Breaking News:

Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Yayasan Yosef & Yoris Dapat Dana Miliaran tapi Sekolah Bobrok, Rincian Bocor, Eks Bendahara Gemetar

Mantan bendahara yayasan tersangka kasus Subang sampai gemetar saat tahu rincian dana miliaran yang diterima. Sayangnya kondisi sekolahnya bobrok.

Editor: Suli Hanna
Kolase Youtube
Tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef Hidayah rupanya sempat menegur mantan bendahara yayasan, Dedi. 

TRIBUNTRENDS.COM - GEMETAR mantan bendahara yayasan tersangka kasus Subang saat tahu dana yang diterima capai angka miliaran.

Namun sayang, kondisi sekolah tersebut malah bobrok meski dapat suntikan dana yang cukup besar.

Bagaimana rincian dana yang diterima yayasan tersangka kasus Subang?

Rincian dana yang dikucurkan untuk Yayasan Bina Prestasi Nasional milik tersangka kasus Subang, Yosef akhirnya bocor.

Hal itu terkuak usai isu yayasan jadi motif pembunuhan ibu dan anak, Tuti dan Amalia merebak.

Yosef santer disebut-sebut tega menghabisi nyawa istri dan anaknya demi menguasai yayasan yang sejak dulu didirikannya.

Namun beberapa tahun ke belakang sebelum tragedi pembunuhan terjadi, Tuti dan Amalia lah yang menguasai yayasan tersebut.

Sementara Yosef tak punya lagi andil apa-apa di sana.

Baca juga: Kasihan Almarhum Mantan Bendahara Yayasan Kasus Subang Minta Yosef & Yoris Jujur, Ada yang Ngamuk

Bocor rincian kucuran dana BOS yang mengalir ke yayasan milik tersangka kasus Subang, Yosef. Hal tersebut diungkap oleh mantan bendahara Yayasan Bina Prestasi Nasional, Dedi
Bocor rincian kucuran dana BOS yang mengalir ke yayasan milik tersangka kasus Subang, Yosef. Hal tersebut diungkap oleh mantan bendahara Yayasan Bina Prestasi Nasional, Dedi (kolase Youtube)

Belakangan terungkap, yayasan yang dibangun Yosef bersama istri mudanya, Mimin itu diduga memiliki banyak kejanggalan.

Karenanya, Polda Jabar akan turut mengusut Yayasan Bina Prestasi Nasional guna mendalami kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.

Mantan Bendahara Yayasan Bersuara

Sementara pihak penyidik melakukan penyelidikan terhadap yayasan, mantan bendahara yayasan, Dedi baru-baru ini mengurai cerita mengejutkan.

Dedi secara spontan membocorkan rincian dana yang masuk ke yayasan bernilai miliaran.

Ya, Dedi sejak tahun 2019 memang sudah jadi bagian dari yayasan yang diasuh Tuti dan Amalia itu.

Dedi sempat didapuk jadi bendahara yayasan SMP dan SMK tersebut.

Alhasil, Dedi pun tahu persis bahkan punya catatan pembukuan terkait dana BOS yang cair ke rekening yayasan.

Diungkap Dedi dalam tayangan Youtube Heri Susanto, ada tiga tahapan cairnya dana BOS untuk kepentingan siswa SMK di yayasan milik Yosef.

Bahkan setelah kematian Tuti dan Amalia pada 18 Agustus 2021, dana BOS tersebut kembali dicairkan oleh pihak yang diduga Yosef.

Baca juga: Yoris Dulu Makmur Jadi Ketua Yayasan, Kini Berpotensi Susul Yosef Jadi Tersangka? Dipanggil Dinas

Tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef Hidayah rupanya sempat menegur mantan bendahara yayasan, Dedi.
Tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef Hidayah rupanya sempat menegur mantan bendahara yayasan, Dedi. (Kolase Youtube)

Berikut adalah timeline pencairan dana BOS ke yayasan milik Yosef:

Dana BOS SMK 2021

- Tahap 1 Rp276.432.000 masuknya tanggal 8 Maret 2021.

- Tahap 2 Rp374.976.000 masuk tanggal 6 Mei 2021.

- Tahap 3 Rp77.112.000 masuk tanggal 8 Oktober 2021.

- Jumlah total Rp728.520.000

Selain dana BOS, ada pula bantuan dari pemerintah yang masuk ke yayasan di tahun 2021.

"Ada tambahan BPMU sekitar Rp399 juta, masuknya bulan 11 Mei 2021," pungkas Dedi dikutip TribunnewsBogor.com, Senin (30/10/2023).

Lebih lanjut, Dedi pun mengungkap rincian dana BOS untuk SMP yang bernaung di bawah yayasan Yosef.

Dana BOS SMP 2021

- Tahap 1 Rp51.880.000

- Tahap 2 Rp70.064.000

- Tahap 3 Rp51.580.000

- Total Rp173.804.000

Mendengar total rincian dana BOS yang cair di yayasan milik Yosef, Dedi mengaku gemetaran.

Pun dengan Heri yang tak menyangka dengan jumlah fantastis uang di yayasan tersebut.

"Saya juga gemetar uang begitu," kata Dedi.

"Saya tidak terbiasa ngitung banyak seperti itu. Jadi nilainya tahun 2021 itu dana BOS ditambah dana tambahan, nilainya?" tanya Heri.

"Rp1,3 miliar, ini belum tambahan lagi BOSDA dari Pemda, nilai Rp97 juta," pungkas Dedi.

"Berarti hampir Rp1,4 miliar lebih. Ini adalah uang negara, uang rakyat," timpal Heri.

Berani membongkar rincian uang yayasan, Dedi mengungkap alasannya.

Dedi mengaku iba dengan nasib Tuti dan Amalia yang tewas mengenaskan.

Ia pun yakin bahwa Yosef adalah pembunuh Tuti dan Amalia dengan motif karena yayasan.

"Kasihan kedua korban, ibu Tuti sama Amel, supaya siapa yang sebenarnya melakukan sampai keji gitu," kata Dedi.

"Pak Dedi menduga ada motifnya, kecurigaan terhadap yayasan jadi motif kasus rajapati ini?" tanya Heri.

"Ya motifnya pasti yayasan, karena harta," imbuh Dedi.

Kondisi Sekolah Bobrok

Sementara Dedi membongkar aliran dana di yayasan, Heri Susanto justru dibuat salah fokus dengan sekolah yang dibangun di yayasan tersebut.

Beberapa waktu lalu, Heri mengajak Dedi untuk kembali mengunjungi sekolah SMP dan SMK milik yayasan Yosef.

Alangkah terkejutnya Heri saat melihat atap sekolah berlantai dua itu sudah rapuh.

Heri lantas bertanya, apakah sekolah bobrok dengan atap dan pintu rusak itu ada muridnya atau tidak.

Diungkap Dedi belakangan, sekolah tersebut bahkan memiliki ratusan murid.

Baca juga: INI Sosok Banpol yang Suruh Danu Kuras Bak Mandi Campur Darah di Kasus Subang, Kini Dicari Polisi

Bobroknya kondisi yayasan sekolah milik tersangka kasus Subang, Yosef. Atap sekolah lantai 2 sudah rusak parah dan pintu serta ruang kelas yang tidak layak jadi tempat belajar mengajar
Bobroknya kondisi yayasan sekolah milik tersangka kasus Subang, Yosef. Atap sekolah lantai 2 sudah rusak parah dan pintu serta ruang kelas yang tidak layak jadi tempat belajar mengajar (kolase Youtube)

Kendati dengan kondisi sekolah hancur, para siswa diakui Dedi tetap belajar mengajar di sana.

"Nampak bangunan atasnya sudah rusak pak? sudah berapa lama?" tanya Heri.

"Semenjak saya juga udah rusak," pungkas Dedi.

"Emang mungkin ada siswa dengan bangunan seperti ini?" tanya Heri lagi.

"Ada, sebagian masuk," jawab Dedi.

"Karena saya sebagai orangtua siswa, kalau melihat bangunannya seperti ini, waduh, ngeri, tidak akan berani sekolah di sini," ujar Heri.

(TribunnewsBogor.com/ khairunnisa)

Diolah dari artikel TribunnewsBogor.com.

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
SubangsekolahYayasan Bina Prestasi NasionalYosefYoris
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved