Breaking News:

BRUTAL Pembantaian Etnis di Gaza oleh Israel & Diamnya Penguasa Arab, Tengku Zulkhairi: Menjijikkan!

Pembantaian etnis atau genosida di Gaza oleh Israel dan diamnya Penguasa Arab melihat penindasan Yahudi di Palestina, Tengku Zulkhairi: Menjijikkan!

Editor: Agung Santoso
Kompas.com
Israel terus porak-porandakan gedung-gedung di kawasan Gaza dengan dalih habisi Hamas 

Betapa makin brutal pembantaian etnis atau genosida di Gaza oleh Israel dan diamnya Penguasa Arab melihat penindasan Yahudi di Palestina, Tengku Zulkhairi: Menjijikkan!

Jelas bahwa saat ini Israel sedang melakukan Genosida (pembantaian etnis dengan sengaja) di Jalur Gaza, Palestina. Zionis Yahudi menghancurkan apa saja dengan dalih melawan gerakan perlawanan militan Hamas yang berjuang untuk kemerdekaan Palestina dan menjaga kesucian Masjidil Aqsha.

Tentara Israel menghancurkan masjid-masjid, sekolah, rumah sakit dan semua fasilitas umum lainnya.
Fasilitas-fasilitas UNRWA, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurus pengungsi Palestina diledakkan dan bahkan ikut membunuh puluhan staf PBB. Dalam Genosida Israel terhadap Gaza yang sedang berlangsung, Sekjend PBB Antonio Guterres pun akhirnya ikut bersuara bahwa telah terjadi pelanggaran nyata terhadap hukum kemanusiaan internasional di Gaza.

Israel terus merencanakan serangan darat dan udara ke Gaza diduga kuat dengan sokongan militer Amerika Serikat
Israel terus merencanakan serangan darat dan udara ke Gaza diduga kuat dengan sokongan militer Amerika Serikat (Serambi Indonesia)

Israel tidak peduli bahwa di sana berlindung masyarakat sipil. Bagi mereka, semua warga sipil Gaza adalah musuh yang harus dilenyapkan. Tapi kejahatan Israel adalah hal yang sudah bisa diprediksi. Bagi kita sebagai muslim, Alquran dengan jelas telah memberikan kabar tentang watak Yahudi. Sejarah dunia kontemporer juga dapat dibaca oleh siapa saja tentang bagaimana watak dan tabiat Yahudi serta kerusakan yang ditimbulkannya.

Melenyapkan Gaza

Tapi di balik itu, yang paling menjijikkan adalah diamnya para penguasa Arab. Mereka bukan saja diam tidak bersuara sama sekali membela warga Gaza yang sudah dihabisi Zionis Israel. Tapi celakanya, suara mereka justru secara tidak langsung memberikan legitimasi kepada Zionis Yahudi untuk terus melenyapkan Gaza.

Dalam membumihanguskan Gaza, Israel bukan saja mendapat legitimasi dari negara-negara Barat, tapi juga “restu” secara tidak langsung dari penguasa Arab. Inilah yang sesuatu yang sangat menjijikkan sedang kita saksikan saat ini.

Orang-orang yang berdiri di atap menyaksikan bola api dan asap membubung di atas sebuah bangunan di Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 saat serangan udara Israel yang menghantam gedung Menara Palestina.
Orang-orang yang berdiri di atap menyaksikan bola api dan asap membubung di atas sebuah bangunan di Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 saat serangan udara Israel yang menghantam gedung Menara Palestina. (AFP/MAHMUD HAMS)

Bagaimana ini bukan pengkhianatan yang sangat menjijikkan, sementara kita tahu bahwa Palestina adalah bagian dari entitas Arab dan Islam seperti halnya negara-negara Arab lainnya. Tapi mengapa para penguasa negeri-negeri Arab meninggalkan Palestina?

Padahal, umat Islam di seluruh dunia Islam termasuk di sejumlah negara Arab melakukan demonstrasi besar-besaran untuk mendukung Palestina. Pada saat yang sama, demonstrasi pro Palestina meledak di banyak negara Barat, di London, Swedia, New York, Milan, Prancis dan sebagainya.

Dapat dikatakan, warga dunia yang masih waras berdiri bersama umat Islam mendukung Palestina yang terjajah, khususnya warga Gaza yang sedang dibumihanguskan oleh Israel. Di media sosial, cukup banyak aktivis dunia lintas agama yang menyeru penghentian kejahatan Israel terhadap Gaza. Tapi dimana pemimpin-pemimpin Arab yang merupakan tetangga Palestina?

Tentara Israel berpatroli di posisi yang dirahasiakan di Israel utara dekat perbatasan dengan Lebanon pada 15 Oktober 2023. Hizbullah Lebanon dan Israel saling baku tembak mematikan di perbatasan pada 15 Oktober, dengan kelompok yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menurut Israel menewaskan seorang warga sipil , semakin meningkatkan ketegangan lintas batas selama perang Israel dengan militan yang berbasis di Gaza.
Tentara Israel berpatroli di posisi yang dirahasiakan di Israel utara dekat perbatasan dengan Lebanon pada 15 Oktober 2023. Hizbullah Lebanon dan Israel saling baku tembak mematikan di perbatasan pada 15 Oktober, dengan kelompok yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menurut Israel menewaskan seorang warga sipil , semakin meningkatkan ketegangan lintas batas selama perang Israel dengan militan yang berbasis di Gaza. (AFP/ Aris Messinis)

Jika para pemimpin di dunia Barat kompak mendukung genosida Israel terhadap Gaza yang sedang berlangsung dengan berbagai dalilnya, misalnya dalih membela diri. Lalu mereka membantu apa saja yang dibutuhkan Israel.

Joe Biden misalnya baru saja mengunjungi Israel dan menunjukkan bahwa ia setia bersama Israel dalam memerangi umat Islam di Gaza. Begitu juga sejumlah pemimpin dunia Barat lainnya yang berbondong-bondong ke Israel menunjukkan dukungannya kepada Israel dalam memerangi umat Islam di Palestina dan sekitarnya.

Lalu, dimana para penguasa negeri Arab yang menghabiskan banyak anggaran untuk pertahanan setiap tahun? Dimana penguasa negeri Arab yang benderanya bertuliskan kalimah tauhid? Dan lebih dekat, dimana pemimpin Mesir sebagai negeri Arab yang memiliki militer terkuat? Mengapa mereka membiarkan umat Islam di Gaza berjuang sendirian?

Mengapa mereka meninggalkan Palestina sendirian diterkam oleh kebengisan Zionis Israel yang dibantu negara-negara Barat? Mengapa mereka diam saja menyaksikan bayi-bayi mungil di Gaza dihancurkan bom-bom fosfor putih Israel dan Amerika yang padahal dilarang penggunaannya oleh PBB?

Sebuah rudal meledak di Kota Gaza selama serangan udara dilancarkan Israel pada 8 Oktober 2023. Israel secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada hari Minggu ketika jumlah korban tewas dalam konflik tersebut melonjak hampir 1.000 setelahHamas melancarkan serangan mendadak besar-besaran dari Gaza.
Sebuah rudal meledak di Kota Gaza selama serangan udara dilancarkan Israel pada 8 Oktober 2023. Israel secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada hari Minggu ketika jumlah korban tewas dalam konflik tersebut melonjak hampir 1.000 setelahHamas melancarkan serangan mendadak besar-besaran dari Gaza. (MAHMUD HAMS / AFP)

Pelayan Israel

Halaman 1/2
Tags:
PalestinaIsraelGazaHamas
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved