Palestina di Gaza.

Namun, setelah gencatan senjata selesai, Israel akan kembali menggelar invasi darat, kali ini dengan "kekuatan penuh" untuk "menghancurkan Hamas" dan membebaskan tawanan yang tersisa.

Biden dan pejabat lainnya menentang tujuan Netanyahu, tidak menyetujui kendali penuh atas Gaza dan pengusiran warga Palestina.

Presiden AS Joe Biden (kiri) mendengarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat ia bergabung dalam pertemuan kabinet perang Israel di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Presiden AS Joe Biden (kiri) mendengarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat ia bergabung dalam pertemuan kabinet perang Israel di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (BRENDAN SMIALOWSKI/AFP)
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Gedung PutihCIAPalestinaFacebook
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved