Berita Viral
HISTERIS Detik-detik Dokter Rumah Sakit Indonesia di Gaza Lihat Putrinya Sendiri Jadi Korban Bom
Momen pilu terekam ketika seorang dokter yang bertugas di Gaza melihat putrinya sendiri jadi korban serangan bom, digotong dengan tandu
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNTRENDS.COM - Momen pilu terekam ketika seorang dokter yang bertugas di Gaza melihat putrinya sendiri jadi korban serangan bom, digotong dengan tandu ke tempat ia bertugas.
Dokter tersebut diketahui bernama Ghada Abu Eida.
Ia merupakan dokter yang bertugas di unit gawat darurat di Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Detik-detik ketika dr Ghada Abu Eida melihat putrinya sendiri jadi korban ledakan bom terekam dalam video yang diunggah Memo pada Kamis (2/11/2023).

dr Ghada Abu Eida saat itu tampak sedang melintas di sebuah aula RS itu saat kemudian dia melihat paramedis berlari menggotong seorang korban menggunakan tenda.
Sang dokter yang tadinya tampak tenang, menjadi panik saat sekelebat mengetahui siapa yang berada di tandu tersebut.
Baca juga: Curhat Artis, Mertua Asal Palestina Sudah Berhari-hari Emosi Terganggu, Tiap Hari Nonton Berita Gaza
Naluri keibuan dr Ghada Abu Eida kemudian mendorongnya untuk ikut berlari menyusul ke lokasi untuk menemukan kenyataan kalau benar sosok yang ditandu itu adalah putrinya sendiri.
dr Ghada Abu Eida seketika menangis sebelum ditenangkan para rekannya dan dibawa ke ruangan lain.
Dia akhirnya pingsan.
Berikut video tersebut:
"Insiden ini bukan pertama kalinya petugas medis Gaza terkejut menemukan kerabat mereka di antara korban tewas atau terluka bergegas ke tempat kerja mereka. Dan insiden ini menyoroti (begitu banyaknya) jumlah korban jiwa atas pemboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza," tulis Memo dalam unggahannya.
Satu-satunya RS yang Masih Beroperasi di Gaza
Setelah dua serangan besar-besaran Israel ke kamp pengungsian Jabalia di utara Gaza, Rumah Sakit Indonesia menjadi satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi saat ini.
Banyaknya jumlah korban luka memaksa rumah sakit untuk bekerja 50 kali lipat melebihi kapasitasnya.
Kurangnya pasokan medis dan bahan bakar menjadi permasalahan yang serius di Rumah Sakit Indonesia.
Dikutip dari Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Rumah Sakit Indonesia terpaksa mengambil keputusan serius dengan mematikan generator utama mereka.
Hal tersebut diambil setelah mereka kekurangan bahan bakar yang ekstrem dan hanya mengandalkan generator kecil di bawahnya.
Baca juga: Innalillahi Awni Eldous YouTuber Masih 12 Tahun Meninggal di Gaza, Subscriber Melonjak Setelah Wafat

Generator ini pun hanya digunakan untuk menjaga ICU tetap berjalan.
Hingga saat ini, belum diketahui sampai kapan Rumah Sakit Indonesia bisa bertahan.
Kejadian itu pun juga membuat Rumah Sakit Indonesia berubah menjadi kamar mayat yang besar.
"Jika kita tidak mendapatkan bahan bakar dalam beberapa hari ke depan, kita pasti akan mengalami bencana," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qudra.
Sejak konflik dimulai, Israel menolak mengizinkan konvoi kemanusiaan membawa bahan bakar, dengan alasan kekhawatiran bahwa pejuang Hamas akan mengalihkannya untuk keperluan militer.
Hamas Sebut 195 Warga Palestina Tewas di Jabalia
Setidaknya 195 warga Palestina tewas dalam dua serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza pada Selasa dan Rabu.
Sekitar 120 orang masih hilang di bawah reruntuhan, dan sedikitnya 777 lainnya terluka, kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan.
Dikutip dari The Guardian, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya menargetkan dan membunuh Muhammad A'sar, komandan susunan rudal anti-tank Hamas, dalam serangan pada hari Rabu.
IDF mengatakan pihaknya menargetkan kamp tersebut pada hari Selasa untuk membunuh Ibrahim Biari – seorang komandan penting Hamas yang terkait dengan serangan pada 7 Oktober terhadap Israel yang, katanya, telah mengambil alih bangunan sipil di Kota Gaza bersama para pejuangnya.
Pada Rabu, kantor hak asasi manusia PBB mengatakan serangan udara Israel terhadap kamp Jabalia pada Selasa, dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
Kepala Kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, mengecam serangan Jabalia setelah kunjungan dua hari ke Israel dan wilayah pendudukan Palestina.
"Ini hanyalah kekejaman terbaru yang menimpa masyarakat Gaza di mana pertempuran telah memasuki fase yang lebih mengerikan, dengan konsekuensi kemanusiaan yang semakin mengerikan," kata Griffiths dalam sebuah pernyataan.
Dunia, lanjut Griffiths, terlihat tidak mampu atau tidak mau untuk bertindak atas serangan Israel ke Kamp Jabalia.
"Hal ini tidak dapat dibiarkan terus-menerus. Kami membutuhkan perubahan langkah," ujarnya.
Innalillahi Awni Eldous YouTuber Masih 12 Tahun Meninggal di Gaza
Seorang YouTuber muda asal Palestina bernama Awni Eldous meninggal dunia dalam serangan Israel di Gaza.
Melansir dari Albawaba, kabar meninggalnya Awni Eldous ramai diberitakan pada Kamis, 19 Oktober 2023.
Kepergian Awni Eldous mencuri perhatian lantaran ia dikenal sebagai YouTuber muda yang masih berusia 12 tahun.
Awni dulunya memiliki impian besar untuk menjadi YouTuber terkenal.
Dia membuat salurannya sendiri di YouTube yang mengkhususkan pada konten game dan permainan.

Aktivitas Awni sebagai YouTuber itu ia mulai tidak lama sebelum dimulainya agresi Israel terhadap Gaza belakangan ini.
Baca juga: Banjir Pujian! Artis Ini Jual Mobil Lamborghini, Uangnya untuk Beri Sumbangan ke Warga Palestina
Ditelurusi di YouTube, kanal milik Awni telah mengunggah 11 video dengan jumlah subscriber mencapai 2,66 ribu sebelum ia meninggal.
Namun setelah kabar kepergian Awni tersebar, subscriber YouTube-nya langsung melonjak drastis.
Hingga artikel ini dimuat, subscriber kanal milik Awni telah mencapai 55,4 ribu.
Setiap video yang ia unggah juga telah ditonton hingga puluhan ribu kali.
Salah satu video yang mencuri perhatian adalan video yang ia unggah sekitar setahun yang lalu.
Dalam video itu, Alwi tengah merayakan kesuksesannya mencapai 1000 subscriber pertama.
Ia pun membuat unggahan dengan memperkenalkan diri dan mengungkap cita-cita besarnya menjadi YouTuber.
"Saya Awni Al-Dous, seorang warga Palestina dari Gaza, saya seorang YouTuber game yang bercita-cita memiliki 100 ribu suscriber," kata Alwi dalam video tersebut.
Kini video itu telah ditonton 78 ribu kali.
Baca juga: Aku Tidak Takut Jadi Pengangguran Langkah Berani Bella Hadid, Bela Palestina Meski Karir Terancam
Kementerian Kesehatan Gaza sendiri hingga saat ini mengumumkan jumlah korban tewas meningkat menjadi 3.500 orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
Ia menambahkan bahwa 12.000 orang lainnya terluka, dengan luka yang bervariasi antara luka ringan dan besar.
(Tribunnews/Tribun Trends)
Sebagian diolah dari artikel di Tribunnews
Sumber: Tribunnews.com
Wanita di Tuban Pura-pura Dibegal, Pukul Kepala Lalu Terkapar di Jalan, Ternyata Terbelit Pinjol |
![]() |
---|
4 Potret Anak Pejabat Nepal yang Doyan Flexing Pamer Kemewahan, Disebut Nepo Kids Nepal Warganet |
![]() |
---|
15 Prompt Gemini AI, Bisa Ubah Foto Biasa menjadi Seperti Hasil Jepretan Fotografer Profesional |
![]() |
---|
Pelarian Fantastis: Anggun Sopir Bank Jateng Bayar Taksi Rp 10 Juta Demi Wujudkan Rencana Besar |
![]() |
---|
Tarif Open BO Tak Sesuai Janji, PSK Tewas Ditikam Klien, Suami Korban Gelisah Tunggu di Luar |
![]() |
---|