'Tak Ada Tempat Aman' Pilu Ketua WHO, 1 Anak di Gaza Tewas per 10 Menit, Dubes Tiongkok: Cukup Sudah
Ketua WHO pilu 1 anak di Gaza terbunuh tiap 10 menit. Dubes Tiongkok ikut pilu minta peperangan Israel-Palestina berakhir.
Editor: Monalisa
TRIBUNTRENDS.COM - Ketua Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Tedros Adhanom merasa pilu melihat kondisi anak-anak di Gaza.
Bagaimana tidak, Tedros Adhanom menyebut satu anak di Gaza terbunuh setiap 10 menit.
Jumlah korban tewas akibat perang Israel dan Palestina ini juga didominasi oleh perempuan dan anak-anak.
Baca juga: KONDISI Pilu RS Indonesia di Gaza, Bahan Bakar Listrik Habis, Coba Altrenatif Minyak Goreng Jadi BBM

Sekjen PBB pernah menyebut Gaza, Antonio guterres pernah menyebut Gaza telah menjadi kuburan anal-anak.
Ketua WHO, Tedros Adhanom mengungkapkan, setiap 10 menit, satu anak terbunuh di Gaza.
Tedros menyampaikan data yang sudah seperti genosida itu di pertemuan Dewan Keamanan PBB, Jumat (10/11/2023).
"Lebih dari 10.800 jiwa terbunuh di Gaza, hampir 70 persen adalah perempuan dan anak.
Dalam rata-rata, satu anak terbunuh setiap 10 menit," kata Tedros dalam rapat yang disiarkan langsung di laman media.un.org.
Baca juga: Rumah Sakit di Gaza Dibombardir Israel, Bantuan Tertahan, PBB: Jika Ada Neraka di Dunia, Itu di Gaza
Tidak ada tempat yang aman bagi siapapun di Gaza saat ini.
Tedros meminta para perwakilan 15 negara penggawa Dewan Keamanan PBB untuk membayangkan.
Bagaimana jika terjebak pada situasi penuh serangan membabi-buta seperti itu.
"Di Gaza, tidak ada tempat yang aman, siapapun terancam," tegas Tedros.
“Bayangkan, bayangkan Anda terjebak dalam situasi itu,” kata Tedros kepada para duta besar.

Tedros mengatakan, pembunuhan besar-besaran itu yang mendasarinya menyuarakan gencatan senjata.
Selain itu, akses untuk bantuan kemanusiaan juga diharapkan segera dibuka.
Sandra dari kedua belah pihak pun harus segera dibebaskan atas nama kemanusiaan.
"Itulah mengapa kami meminta gencatan senjata dan akses kemanusiaan yang tidak terkekang,” jelas Tedros.
"Dan pada saat yang sama, tentu saja, kami juga meminta Dewan Keamanan melakukan segalanya demi pembebasan sandera," pungkasnya.
Tiongkok Buka Suara
Duta Besar Tiongkok, Zhang Jun, mengatakan, yang terjadi di Gaza sudah lebih dari krisis kemanusiaan.
Seperti diketahui, Tiongkok kini menjabat Presiden Dewan Keamanan PBB untuk November 2023.
Zhang Jun mengajak seluruh negara untuk kompak menyuarakan penghentian konflik Israel dengan Hamas yang membunuh masyarakat sipil.
“Dalam menghadapi semua ini, dunia harus bersuara bersama-sama.”
"Cukup sudah," kata Zhang Jun.
Kata dia, dewan harus mengambil tindakan yang berarti untuk menegakkan keadilan dan menjaga perdamaian.
Hal ini termasuk memfasilitasi gencatan senjata yang berkelanjutan dan pembukaan koridor untuk menyalurkan bantuan serta menanggapi seruan PBB untuk membentuk mekanisme evakuasi medis.
“Gencatan senjata adalah satu-satunya harapan bagi masyarakat Gaza untuk bertahan hidup,” kata Zhang Jun,
Ia menunjukkan pernyataannya kepada mereka yang mempunyai pengaruh untuk mengesampingkan perbedaan dan mengakhiri kekerasan.
“Tidak ada waktu yang terbuang dalam menyelamatkan nyawa,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com
Dituding Rusak Makam Keluarga Jokowi, Dokter Tifa dan Roy Suryo Klarifikasi: Jangan Fitnah Kami |
![]() |
---|
Purbaya Beri Peringatan Keras untuk Prabowo, Ramalan Sang Menkeu Bikin Istana Tegang |
![]() |
---|
Misi Besar Purbaya: Selamatkan Gas 3 Kg dari Tangan Orang Kaya, Tak Mau Rakyat Kecil Jadi Korban |
![]() |
---|
Peluang Baru Menanti! PPG Prajabatan Calon Guru 2025 Segera Dibuka, Persiapkan Diri Anda |
![]() |
---|
Satu Pertanyaan yang Bikin Purbaya Kaget, Jawab Jujur Soal Peluang Geser Gibran di Pilpres 2029 |
![]() |
---|