Pilpres 2024
Kata Pengamat soal Gibran Cawapres Prabowo, Dianggap Buat Suhu Politik Solo Panas, 'Nilai Negatif'
Gibran Rakabuming maju jadi cawapres Prabowo, pengamat sebut buat suhu politik di Solo memanas.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Pengamat politik buka suara terkait pencalonan Gibran Rakabuming sebagai wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Majunya Gibran Rakabuming sebagai cawapres Prabowo dianggap membuat suhu politik Kota Solo memanas.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Suwardi, memberikan penilaiannya.
Penyebabnya ialah Gibran yang merupakan 'kader banteng' dan menang hampir 90 persen di Pilkada Solo justru maju Pilpres tanpa PDIP.
"Saya kira masih dalam batas-batas tertentu, kalau toh memanas ya tentu saja. Karena memang Solo ini mayoritas parlemen itu dikuasai oleh PDIP," ungkap Suwardi dalam talkshow Overview Tribunnews, Kamis (26/10/2023).
Baca juga: Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Dicap Pengkhianat karena Membelot dari PDIP, Santai: Enggak Apa-apa
Panasnya suhu politik di Kota Solo, kata Suwardi, setidaknya dirasakan di level petinggi partai.
"Dengan Mas Gibran kemudian menjadi wakilnya Pak Prabowo dan berada di luar kandang banteng, tentu saja akan menimbulkan kegundahan, setidaknya pada posisi elite partai di Kota Solo," ujarnya.
Sementara itu pada level masyarakat di Kota Solo, Suwardi menilai saat ini masih terbelah.
"Ya itu dikarenakan memang yang tersebar di media adalah nilai-nilai negatif Gibran yang menjadi wakilnya Prabowo, namun saya kira itu tidak akan butuh waktu lama untuk menetralisir," ungkapnya.
Suwardi menduga, bila dalam waktu dekat diadakan survei, respons masyarakat terhadap majunya Gibran di Pilpres 2024 diprediksi masih negatif.
"Tapi sekitar 10 hari lagi, mungkin masyarakat bisa menyadari kebutuhan kepemimpinan ke depan dari kalangan anak muda itu," ungkap Suwardi.
Baca juga: Gibran Rakabuming Belum Ajukan Surat Pengunduran Diri, Ketua DPP PDIP: Dianggap Keluar dari Partai

FX Rudy Diperintah untuk Diam
Sementara itu Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku diminta tidak berkomentar terkait manuver-manuver politik yang terjadi, termasuk Gibran maju Cawapres Prabowo.
Rudy mengaku diperintah untuk fokus memenangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Saya tidak akan komentari siapapun karena sudah instruksi dari ketua umum, tidak boleh berbicara apapun dan fokus memenangkan Ganjar-Mahfud sebagai Presiden dan wakil presiden satu putaran dan menangkan PDIP. Tugas saya hanya itu saja," ujar FX Rudy, Minggu (22/10/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
Terkait status Gibran sebagai kader PDIP, Rudy menjelaskan dirinya tidak tahu menahu karena hal itu merupakan hak prerogratif Ketum PDIP.
"Ndak tahu saya, KTA nya kan ibu Mega yang tanda tangan," sambungnya.
Alasan PDIP tak beri sanksi Jokowi yang restui Gibran Rakabuming maju jadi cawapres
Terjawab sudah alasan PDIP tak beri sanksi untuk Presiden Jokowi lantaran memberi restu Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi memang blak-blakan merestui keputusan Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Padahal diketahui, baik Jokowi maupun Gibran keduanya sama-sama kader PDIP.
Baca juga: Gibran Rakabuming Belum Ajukan Surat Pengunduran Diri, Ketua DPP PDIP: Dianggap Keluar dari Partai

Lantas mengapa PDIP tidak memberi sanksi untuk Presiden Jokowi?
Terkait hal tersebut, Bendahara umum PDIP Olly Dondokambey pun memberi jawabannya.
Olly mengatakan, restu yang diberikan Jokowi itu tidak menyalahi aturan karena Gibran sudah mempunyai keluarga sendiri.
"Di Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga PDI Perjuangan sudah jelas, yang dilarang suami, istri, dan anak.
Baca juga: Gibran Cuma Pamit Jadi Cawapres Prabowo, FX Rudy Beri Pesan Tegas: Mundur & Kembalikan KTA PDIP!
Anak ini dalam tanda kutip, kalau dia sudah (berkeluarga) sendiri ya sudah," kata Olly di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (26/10/2023).
Olly pun menyinggung pernyataan Jokowi yang menyebut bahwa anak-anaknya sudah memiliki keluarga sendiri dan punya pilihan masing-masing.
Gubernur Sulawesi Utara itu juga berpandangan, restu Jokowi kepada Gibran untuk menjadi cawapres bukanlah hal yang perlu dipermasalahkan.
"Lho itu hak-hak orang kok, masa kita mau permasalahkan," kata dia.
Sementara itu, ketika ditanya soal sanksi bagi Gibran yang maju sebagai cawapres Prabowo ketika PDI-P sudah punya capres dan cawapresnya sendiri, Olly meminta publik bersabar.

Olly menyampaikan, ada sejumlah tahapan yang mesti dilalui sebelum PDI-P memberikan sanksi kepada kader.
"Saya kira di PDI-P ada mekanismenya, ada mekanisme dalam rangka kader-kadernya melanggar dari aturan, jadi tunggu saja," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi menyatakan memberi restu kepada Gibran untuk maju sebagai cawapres mendampinngi Prabowo.
"Orangtua itu tugasnya hanya mendoakan dan merestui," kata Jokowi seusai acara Apel Hari Santri di Surabaya, Minggu (22/10/2023).
Jokowi pun memandang pencalonan Gibran pada Pilpres 2024 adalah urusan pribadi anak sulungnya itu.
(Tribunnews)
Diolah dari artikel di Tribunnews.com dan TribunSolo.com
Sumber: Tribunnews.com
5 Sikap PDIP Usai MK Tolak Gugatan Pilpres 2024, Lanjut Gugat ke PTUN: Berjuang Menjaga Konstitusi |
![]() |
---|
MK Tolak Gugatan Pilpres 2024, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Menerima? Begini Tanggapan Prabowo |
![]() |
---|
'Harus Sportif', Gugatannya Ditolak MK, Mahfud MD Beri Selamat ke Prabowo-Gibran: Selamat Bertugas |
![]() |
---|
Profil 3 Hakim Dissenting Opinion saat MK Tolak Gugatan Pilpres, Nilai Dalil Anies Berdasar Hukum |
![]() |
---|
Tok! MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024 Anies-Cak Imin, Semua Dalil Disebut Tak Beralasan Hukum |
![]() |
---|