Breaking News:

Masa Gencatan Senjata, Israel Bebaskan 150 Tahanan Palestina tapi Tangkap 260 Orang di Tepi Barat

Di masa gencatan senjata, Israel tak hanya bebaskan 150 tahanan Palestina tapi juga menangkap 260 orang di Tepi Barat.

Editor: Suli Hanna
Jaafar ASHTIYEH / AFP
Tentara Israel mengambil posisi selama penggerebekan di kamp pengungsi Palestina Balata, sebelah timur Nablus di Tepi Barat yang diduduki pada 19 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. 

“Sejak 7 Oktober, Israel telah menahan 3.260 warga Palestina di Tepi Barat,” kata Amani Sarahneh dari Klub Tahanan Palestina, Selasa (28/11/2023).

Tentara Israel menangkap warga Palestina di rumah-rumah mereka dan menyerang keluarga mereka.

Kekerasan juga terjadi di luar penjara Ofer Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Pasukan Israel menembakkan gas air mata ke puluhan warga Palestina yang berkumpul menunggu pembebasan puluhan wanita dan anak-anak dari penjara itu.

Baca juga: NASIB Nufuth Hammad, Remaja Palestina yang Batal Dibebaskan Israel, Dipukuli dan Dipenjara Lagi

Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza ini menunjukkan asap mengepul setelah serangan Israel di Gaza utara pada 23 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina.
Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza ini menunjukkan asap mengepul setelah serangan Israel di Gaza utara pada 23 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. (AFP/JOHN MACDOUGALL)

Hamas Palestina vs Israel

Serangan tentara Israel dan pemukim Israel meningkat di Tepi Barat setelah konflik kembali memanas antara kelompok bersenjata Hamas dan Israel pada Sabtu (7/10/2023).

Sebanyak 237 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat, dan lebih dari 2.950 orang terluka sejak itu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas Palestina yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.

Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 15.093 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Minggu (26/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.

Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Diolah dari artikel Tribunnews.com.

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
PalestinaIsraelHamasGazagencatan senjata
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved