Breaking News:

'Tak Ada Tempat Aman' Pilu Ketua WHO, 1 Anak di Gaza Tewas per 10 Menit, Dubes Tiongkok: Cukup Sudah

Ketua WHO pilu 1 anak di Gaza terbunuh tiap 10 menit. Dubes Tiongkok ikut pilu minta peperangan Israel-Palestina berakhir.

Editor: Monalisa
KATA KHATIB/AFP
Anak-anak Amal al-Robayaa makan di tengah reruntuhan rumah keluarga yang hancur akibat serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 7 November 2023. Robayaa mengatakan blok apartemen tempat dia tinggal dihancurkan oleh pemboman Israel pada Oktober 7, hari pertama perang yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel selatan. Dia sekarang tinggal bersama anggota keluarganya yang lain di sekolah PBB di Rafah, namun kembali ke rumahnya di pagi hari dan menghadapi kesulitan sehari-hari untu 

Sandra dari kedua belah pihak pun harus segera dibebaskan atas nama kemanusiaan.

"Itulah mengapa kami meminta gencatan senjata dan akses kemanusiaan yang tidak terkekang,” jelas Tedros.

"Dan pada saat yang sama, tentu saja, kami juga meminta Dewan Keamanan melakukan segalanya demi pembebasan sandera," pungkasnya.

Tiongkok Buka Suara

Duta Besar Tiongkok, Zhang Jun, mengatakan, yang terjadi di Gaza sudah lebih dari krisis kemanusiaan.

Seperti diketahui, Tiongkok kini menjabat Presiden Dewan Keamanan PBB untuk November 2023.

Zhang Jun mengajak seluruh negara untuk kompak menyuarakan penghentian konflik Israel dengan Hamas yang membunuh masyarakat sipil.

“Dalam menghadapi semua ini, dunia harus bersuara bersama-sama.”

"Cukup sudah," kata Zhang Jun.

Kata dia, dewan harus mengambil tindakan yang berarti untuk menegakkan keadilan dan menjaga perdamaian.

Hal ini termasuk memfasilitasi gencatan senjata yang berkelanjutan dan pembukaan koridor untuk menyalurkan bantuan serta menanggapi seruan PBB untuk membentuk mekanisme evakuasi medis.

“Gencatan senjata adalah satu-satunya harapan bagi masyarakat Gaza untuk bertahan hidup,” kata Zhang Jun,

Ia menunjukkan pernyataannya kepada mereka yang mempunyai pengaruh untuk mengesampingkan perbedaan dan mengakhiri kekerasan.

“Tidak ada waktu yang terbuang dalam menyelamatkan nyawa,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com

 

Halaman 2 dari 2
Tags:
GazaPalestinaIsraelanak
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved