Breaking News:

Berita Viral

Mempelai Wanita Meninggal di Malam Pernikahan, 8 Tahun Kemudian Terungkap Dibunuh Suami Sendiri

Hanya karena konflik uang, pengantin wanita dibunuh di malam pernikahannya, 8 tahun kemudian wajah si pembunuh terungkap

Sanook
Suami bunuh istri di malam pernikahan, baru terungkap 8 tahun kemudian 

TRIBUNTRENDS.COM - Hanya karena konflik uang, pengantin wanita dibunuh di malam pernikahannya, 8 tahun kemudian wajah si pembunuh terungkap, mengejutkan banyak orang.

Melansir dari Sanook pada Jumat (10/11/2023), tragedi berdarah tewasnya pengantin di malam pernikahan ini terjadi di Chongqing, China.

Menurut laporan media setempat, Ning (nama samaran) adalah putra keempat sebuah keluarga, usianya 24 tahun.

Ning dikenal sebagai pria dengan kepribadian yang lembut.

Bertahun-tahun Ning pergi bekerja di Beijing untuk mengumpulkan uang.

Namun hingga usianya sudah menginjak 30, Ning tak juga punya tabungan yang cukup.

Baca juga: Pengantin Pria Senyum Sumringah! Istri, Ipar dan Ibu Mertua Semuanya Cantik, Foto Pernikahan Viral

Suami bunuh istri di malam pernikahan, baru terungkap 8 tahun kemudian
Suami bunuh istri di malam pernikahan, baru terungkap 8 tahun kemudian (Sanook)

Kondisi ini membuat orangtua Ning begitu khawatir, takut anaknya tidak segera menikah dan membina rumah tangga.

Mereka berusaha segala cara untuk menemukan pasangan yang tepat bagi putranya.

Di saat yang sama, sepupu Ning datang berkunjung dan mengatakan ada seorang wanita lajang seusia Ning di desa mereka.

Wanita itu adalah Wang (nama samaran), berusia 28 tahun.

Wang dikenal gadis yang baik dan keluarganya kaya.

Wang juga seorang putri tunggal sehingga keluarga memiliki syarat khusus bagi pria yang ingin menikahinya.

Keluarga Wang tidak mengijinkan putri mereka tinggal jauh dari rumah untuk mengikuti suami.

Mereka meminta siapapun yang menikahi putrinya untuk membangun rumah di dekat kediaman orangtua Wang.

Orangtua Ning kemudian mendapat ide untuk menjodohkan putri keluarga Wang dengan putra mereka.

Ilustrasi pengantin menangis
Ilustrasi pengantin menangis (dreamtimes.com)

Setelah berdiskusi, kedua keluarga mencapai kesepakatan.

Baca juga: Mantan Kades Pakai Dana Desa Buat Karaoke, Minta Bantuan Ortu Kembalikan Uang Korupsi, Hakim: Beban!

Ning harus menggunakan tabungan sebesar 30 ribu yuan (sekitar Rp 650 juta) untuk membangun rumah baru di sebelah rumah keluarga Wang.

Ning akhirnya menyanggupi permintaan itu dengan hati mengganjal.

Ia sebenarnya merasa tidak puas dengan kesepakatan yang dicapai orangtuanya.

Namun karena tak mau terus berdebat, Ning akhirnya mengiyakan saja.

Setahun berlalu, pernikahan keduanya digelar dengan meriah pada 25 Januari 2001.

Banyak tamu dan penduduk desa datang menghadiri pernikahan tersebut.

Tapi pada malam harinya, kabar duka itu datang.

Pengantin wanita ditemukan meninggal di rumah mereka yang baru dibangun.

Autopsi mengatakan ia meninggal karena dicekik.

Polisi langsung memastikan bahwa pembunuhanya adalah pengantin pria dan mulai memburu Ning.

Baca juga: SOSOK Cak Diqin Legenda Campursari Wafat di Usia 59 Tahun, Dulu PNS Lalu Banting Setir Jadi Seniman

Namun hingga 8 tahun sejak malam pembunuhan, Ning tidak pernah ditemukan.

Ilustrasi pernikahan paksa - gadis 15 tahun dinikahkan dengan pria 60 tahun karena utang orangtua
Ilustrasi pernikahan

Hingga di bulan Juni 2009, Ning akhirnya muncul di sebuah pabrik di Jinjiang.

Polisi langsung menangkapnya dan kejadian di malam pernikahan 8 tahun lalu akhirnya terungkap.

Ning kemudian bercerita jika di malam pernikahan nahas itu, sang istri meminta uang sebesar Rp 800 juta agar mereka bisa tidur sekamar.

Mendengar hal ini, Ning sangat marah hingga gelap mata.

Ia tak habis pikir lantaran telah merelakah seluruh tabungannya untuk membangun rumah, tapi masih belum cukup.

Ning akhirnya mencekik leher istrinya dengan amarah yang meluap sampai mengakibatkan sang istri kehilangan nyawa.

Awalnya Ning berniat mengakhiri hidupnya sendiri untuk menghindari rasa bersalah.

Namun setelah tenang, ia berkonsultasi dengan ayahnya dan sang ayah membantunya melarikan diri dengan membawa uang Rp 2 juta.

Selama 8 tahun terakhir, Ning mengganti KTP-nya lalu tinggal di Fujian.

Ia bekerja di sebuah pabrik dan menjadi pegawai teladan.

Tak hanya itu, Ning bahkan telah menikah lagi serta memiliki anak dari pernikahan itu.

Menikah di Hari Pemakaman Ayah, Pengantin Terpaksa Pakai Baju Berduka, Ekspresi Wajah Tanpa Tawa

Kisah pilu pasangan pengantin memakai baju duka pada acara pernikahannya.

Bahkan seluruh tamu undangan juga tidak ada yang memperlihatkan ekspresi bahagia.

Ini lantaran pernikahan tersebut digelar pada hari pemakaman ayahnya.

Dikutip dari EVA, Minggu (16/4/2023), pernikahan adalah peristiwa kegembiraan yang luar biasa.

Namun pemakaman adalah kesedihan yang luar biasa.

Baca juga: Nikah Beda Agama Kita Ini Salah Minggat Bawa Anak, Istri Yama Carlos Kini Muncul: Aku Mau Pisah

Jadi tidak ada yang menginginkan kedua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan.

Namun baru-baru ini, seorang pria di Tiongkok kehilangan ayahnya pada hari pernikahannya sendiri.

Pada akhirnya, dia membuat keputusan untuk mengadakan pernikahan dan mengatur pemakaman ayahnya di hari yang sama.

Tindakan ini menimbulkan banyak kontroversi di komunitas online.

Menikah di hari pemakaman ayah, kedua mempelai terpaksa mengenakan baju duka
Menikah di hari pemakaman ayah, kedua mempelai terpaksa mengenakan baju duka (Eva)

Menurut halaman 163, pernikahan ini berlangsung pada 11 April 2023 di pedesaan provinsi Henan, China.

Pernikahan ini digelar dengan sangat sederhana, sederhana, karena sekaligus merupakan pemakaman ayah mempelai pria.

Diketahui, kedua mempelai sudah saling kenal sejak lama, kedua keluarga telah membicarakan pernikahan tersebut dan menyepakati tanggal dan waktunya.

Tak disangka, sesaat sebelum pernikahan dilangsungkan, ayah mempelai pria mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.

Berbaring di ranjang rumah sakit, dia masih mengatakan kata-kata terakhirnya kepada putranya.

Ayahnya mengatakan bahwa orang yang paling dia khawatirkan adalah putranya.

Ia ingin melihat menantunya masuk ke rumah tetapi sekarang sudah terlambat.

Jadi dia merasa tidak yakin, tidak tahu bagaimana menjelaskan kepada leluhur.

Baca juga: Gadis Buat Huru-hara di Pernikahan Mantan Pacar, Tiba-tiba Minta Balikan, Dulu Putus Perkara Mahar

Mendengarkan ayahnya, pemuda itu berjanji akan segera menikah.

Membiarkan menantunya mengantarnya dengan baik, dan membantunya memenuhi keinginannya.

Melihat itu, sang ayah baru bisa tenang dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Itu sebabnya pemuda itu ingin mengatur pernikahan dan pemakaman ayahnya di hari yang sama.

Dia percaya bahwa ini bukan tabu, sebaliknya, ini adalah cara praktis untuk berbakti kepada ayahnya.

Namun, dia juga takut keluarga gadis itu tidak setuju, jadi dia bergegas ke rumahnya untuk berdiskusi.

Untungnya, keluarga mempelai wanita juga bersimpati dan merestui dengan mengatakan hanya tata cara pernikahan yang diselesaikan sebelum mengurus pemakaman.

Keesokan harinya, pernikahan pasangan itu digelar sesuai rencana.

Pengantin pria menyambut pengantin wanita di rumahnya pagi-pagi sekali, di halaman sudah banyak kerabat dan teman yang menunggu.

Karena keadaan khusus hari itu, mempelai wanita tidak mengenakan gaun pengantin seperti banyak orang lainnya.

Menikah di hari pemakaman ayah, kedua mempelai terpaksa mengenakan baju duka.
Menikah di hari pemakaman ayah, kedua mempelai terpaksa mengenakan baju duka. (Eva)

Mereka hanya mengenakan kemeja putih dan celana panjang, jika tidak ada bunga merah di dadanya, akan sulit untuk mengenalinya sebagai gaun pengantin pengantin.

Pernikahan pasangan itu berlangsung sangat sederhana dan cepat.

Pengantin baru hanya menyapa semua orang, lalu masuk ke dalam untuk menyembah leluhur mereka.

Dan pada saat yang sama membungkuk di depan peti mati ayah mertua mereka.

Kemudian, kedua mempelai melepas bunga merah dari peti, mengenakan pakaian berkabung.

Keduanya juga mengenakan selendang putih untuk mengantarkan ayah mempelai pria ke tempat peristirahatannya.

Pernikahan itu seharusnya menjadi hari yang bahagia, tetapi hari itu, kedua mempelai tidak bisa tertawa, wajah mereka berdua sedih.

Baca juga: TERHARU Mertua Gelar Pesta, Nikahkan Menantu dengan Suami Barunya, Sudah Seperti Anak Sendiri

Aksi kedua mempelai itu sempat membuat heboh warga sekitar, bahkan ada yang memotret dan mengunggahnya ke media sosial.

Netizen Tiongkok juga meninggalkan komentar beragam tentang cerita ini, beberapa setuju, yang lain menentang.

"Pengantin wanita sangat berbudi luhur.

Tidak semua orang mau melakukan itu.

Pengantin pria juga sangat beruntung menikahi istri seperti itu."

“Belum lagi tabu, tapi pernikahan adalah peristiwa penting dalam hidup, terkadang hanya terjadi sekali, apa tidak takut mempelai sedih dan berpikir nanti?”.

"Mengapa tidak menunggu sedikit lebih lama dan kemudian menikah?

Siapa yang tidak ingin pernikahan mereka khusyuk dan ramai.

Nanti pengantin yang mengingat hari pernikahan hanya mengingat kematian kedua mempelai. Hanya ayah," komentar netizen.

(TribunTrends.com)

Tags:
ChinaNingWang
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved