Pilpres 2024
HEBOH Curhatan ASN di Boyolali, Ngaku Dipaksa Menangkan Salah Satu Capres, Jika Tidak Akan Dimutasi
Viral curhatan ASN dengan logo Kabupaten Boyolali diminta untuk memenangkan salah satu partai dan pasangan calon presiden dalam pemilu 2024.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Viral di media sosial, curhatan wanita aparatur sipil negara (ASN) dengan logo Kabupaten Boyolali diminta untuk memenangkan salah satu partai dan pasangan calon presiden (capres) dalam pemilu 2024 mendatang.
Video tersebut viral di TikTok dan juga X, diunggah pada hari Selasa (14/11/2023).
Lokasi video sendiri diperlihatkan bila diambil saat tengah makan, diduga di salah satu warung bakso.
Narasi di dalam video mengungkapkan wanita tersebut sebagai ASN telah diarahkan, untuk memenangkan salah satu partai dan juga pasangan capres.
Baca juga: TOK! Nomor Urut Capres-Cawapres 2024 Ditentukan, Bagaimana Nomor Urut Anies, Prabowo, Ganjar?

Tidak hanya diminta memenangkan salah satu capres, ASN Boyolali tersebut juga dimintai dana dengan dalih gotong royong.
Mirisnya, jika itu ditolak maka ASN Boyolali tersebut akan mendapatkan sanksi berupa mutasi.
Hal itu dikatakan telah menjadi rahasia umum.
"Nak menurutku, biasane bupati," salah satu potongan kalimat yang diucapkan sang wanita.
Hal tersebut, menurutnya dikarenakan di wilayahnya Bupati yang memiliki kuasa di Boyolali.
Selain itu, wanita tersebut juga mengungkapkan bila mengikuti arahan mereka bisa mendapat mutasi.
Mutasi dilakukan, dengan menempatkan ASN di lokasi desa yang jauh dari tempat tinggalnya.
"Kalau menolak, juga bisa dijauhi dari pergaulan lingkungan pekerjaannya," ungkap si wanita dalam bahasa Jawa.
Bawaslu akan Telusuri
Ketua Bawaslu Boyolali Widodo angkat bicara soal video viral perempuan berseragam dinas aparatur sipil negara (ASN) dengan logo Kabupaten Boyolali yang curhat bila diarahkan untuk memenangkan salah satu partai dan pasangan calon presiden (capres) dalam pemilu 2024 mendatang.
Widodo mengaku telah mengetahui hal tersebut dari media sosial.
"Kami mendapat informasi dari media sosial, kita sama-sama viewer dalam konteks itu," jelasnya saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (15/11/2023).

Pihak Bawaslu sendiri belum bisa memberikan banyak komentar, terkait video yang telah beredar.
"Terkait isi dalam video, tentu kami belum bisa berkomentar banyak.
Karena hal itu bagian dari pendalaman," paparnya.
Baca juga: Saat Prabowo Joget Gemoy di Kantor KPU, Diiringi Tawa Ganjar-Mahfud MD, Megawati Tersenyum
Namun demikian, pihaknya bakal melakukan penelusuran dan kajian disertai bukti.
"Kami akan menindaklanjuti itu sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku," jelasnya.
Perlu Dicek Kebenarannya
Terkait dengan viralnya sebuah video pendek seorang perempuan diduga PNS Kabupaten Boyolali yang dipaksa untuk memenangkan salah satu pasangan calon, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Habiburokhman meminta para pendukung untuk tetap tenang, sembari menunggu kebenaran dari video tersebut.
“Ojo kesusu. Seperti instruksi Pak Prabowo, kita tidak boleh berburuk sangka dulu.
Jangan menjelek-jelekkan, apalagi untuk hal yang belum pasti.
Kita akan meminta dan menunggu aparat terkait dan yang berwenang untuk mengecek dulu kebenarannya,” ujar Habiburokhman kepada wartawan.
Habiburokhman meyakini, aparat terkait seperti Bawaslu dan Kepolisian dapat menemukan kebenaran dari isu tersebut.
“Kita percaya sepenuhnya, Bawaslu dan Kepolisian dapat memberikan fakta dan kepastian tentang isu ini.
Kita akan dorong agar kasus ini diperhatikan, apalagi ini sudah jadi atensi publik,” jelasnya.
Ketika diminta berandai-andai jika video tersebut adalah fakta, Habiburokhman meminta hal tersebut seharusnya diselesaikan secara hukum yang berlaku.
Baca juga: NASIB Bobby Nasution, Dipecat PDIP Buntut Dukungan kepada Prabowo-Gibran, Segera Merapat ke PSI?
“Jika benar (informasi video) itu, tentu ini mencederai demokrasi kita.
Tapi kita harus tempuh jalan yang benar juga. Harus diusut tuntas dan dihukum semua yang terlibat, agar tidak jadi preseden.
Untuk opini, masyarakat tentu bisa menilai sendiri.
Siapa yang benar-benar patuh hukum. Siapa yang menggiring opini, tapi masih melakukan pelanggaran hukum," ujarnya.
“Kita harus ingat pesan Pak Prabowo semalam. Jujur itu harus seutuh-utuhnya. Itu yang jadi prinsip kita,” sambung Habiburokhman.
Kata Bupati Boyolali
Bupati Boyolali, M Said Hidayat merespons viralnya video seseorang dengan berseragam dinas aparatur sipil negara (ASN) dengan logo Pemerintah Kabupaten Boyolali curhat bila diarahkan untuk memenangkan salah satu partai dan pasangan calon presiden (capres).
Sait menegaskan Pemkab Boyolali tidak pernah menyampaikan hal yang disampaikan wanita berseragam ASN Pemkab Boyolali.
Baca juga: Alasan Gibran Salim ke Megawati saat Pengambilan Nomor Urut di KPU: Saya Masih Menghormati Beliau
"Pertanyaannya, pernah mendengar saya memerintahkan seperti itu?," tanya Said kepada rekan-rekan media, Rabu (15/11/2023).
"Semua pernah mendengarkan?," tambahnya.
Salah satu rekan media, lalu menjawab belum.
"Ya sudah, jawabannya seperti itu," tegasnya.
Said menyampaikan kalau ia belum pernah menyampaikan hal yang dipertanyakan oleh rekan media.
Terkait adanya pihak yang mengaku, diminta iuran.
Ia menjawab dengan hal yang senada.
***
Artikel ini diolah dari TribunSolo
Sumber: Tribun Solo
5 Sikap PDIP Usai MK Tolak Gugatan Pilpres 2024, Lanjut Gugat ke PTUN: Berjuang Menjaga Konstitusi |
![]() |
---|
MK Tolak Gugatan Pilpres 2024, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Menerima? Begini Tanggapan Prabowo |
![]() |
---|
'Harus Sportif', Gugatannya Ditolak MK, Mahfud MD Beri Selamat ke Prabowo-Gibran: Selamat Bertugas |
![]() |
---|
Profil 3 Hakim Dissenting Opinion saat MK Tolak Gugatan Pilpres, Nilai Dalil Anies Berdasar Hukum |
![]() |
---|
Tok! MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024 Anies-Cak Imin, Semua Dalil Disebut Tak Beralasan Hukum |
![]() |
---|